Hargailah Pembantu Rumah Tangga..

Sumber gb.:republika.co.id
Blog-ku ini adalah sebuah blog yang berisi campur-sari. Karena itu dari awal lahirnya blog ini 9 April 2009 aku beri nama "MISCELLANEOUS goodcrab." (goodcrab disini aku artikan dengan bebas sebagai seekor kepiting yang baik, hehehe...-- ojo diguyu!). Lalu dibawahnya kan ada tulisan tuh: -- berbagi yuuk -- 

Nah, jadi aku punya alasan yang kuat nih untuk berbagi cerita tentang judul postinganku.



Hari ini aku terinspirasi untuk menulis sebuah postingan dengan judul "Hargailah Pembantu Rumah Tangga." Kenapa? Karena hatiku tergelitik oleh sebuah kejadian, dimana pembantu salah seorang tetanggaku, keluar alias berhenti, tanpa menunggu sampai tanggal ia terima gaji. Hal ini sebenarnya sudah terjadi beberapa kali, maksudnya sudah beberapa kali tetanggaku tersebut ber-ganti-ganti PRT. Ya, ampuuun, ketika aku tahu sebab-sebabnya, jadilah aku merasa keluargaku menjadi keluarga yang peduli pada PRT. (qiqiqiiii....koq jadi muji diri sendiri sih! Gpp, kan air laut juga asin sendiri, gak ada yang garemin.)

Begini ceritanya: Maaf, ini bukan gosip (murahan) lho, tapi sekedar untuk dibaca dan dikaji seperlunya. apakah anda semua seperti tetanggaku yang aku ceritakan diatas.? Sering ber-ganti-ganti PRT karena menjatah makan mereka? Masalahnya, si Mbak yang sudah kerja seharian suntuk, makannya dijatah, minumnya dibatasi. Gimana dia mau semangat kerja? Iya, gak sih? Bahkan andai, orang dalam (bukan abdi dalem lho, hehehe...) makan wuenak, maka si Mbak hanya boleh gigit jari. Koq bisa ya? Nih, aku tambahin lagi: "Koq ega ya?"

Lho koq tahu ceritanya begitu? Pasti itu kan yang ada dibenak para pembaca postingan ini? Aku tahu cerita ini dari si Mbak, sang PRT di rumahku, jadi sumber bisa dipercaya-lah. Apalagi sudah beberapa kali si Mbak-ku itu minta izin memberi makanan secara sembunyi-sembunyi buat si PRT tetanggaku itu. 

Memang namanya adalah PRT, tetapi ketahuilah bahwa PRT juga manusia, yang butuh makan dan butuh minum yang cukup. Bahkan diimbuhi sebuah sapaan yang manis pun mampu membuat mereka merasa dihargai dan memacu semangat mereka untuk bekerja lebih giat dan loyal.

Aku ingin berbagi tentang bagaimana aku memperlakukan pembantu rumah-tangga melalui postinganku Hargailah Pembantu Rumah Tangga. (Khusus bagi mereka yang meng-hire tenaga PRT, tentunya.). Antara lain beberapa tips yang berikut ini bisa menjamin mereka akan bekerja untuk anda lebih dari masa-kerja 5 tahun. Bukan hal yang tak mungkin, seperti yang telah aku alami, mereka bekerja belasan tahun. (Sejak anak pertamaku berumur 6 bulan hingga tamat sekolah SD. Bayangkan, berapa tahun masa kerja mereka.) Hingga kini pun hubungan kami masih baik. Pembantuku yang dulu sudah memiliki pembantu pula. Sukses hidupnya. Berikut, beberapa tips yang bisa aku share:

  1. perlakukan mereka secara manusiawi. Jangan pernah mem-beda-bedakan jenis makanan untuk keluarga dan untuk PRT. Apalagi menjatah makanan untuk mereka.
  2. Biasakan mereka untuk mencatat belanja sehari-hari. Dengan cara ini, anda tidak perlu bertanya: "Mana sisa uang belanjanya?" Bagi anda itu adalah pertanyaan yang wajar, tapi di telinga sang PRT akan lain penilaian mereka. (ada nada kecurigaan anda didalam kata-kata itu.). Percayalah pada catatan pengeluaran yang mereka buat.
  3. Ada baiknya pada saat datang waktunya makan (pagi/siang/malam), anda ingatkan mereka. Peringatan anda merupakan sebuah apresiasi juga.
  4. Kalau anda iseng ingin makan bakso, misalnya -- ingat -- di rumah anda ada mereka. Jadi tawarilah juga mereka.
  5. Berikan mereka waktu untuk santai sejenak, misalnya, nonton TV, membaca Koran (bagi yang melek huruf), mengaji, dan kesempatan lain yang membuat mereka merasa "enjoy" dirumah anda, tanpa melupakan kewajiban mereka sebagai PRT..
Masih banyak poin yang harus kita berlakukan untuk mereka, para PRT, agar mereka bisa betah bekerja untuk jangka lama di rumah kita. Kita terbantu, merekapun merasa dihargai eksitensinya. Bukan sekedar  "orang yang di-suruh-suruh."  Akhirnya akan tercipta dengan penuh kesadaran, bahwa ada satu hukum yang tidak bisa dihilangkan begitu saja, yaitu :"RASA SALING MEMBUTUHKAN."

Dengan berpegang kepada judul postingan "Hargailah Pembantu Rumah Tangga" akan lahir satu keharmonisan dalam keluarga, rasa saling menghargai antar majikan dan PRT yang akan membawa ketenangan dan saling percaya.

Setidaknya, itulah yang aku alami. Selebihnya terpulang kepada anda.

Selamat membaca.


Comments

  1. Pola hidup yang sederhana ya bunda.

    Itu semua karena mereka sudah banyak mengurangi beban keluarga kita.

    Walau saya tidak pernah memiliki pembantu dan lebih memilih pembantu dirumah sendiri (cuci baju sendiri maksudnya hehehehheee) saya tetap merasa sebagai manusia yang diharai.

    cintailah mereka niscaya mereka juga akan mencintai kita, bukankah itu yang dimaksud dengan ekosistm dalam keluarga.

    Semangat ya bunda, tulisannya bagus.

    Saya tunggu kisah - kisahnya selanjutnya.

    Salam buat PRT nya bunda ya, dari orang paling imut di Jember.

    Hehehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat the most "imut" person from Jember, hahaha... Makasih kunjungan dan komentar Mas Imam Sujaswanto. Lho waktu bunda ikutan tauziah di Mesjid, kita berdosa lho membiarkan mereka makan "ndodok" di dapur sedangkan kita tinggi tunggu di kursi. Yang penting sudah kita tawarkan, kalo mereka pilih "ndodok" ya gpp. Gitu, kata Ustadzah.

      Delete
    2. Terimakasih untuk imut nya Bunda.

      Haduhhh *ting ting deh

      Delete
  2. Koq manambah deretan cerita Juragan VS PRT yang gak baik ya, Bund.
    Persis PRT depan rumah saya, Bund. Gak betah PRTnya, ada saja alasan untuk mereka keluar. :)

    Akan lebih indah, jika kita menempatkan PRT itu sebagai saudara kita, keluarga. Meski porsi kedekatan berbeda, tapi setidaknya kita bisa menghargai PRT sama dengan keluarga kita. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu yang selalu bunda terapkan kepada anak-anak bunda. Mereka pun akan tahu diri koq, gak lantas jadi "songong" hehe... malahan mereka + sungkan, gak mau duduk di sofa lho, pada kesempatan apa pun. Makasih ya kunjungan Idah Ceris. Bunda lagi klak-klik nih caranya masukkin header ke postingan, sepererti yang Idah bikin itu, tapi yo wislah, sak bisanya bunda aja dulu. Makasih kunjungan Idah ke blog bunda.

      Delete
  3. Setuju Bun..

    Kadang juga malah ada majikan yang nggak inget-inget ngasih kerjaan bertumpuk nggak liat lagi waktunya, tapi gajinya kecil banget. Dan lucunya para majikannya pada nggak nyadar, mereka malah nganggep ART nya itu pemales. Jadilah pada berenti semua ARTnya, dan tragisnya para ART ini nggak ada yang berani ngasih alesan yang sebenernya karena ngerasa takut atau nggak enak. Dan akhirnya kejadian itu berulang-ulang terjadi

    ReplyDelete
  4. Rini Uzegan, nah lo bunda yang bingung nih sekarang, koq ART sih? hehe... Insya Allah kita gak seperti mereka yang me-nyia-nyiakan PRT yang jasanya sangat kita butuhkan itu. Mkasih kunjungan Rini ke blog bunda.

    ReplyDelete
  5. seharusnya kita memperlakukan mereka selayaknya menjadi saudara kita, mereka akan merasa dihargai, saya heran aja bun kok ada majikan yang menyiksa PRT yah..nice sharing bunda..tetep asik baca postingan bunda, apalagi semangat menulisnya joss banget deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. meutia rahmah, makasih kunjungan meutia ke blog bunda. Seharusnyalah seperti itu. Met pagi dan met aktifitas ya.

      Delete
  6. Waktu proses mau ke Hong Kong, saya PKL (belajar jadi PRT) di Surabaya sama orang Chinese. Bu bossnya galak dan tidak menghargai PRTnya, makanya tidak ada PRT yg betah, akhire PRT nya ya calon TKW yang PKL yang kebanyakan hanya 2 bulan kerja karena harus kembali ke kantor PJTKI.

    Kalau di HK nya 3x dapat majikan seperti yang bunda ceritain tapi yg ke 4 alhamdulillah dapat majikan yg bisa menghargai saya, dan saya, tanpa dimintapun akan mengahargai majikan saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naa, betul kan? Kl kita memberikan kepercayaan, apresiasi kepada mereka, secara gak langsung mengajarkan mereka juga untuk seperti itu. Akhirnya kan ketemu tuh dua hati majikan dan PRT, jadilah seperti keluarga, wlp memang ada batas-batas yang tidak terlalu di-besar-besarkan. Mksh kunjungan Tarry ke blog bunda.

      Delete
  7. Bunda benar, apapun status mereka haruslah tetap dihargai karena itu di sini kami lebih suka menyebutnya "Assisten" berhubung Hani dulu juga pernah jadi seorang personal assisten di kantor jadi lebih tahu juga bagaimana rasanya memegang peranan itu, itu bukan peranan kecil karena kita melakukan pekerjaan2 penting mereka :)

    Salam kangen dari Bali Bunda...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, ternyata tulisan bunda mendpt sambungan yang positif juga ya. Sama, Hani, bunda juga kangen. Oya, mau berbagi rasa senang ya di pagi ini. Semalam tuh teman online (sekarang udah gak online lagi), karena sudah 3 x ketemuan -- bermalam di rumah bunda, karena pagi ini (very early) ia harus meliput sebuah acara, namanya Anazkia Aja, ia pemegang predikat ACER Srikandi Blogger Terfavorit 2013, versi KEB. Pagi ini bunda seperti melepas seorang anak yang pergi tugas, hehe....

      Delete
  8. Alhamdulillah...saya sudah melakukan yang bunda sarankan tapi...tetap aja belum ada yg cocok dengan keluarga kami. Memang kami tidak bisa langsung menggaji langsung tinggi...standar dulu tapi ternyata banyak orang sekrang yang mau nya instan. Semua serba langsung aja...minta gaji tinggi tp belum bisa apa2...malah bikin orang rumah geregetan. Padahal saya dan istri sepakat bahwa asisten RT itu hanyalah membantu...bukannya menjadi tumpuan kita. Kebetulan istri juga kerja di rumah...jadi kalau ada yg bisa dikerjakan sendiri ga akan minta tolong....tapi ya gitu lah bunda.... sudah lebih dari 2 bulan kami tidak ada Asisten RT.

    ReplyDelete
  9. Mas Necky, makasih udah berkunjung nih. Naa..dengan 2 bulan vakum gak ada asisten disamping membiasakan yang dirumah untuk mandiri, juga mengingatkan kepada kita, betapa perlunya kita akan seorang asisten di rumah. Apalagi di wilayahnya Mas Necky itu kan pasti standar gaji udah pada tinggi, maklum perumahan deket komplek Pertamina, hehe... Hadiah GAnya gak mau diambil ya, koq gak ngasih alamat ampe udah 2 bulan lebih nih. Inbox aja alamatnya, Mas. Tq.

    ReplyDelete
  10. Orang yang seperti itu merupakan orang yang tidak pernah menghargai seseorang padahal kan PRT merupakan pegawai yang seharusnya di perhatikan karena dengan adanya mereka beban pekerjaan di rumah jadi lebih ringan ..

    ReplyDelete
  11. LPK MITRA BUDI ABADI
    Buat wanita yang susah cari kerjaan,Putus sekolah,mau bantu keluarga cari uang. pengen krja yg uangnya ngumpul karena tinggal di dalam.
    LPK MITRA BUDI ABADI Solusinya
    Penempatan di wilayah Jabodetabek
    (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi)
    Membutukan banyak tenaga kerja Wanita yang niat
    kerja utk bekerja sebagai :
    -. Baby sitter merawat bayi/balita ( gaji 1,8jt sd 3jt).Tergantung Pengalaman Kerja
    -. Suster Lansia ( gaji 1,8 jt sd 2,5jt) Tergantung Pengalaman Kerja
    -. PRT (gaji 1,5jt) Tergantung Pengalaman Kerja
    -. Suster utk luar kota seperti (Gaji 3jt s/d 4jt) Tergantung Pengalaman Kerja

    LPK.MITRA BUDI ABADI bergabung dengan APPSI, dan mengikuti ujian Baby sitter yang di adakan APPSI ,sehingga melahirkan tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja di bidangnya masing-masing.
    Tunjangan:
    *Makan, Tidur dan Peralatan mandi di tanggung majikan
    * Gaji belum termasuk uang cuti 2hr dlm sebulan atau di ganti uang 200rb
    * Kenaikan gaji 10% bln ke 6
    * Setahun kerja ditempat yg sama dpt bonus 1 bln gaji
    * LEBARAN dapat cuti 10 hari atau lNVAL 150-300rb

    Syarat:
    * Wanita sehat jasmani rohani dan tdk sedang hamil
    * identitas ada KTP, Ijasah asli minimal SD / Buku Nikah bagi yang sudah menikah
    *Usia 18-50 thn.

    Lowongan SPONSOR Bagi Laki-laki dan wanita untuk merekrut orang sebanyak2nya komisi
    800rb/orang
    Alamat
    LPK MITRA BUDI ABADI
    JL.M.Kafi 1 Gang Manggis No. 24A Jagakarsa Jakarta Selatan
    Hubungi:
    Moh.Ali Ramadhan :085695464946
    087783006644/085695464946
    0217270072
    Pin bb 24C7D36E

    Untuk lebih jelasnya bisa hubungi kami....


    “Kesuksesan berasal dari kesungguhan kerja”

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. Saya juga prt. Saya kerja di sini sudah hmpir 3 thn. Dan alasan saya betah di sini karena majikan saya menghargai sayaa..

    Sebelmnya saya kerja paling lama 3 bulann gk betah dgn majikan2 syaa dulu..

    Yaa alasanya karena gk di hargai jg😊

    ReplyDelete
  14. Saya juga prt. Saya kerja di sini sudah hmpir 3 thn. Dan alasan saya betah di sini karena majikan saya menghargai sayaa..

    Sebelmnya saya kerja paling lama 3 bulann gk betah dgn majikan2 syaa dulu..

    Yaa alasanya karena gk di hargai jg😊

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu