TEKA-TEKI


Rumah itu dulunya teramat tua tanpa jendela indah dan terali kokoh
tapi aku masih bisa berteduh disana dengan perasaan lega
tanpa takut akan datangnya hujan ataupun dilanda sebuah teki-teki
akankah atap ini terbawa angin bila beliung menghantam
aku tetap tenang walaupun hatiku galau
tiada teman..........
tiada kawan
tiada bahu tempat aku bersandar bila sedih menyapaku
tiada bahu tempat aku menyusup manakala aku tersedu kala menangis
semuanya tetap menerawang diawan yang tinggi
semuanya, semuanya tetap menjadi sebuah teka-teki
sampai kapankan aku harus menyimpannya pekat dihati

Hari itu hujan masih mengguyur rumahku
denting titik-titik air hujan terus berjatuhan dengan irama yang teratur
tik....tik....tik....tik.....bagiku seperti alunan musik yang sangat syahdu
menggugah hati untuk tidak terus dan terus berharap
datangnya sang pangeran yang akan menerangi jalanku
datangnya pahlawan yang akan memberiku semangat yang menggebu
datangnya sosok yang mampu timbulkan alur teramat hangat ditubuhku yang mulai renta ini
ditubuhku yang tiada lagi memiliki hak 'tuk bisa bercanda tawa
tapi.................
Allah Maha Tahu keinginan yang terbersit di dadaku yang paling dalam
Dia melimpahkan kasih sayangNya untukku yang tak terhingga
Dia jabah do'a umatNya yang penuh kegalauan dan kesendirian
Dia mengirimmu untukku...................

Hari berganti hari tahun pun berganti tahun
pokok yang dulu kau tanam telah mulai bersemi
bunga sansevieria itu menjulur dengan gagahnya menantang langit
kau masih tetap disini bersamaku menemani sebuah teka-teki yang tetap bergayut
kaukah itu pemilik bahu tempatku bersandar?
kaukah itu pemilik bahu tempatku menyusup penuh damba?
kaukah itu sebuah anugerah yang mampu buat aku tersentak
ketika kupandang di kedalaman matamu sorot cinta yang membara?
kaukah itu sebuah anugerah yang bisa buat aku terlena penuh nikmat
ketika kau genggam tanganku yang penuh kemerut
ketika kau lingkarkan lenganmu pada pinggang yang mulai meliuk
ketika kau kecup lembut bibir yang tidak lagi merekah ini

ya Allah............aku masih bisa rasakan sesuatu yang mendebarkan jantung didada ini
ya Allah...........aku masih bisa rasakan kehangatan yang semakin membakar seluruh tubuh renta ini
ya Allah........... inikah cinta yang akan mengisi sisa-sisa hariku yang Kau anugerahkan kepadaku

teka-teki ini kembali memenuhi rongga otakku yang sarat oleh angan
teka-teki yang akan tetap mengisi hari-hariku menjelang ajal
aku tidak ingin menjawabnya, aku hanya ingin menikmatinya
betapa indah teka-teki ini mengisi rongga dadaku
t'lah jadikan aku makhlukMu yang paling bersyukur
t'lah jadikan aku makhlukMu yang paling bahagia
ya Allah............ izinkan aku hidup seribu tahun lagi bersama teka-tekiMu

PUISI INI DIIKUT-SERTAKAN DALAM LOMBA TEKA-TEKI BERHADIAH NOVEL
YANG DISELENGGARAKAN OLEH BLOG SANG CERPENIS BERCERITA

Comments

  1. wwah BunDa sudah ikutan nih...

    semoga menang BunDa....

    ReplyDelete
  2. terima kasih bunda sudah ikut serta...

    ReplyDelete
  3. bundaaa...
    saya suka bunda, follow ah... :D

    ReplyDelete
  4. bunda itu linknya nggak bisa dikunjungin lo...

    ReplyDelete
  5. Sangat dalam, sangat bermakna.. Semoga menang nggih BunDa..

    ReplyDelete
  6. Semoga menang kak...,

    Tolong follw balik ya..,

    ReplyDelete
  7. puisinya berbeda dari yang lain, penuh makna... semoga beruntung Bunda ^^

    ReplyDelete
  8. dalem euy ....
    kirain ada seseorang yang baru lagi di hati Bunda

    sukses kontesnya ya Bun!

    ReplyDelete
  9. @Sofyan, iya bunda kan pernah bilang pengen banget selalu bikin otak ini bekerja, hehehehe... Makasih do'anya.


    @Sang Cerpenis Bercerita, Makasiiihh.. dengan adanya kontes nulis ini otak bunda jadi selalu fresh.


    @Annesya, woooww...amazing... si gadis muda mau follow bunda. Wah bunda seneng banget. U r welcome.


    @Honey, masa sih sayang. Dicoba lagi deh buka tab baru dan masukkan http://goodcrab-personal.blogspot.com. Yang lain koq bisa tuh.


    @Masbro, makasih. Dalam? Sedalam sumur? hehehe... Inget gak tentang "secarik kertas" yang terbawa oleh Bro dikala hujan mengguyur? hehehe.....


    @Wawang, makasiiih...... Ok. So pasti bunda kunjungi.


    Ajeng Sari Rahayu, makasih ya udan menilai puisi bunda sebegitunya. Yang penting bagi bunda bisa kasih perintah nih sama otak biar gak beku, qiqiqiqiiiii...


    @niQue, enyaan pisan dalem? Atuh nuhun. Urang keur ngakhalan euy......siapa tau ada time tunnel. Nah loo...apa coba, xixixixiiiiii.

    ReplyDelete
  10. Huwaaa....Bunda jd rivalku? tak ada harapan ini mah, puisinya keren banged Bun ;)

    ReplyDelete
  11. @rindrianie, jangan suka bikin bunda GR donk. Puisi yang lahir seketika dan dengan khayan yang penuh, xixixixiiiiiii. Makasih pujiannya. Rival yang bikin semangat? Oke deh. Tq 4 coming to this blog.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu