Netlog, Terus Atau Stop?

Aku lupa tahun berapa aku mulai jadi member Netlog ini. Berawal dari undangan seorang teman tak dikenal via email yang mengajak aku join Netlog ini. Karena sifatku yang suka penasaran dan selalu ingin tahu, disamping juga untuk menghargai yang mengundang aku, jadilah aku join. Prinsipku: seseorang yang mengundang itu pastilah ada bayangan tentang aku dalam pikirannya. Jadi apa salahnya aku terima undangan ini. Alhasil aku jadi member Netlog. Ternyata walaupun berbahasa Indonesia  Netlog ini cukup rumit. Jadi ada beberapa point yang aku bisa ikuti ya aku ikuti. Tapi selebihnya? Amboooi......nyerah deh.

Aku sudah baca sejarah Netlog melalui browsing di paman Google. Tapi sekarang aku jadi bingung nih, apa mau diterusin atau aku stop aja ya keanggotaan di Netlog ini. Sebabnya? Aku jarang sekali online di Netlog. Setelah sekian lama, baru hari ini aku online di Netlog ini. Itupun karena via email ada beberapa teman yang aku kenal online, tapi diantaranya ada yang udah pernah kopdar. Pergilah aku jalan-jalan ke netlog, hahahahaha.....karena udah lama aku lupa passwordku. Reset lagiiii......... Aku liat di daftar teman koq masih 3 orang seperti tahun lalu, hehehehe............ternyata aku belum meng-konfirmasi permintaan pertemanan teman-teman yang aku jelalskan diatas. Mungkin mereka sudah lama minta jadi temanku, cuma aku yang gak pernah nyambangi netlog-ku. Hari ini, siapapun yang minta jadi teman aku sudah aku konfirmasi. Terima kasih buat teman-teman online-ku yang baik hati. (kecuali Marchi Diandra yang sudah berubah status jadi teman offline, thanks Chacha)..

Mengenai judul diatas: Netlog, Terus Atau Stop? Pasti para pembaca artikelku ini (kalaupun ada) akan kembali mengajukan pertanyaan untukku: "Ya itu terserah anda, mau terus atau mau stop -- karena gak ada yang dirugikan koq" hahahaha...............jawaban ku? Teruuuusss...........walaupun jarang disambangi. Alasan utama: Pertemanan yang semakin meluas akan bikin hidup ini lebih gimanaaaa...........gitu.



Comments

  1. Iya BunDa, terus aja. Kan sekali waktu bisa jadi pilihan untuk diakses..

    ReplyDelete
  2. Sepaham dan setuju dengan mas bro

    ReplyDelete
  3. aku juga punya netlog tp ngga pernah diintip hehehe....

    ReplyDelete
  4. saya cuma daftar aja bun ga pernah dipakai

    ReplyDelete
  5. aku malah ga paham BUn...:) bingung heheheh

    ReplyDelete
  6. Aku malah tahu netlog baru dari sini hihih~

    ReplyDelete
  7. Masbro, Riez, Nia, Lydia - Mama Pascal -- yowis kalo gitu bunda terusin ajalah coz banyak temen2nya, hehehehe.........Makasih buat semua yayang2 bunda yang udah berkunjung dan berkomentar. I love u all. Thank you.

    ReplyDelete
  8. KettyHusnia, yang beneer??? tapi kalo emang gak tau udahlah gak usah cari tau, coz ribet and lebih afdhol fb dengan Warung Blogger-nya. Bisa ngopi2, hehehehe....Makasih untuk kunjungan dan komentarnya.

    ReplyDelete
  9. Kalo gitu nanti Una tak undang ya? hehehe............. makasih untuk kunjungan dan komentarnya.

    ReplyDelete
  10. Hampir sama, Bunda. Saya juga punya akun di netlog karena undangan, kalau nda salah dari Pak Dhe Cholik. Ternyata di sana ada beberapa teman kita yang telah bergabung. Namun sepanjang pengamatan saya, netlog kurang diminati sehingga kebanyakan hanya buka akun dan dibiarkan begitu saja.

    Saya juga berpikiran seperti Bunda, mau di stop apa dilanjutkan? Akhirnya selama itu gratis, biarkan saja tetap ada. Saat ini mungkin belum dibutuhkan, tapi siapa tahu nanti kita membutuhkannya. Dan yagn jelas, mencoba sesuatu yang baru itu perlu, dan kadang juga seru. Itung-itung nambah ilmu, kalau ada yang ngomongin Netlog kan kita tidak terlalu 'ndomblong'. hehehe

    ReplyDelete
  11. Abi, kalo gitu putusan bunda gak salah ya. Dibiarin ajalah. Sekali-sekali kalau lagi mood yang ditengokin. Makasih Abi kunjungan dan komentarnya.

    ReplyDelete
  12. inguk inguk di sini lagi ah.. Siapa tahu dibikinin kopi sama BunDa, hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu