Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran.



Source Gb.Hidayatullah.com



Setiap kali ada peristiwa tawuran antar pelajar hatiku miris dan sangat prihatin dengan tingkah polah dan arogansi pelajar-pelajar yang sedang mencari jati diri. Lebih miris lagi kejadian tawuran antar warga yang banyak membawa korban baik, nyawa, harta maupun rumah tempat mereka bernaung ataupun kendaraan beroda dua atau empat yang mereka hancur lelburkan di luapan api yang melalap semuanya. Semua ini pastilah di picu oleh meluapnya api emosi yang ber-kobar-kobar tersulut baik oleh sakit hati, dendam ataupun ketidak puasan untuk suatu keadaan.

Untuk kedua jenis tawuran yang aku sebutkan diatas, baik tawuran antar pelajar, maupun tawuran antar warga, antar desa atau apa pun namanya -- semuanya diakibatkan oleh tidak adanya komunikasi yang terbina dengan baik dan kurangnya kepeka-an tentang kaidah beragama, sehingga kesalahan sedikit dan perasaan tersinggung, dengan mudahnya akan memicu tawuran yang berakibat fatal dan merugikan bagi semua fihak. So Cara Mencegah Dan Menggulangi Tawuran menurutku adalah sebagai berikut. Maaf ini pendapat pribadi: ya, hehehehehe....

Tawuran antar warga (Source Gb.: fotmatnews. com)


1. Untuk Para Orang Tua.
Orang tua yang berasal dari keluarga kaya atau "super:" kaya hendaknya tidak terlalu menonjolkan kekayaannya melalui anak di sekolah  dengan memperlengkapi si anak dengan peralatan canggih (Iphone, Ipad dan sejenisnya).  Kedengarannya memang hal ini sangat "sepele" sekali, namun akan berdampak sangat besar terhadap anak. Anak tidak akan berusaha berkonsentrasi pada pelajaran -- berarti melecehkan ibu/bapak guru, apalagi apabila si anak tahu bahwa orang-tua mereka adalah "penyumbang" terbesar di sekolah tersebut.  Para orang-tua dari kelompok ini biasanya jarang sekali berkomunikasi dengan bapak/ibu guru untuk mengetahui keadaan anak-anak mereka, misalnya bila ada undangan rapat POM -- mereka terlalu arogan, merasa bahwa dengan uang, mereka bisa membayar guru dan anak-anak mereka adalah tanggujawab guru. Titik.

2. Untuk Para Guru.
Hendaknya memegang prinsip "keadilan" bagi seluruh murid, tanpa memandang siapa orang-tua mereka.  Adakan pertemuan antar sekolah yang satu level (SMP, SMA, baik Swasta maupun Negeri) untuk mengadakan silaturakhim serta membahas kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi serta sekaligus mencari solusinya. Kesulitan yang dihadapi oleh setiap sekolah untuk setiap level dan untuk sekolah yang berlainan lokasi biasanya berlainan. Para guru berusaha untuk solid dan harus menemukan cara untuk bertindak lebih bijak dalam menghadapi kenakalan anak-anak di sekolah -- tidak menghukum mereka dengan semena-mena, karena hal ini setitik demi setitik akan memicu kebencian, sehingga murid tidak mau dan tidak peduli untuk menjaga cintra baik  sekolah.

3. Untuk Pelajar.
Bentuklah suatu komunitas antar pelajar, misalnya dalam arena futsal, melukis, seni musik atau apa pun itu, pokoknya yang memberikan energi positif  bagi perkembangan diri. Biasanya mereka yang memiliki satu warna kehidupan dalam hobby akan merasa memiliki satu jiwa dan saling menghargai.satu sama lain. Hindarilah untuk secara beramai-ramai "mengejek/menghina" pihak lain, walaupun itu "hanya sebuah gurauan". Karena gurauan yang menyakiti hati akan memicu perkelahian. Jangan menghabiskan waktu dengan bergerombol tanpa tujuan yang pasti -- inipun akan mencuatkan suatu suasana panas -- akhirnya akan terjadi perkelahian yang tidak diinginkan. Hargailah pelajar dari sekolah yang berbeda, apakah mereka berasal dari Sekolah berbasiskan agama (agama apa saja), atau mereka yang memang khusus bersekolah di Pesantren.

4. Untuk Masyarakat.
Mulailah untuk menggalang kesatuan dan persatuan antar desa. Tingkatkan komunikasi dari atas kebawah, maksudnya dari jajaran pejabat lebih tinggi kepada jajaran masyarakat lebih rendah. Kenapa? Karena pendekatan tidak akan terjadi apabila pejabat teras, katakanlah, tidak mengulurkan tangan terlebih dahulu kepada pihak bawah (bawahan). Sebagai contoh: tidak ada "orang kecil" yang mengulurkan tangan lebih dahulu untuk berjabat-tangan dengan "orang gede-an".  Dalam arti yang lebih luas lagi pemuka masyarakat, dimana pun harus bersedia melihat kebawah, sehingga akan terbetik kabar tentang apa pun yang terjadi di lingkungan wilayah yang menjadi wewenangnya. Bila ini mulai digalakkan, dipastikan tidak akan sulit untuk "mencapai" atau pun "memulihkan" bahkan "menghindarkan" kerusuhan, apa pun bentuknya. Semoga saja!

5. Last but not least: Masukkan SENAM YOGA dalam mata pelajaran.
Aku tidak akan membahas tentang apakah Yoga itu agama atau bukan. Yang aku tahu Yoga adalah senam olah tubuh yang sangat berpengaruh kepada kejernihan hati dan jiwa. Walaupun Yoga ini memang mempergunakan istilah-istilah berbahasa India dan seirama dengan agama Budha, namun Yoga sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama. Dalam Yoga diajarkan bagi pengikutnya untuk memfokuskan diri dan mengenali diri.  Ketika kita memejamkan mata dan fokus pada diri, maka akan terbayang seluruh tubuh kita seutuhnya adalah ciptaaan Allah SWT. Kita harus menyayangi diri -- milik kita -- dan anugerah Allah SWT. Dengan tarikan nafas dalam-dalam yang teratur  kemudian  membuangnya dengan perlahan-lahan, akan memberikan dampak lega pada perasaan  dan terciptanya kesegaran jiwa.



Source Gb.: seruni.com
Berkonsentrasi dan fokus untuk mengenal diri sendiri, menyayangi diri dan mengingat
kebesaran Allah Subhaanallahuwata'ala.



Bila kita mencintai diri kita, maka bukan hal yang mustahil kita pun akan mencintai orang lain -- dalam arti luas -- menghargai, menyayangi, dan keinginan untuk menjaga keutuhan pertemanan. Emosi yang diakibatkan oleh senam Yoga ini mempuyai pengaruh yang luar biasa -- Emosi akan terkendali dengan hebat, kesabaran pun akan menjadi bagian dari kehidupan slehari-hari.

Masukkan Senam Yoga sebagai salah satu mata pelajaran, misalnya seminggu 2 kali pertemuan. Libatkan seluruh individu dari sekolah bersangkutan, termasuk bapak/ibu guru dan Kepala Sekolah atau bahkan tukang kebun dan penjaga sekolah pun ikut serta dalam kegiatan Senam Yoga. Pakaian untuk senam Yoga tidak seperti pakaian renang atau aerobic -- biasanya mengenakan celana training plus kaos oblong, tanpa sepatu lho! Pakaian Senam Yoga cukup sopan dan tidak mengundang mata nakal, qiqiqiqiqiiii....

Source Gb.: health.geoklik.com

Kegiatan ini akan membuat mereka percaya diri, meningkatkan kesabaran, meredam emosi. Otot-otot akan menjadi lentur sejalan dengan kecintaan terhadap diri yang pasti akan diikuti dengan kecintaan terhadap diri orang lain yang sama-sama ciptaan Allah SWT.

Apabila sudah merasakan nikmatnya melakukan Senam Yoga, mereka yang hobby ke diskotik pun akan dengan "rela" meninggalkan hobby-nya dan lebih memilih untuk melakukan kegiatan Senam Yoga.. Believe it or not!

Bagaimana kira-kira menurut pembaca and "the judge" tentang postingan Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran ide-ku ini? Paling tidak menorehkan opini untuk meng-update Blog-ku  aja deh, hehehehehe.....

 Indonesia Bersatu


Artikel ini diikut-sertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu: 






Comments

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  2. Makasih juga udah ada ajang ini untuk melatih dan membiasakan si benak renta ini untuk tetap aktif. Salam sukses dari Pamulang 2.

    ReplyDelete
  3. Bundaaaa...
    Suka banget sama tulisannya..
    #hadoohh makin menciiuut,..
    Jadi tertantang nih, masa kalah sama Bunda udah setor tulisan, aku beloomm hikss...
    #bantuin yuk..

    Sukses ngontesnya ya Bun..
    mendukung ini juaranya..

    ReplyDelete
  4. Keluarga, guru, masyarakat mesti bergerak bersama dalam mengatasi hal ini. Tidak bisa hanya satu pihak saja. Apalagi bila ditambah senam yoga, hmmm.... solusi yang mantaps. Semoga sukses ngontesnya ya, Mbak.

    ReplyDelete
  5. Nchie Hanie, menciut? Kayak sweater murahan abis dicuci ya, hehehehehe.... Iya Nchie, cepetan setor tulisan, ditunggu pakdhe tuuh.. Makasih kunjungannya ya.

    ReplyDelete
  6. Akhmad Muhaimin Azzet....qiqiqiqiiii....jadi tersipu malu nih dipanggil "mbak" and jadi "berasa" muda. Makasih komentar dan kunjungannya ya Mas Akhmad. Salam sukses.

    ReplyDelete
  7. ada tips untuk orang tuanya nih, thanks bunda

    ReplyDelete
  8. ada tips untuk orang tuanya nih, thanks bunda

    ReplyDelete
  9. Tawuran? jangan ah, bangsa kita adalah bangsa yang berkepribadian tinggi, cinta damai dan menghindari hal2 seperti ini. Tetapi sekarang sepertinya itu semua sudah luntur, simbol2 pemersatu negara sudah dikesampingkan dan tidak bisa lagi menjadi alat pemersatu bangsa. Perlu tokoh sekaliber Bung Karno dan Pak Harto agar persatuan dan kesatuan kita dapat terpupuk kembali.

    ReplyDelete
  10. wah miris melihat akibat dari tawuran ini. Memang tawuran harus berhenti.

    oh ya mbak,
    saya ngadain kontes menulis berhadiah kecil2an nih, infonya bisa dilihat diblog saya.
    Ditunggu partisipasnya ya.

    thanks
    JUN_P.M
    carameninggikanbadancepatalami.blogspot.com

    ReplyDelete
  11. Ide yang unik bunda. Sebenarnya yoga bisa dihubung2kan dengan yang bunda bilang. Bahwa bisa membawa orang jadi mencintai dirinya sebagai ciptaan Allah ...

    Moga menang ya bunda ... :)

    ReplyDelete
  12. Ide yang unik bunda. Sebenarnya yoga bisa dihubung2kan dengan yang bunda bilang. Bahwa bisa membawa orang jadi mencintai dirinya sebagai ciptaan Allah ...

    Moga menang ya bunda ... :)

    ReplyDelete
  13. Lidya - Mama Cal-Vin, makasih kundungannya ya. Hehehehe....iya ada tuh nasehat buat ortunya.

    ReplyDelete
  14. HALAMAN PUTIH, makasih untuk kunjungannya. Baru aja kita membicarakan bagaimana menanggulangi tawuran, eeee...........udah ada lagi tawuran di Tangsel tuh di daerah Pamulang antara M'siswa dan Polisi. Ampuuun mau dibawa kemana Indonesia ini.......... Betul sekali, tapi mungkin akan ada yang setangguh mereka dan bisa melucuti semua cucunguk2 bangsa.

    ReplyDelete
  15. Jun_PM, makasih kunjungannya ya mbak. Baik bunda akan ke TKP nanti untuk melihat persyaratan kontes menulis.

    ReplyDelete
  16. Mugniar......makasih ya kunjungannya. Makasih juga do'anya. Sedang sibuk apa sekarang, Niar?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu