PROMPT #2 - Tentang Tas: Uang Pesangon.




Anto sangat menyayangi Sri, adiknya yang cantik, huwayu kemayu. Mereka seperti pasangan yang serasi. Siapa pun yang melihat  mereka jalan bergandengan  pasti  mengira  Anto dan Sri adalah sepasang pengantin baru. Sejak kedua orang tua mereka meninggal Anto selalu menempatkan Sri diatas segala-galanya.


Hari ini mereka pun menghabiskan waktu berjalan di Mall terbesar di Jakarta Selatan. Seperti biasa mereka berpisah untuk memilih keperluan masing-masing. Untuk menghemat waktu. Itu alasannya.


Di counter tas dimana tas-tas branded didalam lemari kaca ber-deret dengan rapih mampu menimbulkan decak kagum yang melihatnya. Sri berdiri seperti patung dengan pandangan kagum.


“Mbak, boleh lihat tas yang itu?” suara Sri terdengar mantap sambil menunjuk ke lemari pajangan.



Sri menimang-nimang tas branded itu. Bentuknya cantik sekali. Terbuat dari kulit sintetis yang diemboss berwarna putih dengan aksen kulit sintetis bertekstur kulit ular. Berkali-kali dia menimang lalu menaruhnya kembali, lalu kembali mengambil dan menimangnya lagi. Pikirannya kacau.
Besar keinginannya untuk bisa memiliki tas itu.Sri melihat bandrol yang tergantung di tas itu, lima juta rupiah. Matanya hampir tak berkedip. .


“Masya Allah mahalnya.” Cetusnya dalam hati.  Sri pun mengembalikan tas itu ketangan pramuniaga sambil mengucapkan terima kasih.


Sementara Anto yang sedang berada di counter arloji bermerek sempat memperhatikan adiknya yang menimang sebuah tas hingga ia mengembalikannya kepada pramuniaga.


Akankah Mas Anto mau membelikan tas mahal itu andaikan aku minta?" begitu pertanyaan yang bergayut dalam benak Sri sambil ia menghampiri 
Anto. Sri tidak berkata sepatahpun, namun tetap ceria sambil bergelantung erat di lengan Anto. Sri tahu bahwa Anto akan menerima uang pesangon yang lumayan. Kantor tempat Anto bekerja dibeli oleh Perusahaan Asing dari Jerman. Semua karyawan mendapat pesangon yang lumayan. Namun Anto adalah salah satu dari sepuluh karyawan yang terpilih untuk dipekerjakan di perusahaan baru tersebut.
 

“Sabar ya Sri.” bisik Anto dalam hati dengan niat yang tulus.


Beberapa hari kemudian Sri menerima sebuah bingkisan dengan namanya tertera dengan jelas diluar bingkisan itu. Dan pengirimnya? Anto.

Dengan tak sabar Sri membuka bingkisan itu. Sebuah tas yang persis sama dengan yang diinginkannya kini telah berada di pangkuannya.


“Mas……..” suaranya bergetar dan matanya berbinar. Sri menghambur kedalam pelukan Anto. Sri menyelusupkan kepalanya dalam-dalam ke dada Anto yang bidang.


“Ah, bahagianya aku memiliki kakak seperti Mas Anto,” desisnya perlahan.

Anto pun membelai rambut Sri dengan penuh rasa sayang.


“Maafkan mas-mu ini Sri, belum mampu aku membelikanmu sebuah tas branded yang asli. Kasian Sri, dia tidak bisa membedakan apakah tas itu tas asli atau hanya tas KW1.”  bathin Anto berkata sambil menahan rasa haru melihat kegembiraan sang adik. Ada sedikit rasa berdosa dihatinya.


“Uang pesangon yang akan mas peroleh nanti untuk biaya pernikahanmu, Sri. Semoga ayah dan ibu bahagia dan puas di alam sana karena mas-mu ini telah menjagamu sampai kejenjang pernikahan. Nanti pada hari pernikahanmu akan ada kado khusus buatmu.” sambung Anto tetap membiarkan Sri dalam dekapannya.


Sri terdiam dalam pelukan Anto.  

"Ya Allah, jangan biarkan pikiran gila ini merasuki jiwaku. Ampuni aku ya Allah." bisik Sri dihatinya yang paling dalam.

Kalau saja mas tahu bahwa aku telah memutuskan hubunganku dengan  Herman. Andai saja mas tahu bahwa itu aku lakukan karena aku mencintaimu, mas. Tanpa sebuah pernikahan pun aku ikhlas asalkan aku selalu bisa bersamamu. bisik Sri lirih.seolah kepada dirinya sendiri.




Comments

  1. ayu juga naksir tasnya, bunda..
    siapa yg mau beliin yaaaaaaaa?
    hehehehe

    ReplyDelete
  2. whatttt? Sri mencintai Anto? bukannya sodara kandungnya? duhhhhh...

    keren mba... sukaaaaaa

    ReplyDelete
  3. Waduh sri ndak buyeh sriii...

    Sallam kenal mbak :)

    ReplyDelete
  4. Waduh, gawat nih, semua punya rahasia..Btw, Sri jangan Sri, gak boleh itu, cari laki2 lain saja Sri...he2. salam kenal mak...:-)

    ReplyDelete
  5. huhuhuhuhu jangan sampe Sri, gak ilok Sri :)

    ReplyDelete
  6. ayu........sayangnya bunda suka sama tas yang guede-guede, hehehehe...kalo bunda suka sama tas model kecil begini, pasti bunda beliin buat ayu. Makasih ayu untuk kunjungannya. Tapi gimana komentar tentang FFnya.

    ReplyDelete
  7. Rika Willy, iya tuh si Sri udah kadung tergiur sama ketampanan si kangmas ampe lupa ama dosa, untung aja mas-nya masih gak nyadar......Makasih kunjungan Rika di blog bunda dan komentarnya.

    ReplyDelete
  8. Diah Indri, mudah2an si Sri bisa denger ya wejangan dari Dian. Dia udah keblenger sama kegantengan kakak sendiri. Edhaaan kowe Sri!! Makasih ya kunjungan Diah ke blog bunda. Salam kenal balik dari bunda.

    ReplyDelete
  9. apakah anto bukan saudara kandung?

    ReplyDelete
  10. Ini bahaya bunda..masak naksir abang sendiri sie??

    ReplyDelete
  11. Ini bahaya bunda..masak naksir abang sendiri sie??

    ReplyDelete
  12. Gawat si Sri,naksir kok sama kakak sendiri ya ..

    ReplyDelete
  13. hm... entah ya, ada yang belum 'nyaman' dalam menghubungkan antara tas dengan cinta Sri pada Anto...

    ReplyDelete
  14. OMG..Sri..nyebuuutt..apa kata dunia?? Mas Anto nya buat aku aja..*ditimpuk suami :D hehehe, tapi alur nya bagus bun, gak gampang ketebak, what a surprise *jempol

    ReplyDelete
  15. waaaksss si sriii incest *toyor pala sri*

    ReplyDelete
  16. Yayayaya..... cinta, tsk bisa ditebak...

    ReplyDelete
  17. nah bunda :D kritik saya masih sama kayak kemaren...

    Bunda terlalu fokus sama deskripsi karakter tokoh. Padahal kalo di FF itu deskripsi karakter biarkan tersirat di dialog aja, jangan dideskripsikan di awal :)

    ide ceritanya cukup bombastis :D

    ReplyDelete
  18. kakak saya ganteng.. tapi saya ga naksir. hehehe.. sayang sih sayang, tapi beda sayangnya ama cowok yg jd suami skrg. sadar lah Sri... ga boleh itu :D

    ReplyDelete
  19. sri sri.. sama kayak saya suka gelayutan di kakak sendiri

    ReplyDelete
  20. sri nanti kalo udah bisa cari uang sendiri silakan beli :)

    ReplyDelete
  21. apaaaa???? jangaaaaannnn dilanjutkan sri.. bahaya...

    ReplyDelete
  22. Ceritanya bakal seru nih Bun.

    Tapi apapun alasannya, itu nggak boleh Bun. :)

    ReplyDelete
  23. walah? Anto sudara kandungnya bukan, bun? haram dong kalau Sri cinta ama kakaknya sendiri :(

    ReplyDelete
  24. Aduh, Sri.... seandainya Anto tahu, hmmm....

    //

    Ohya, Bunda termasuk salah satu pemenang GA Senangnya Hatiku. Mohon ditengok ya, Bun, sekalian alamatnya untuk pengiriman hadiah bukunya. Makasih....

    ReplyDelete
  25. Luar biasa.. ceritanya ga ketebak banget.. *penasaran sama kelanjutannya ^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu