Pelatihan Menulis, Republika Book Fiesta 2014.

Walaupun sudah berlalu beberapa bulan, bagiku tidak apa-apa. Aku ingin memuatnya di blog ini untuk kenangan bersama Mak Haya Aliya Zaki dan Jeng Sri.  Apalagi kalau aku ingat betapa aku penasaran untuk ikut Pelatihan Menulis ini. Untuk bisa hadir tepat waktu aku berusaha berangkat dari rumah (Pamulang) jam 08.00 dengan ojek ke tempat 'meeting point' dengan seorang teman yang berbaik hati untuk pergi bareng. Alhamdulillah aku tidak mengecewakan penjemput, hehe... Rekan blogger yang baik hati ini S.a.Hanniffy (pemilik blog JengSri.com) sampai di tempat aku menunggu beberapa menit setelah aku sampai. Jadi tidak perlu menunggu lama, kan? "Makasih ya Jeng Sri sudah menjemput Bunda, hehe..." Karena datang terlalu awal, jadilah kami ngopi-ngopi dulu di resto terdekat. Nyerusup yang anget-anget. Sabtu, 21 Juni yang menyenangkan.

Info yang amat bermanfaat ini aku dapatkan dari Mak Haya Aliya Zaki. Program yang aku ikuti tentang Pelatihan Menulis, diadakan di Gedung Republika, Jalan Warung Buncit Raya 37. Pasar Minggu. 


Dalam rangka ulang tahun Penerbit Republika yang ke-11 diadakan Republika Book Fiesta di Pelataran Gedung,  Seminar (yang tidak aku ikuti), Bedah Buku oleh Ustadz Yusuf Mansyur (yang juga tidak aku ikuti). Ketika usai acara Pelatihan Menulis, turun hujan -- kami bertiga harus mencari jalan keluar yang terlindung dari hujan -- kami melewati gadis-gadis yang sedang menunggu giliran untuk casting. Acara ini pastinya sangat menarik untuk dilihat, sayangnya aku harus cepat pulang sebelum hujan turun bertambah lebat. Setelah kasak-kusuk sambil lewat ternyata ada audisi untuk presenter dan ada juga casting film Secret Seven, sebuah film yang diangkat dari  Novel  terbitan Republika.
Salah satu Peserta beraksi di depan para Juri (Sumber Gb.: Republika Online (ROL)
 

Acara Pelatihan Menulis pertama diisi oleh Bapak Syahrudin Fikri, Redaktur Republika yang sudah Senior. Beliau memaparkan tentang bagaimana kita harus mencari ide yang akan dijadikan bahan penulisan. Menurut beliau ide bisa didapat dari berbagai sumber, misalnya dari sebuah pasar bisa kita temukan ber-macam-macam ide yang bisa kita jadikan sebagai topik, mulai dari tukang parkir, pedagang, ragam manusia yang berbelanja dan lain sebagainya. Beliaupun menekankan seseorang yang bisa membaca, pasti bisa menulis.Yang penting ada kemauan dan ada keinginan untuk menulis.
S.a.Hanniffi yang lagi tekun menyimak & Direktur Republika Penerbit Pak Arys Hilman menyerahkan 'pucuk' nasi tumpeng kuning kepara Ustadz Yusuf Mansyur.

Menurut Pak Syahrudin, kalau kita bisa membaca, bisa bercerita  kita juga pasti bisa menorehkannya sebagai tulisan. So, kenapa kita tidak mencobanya. Jangan pedulikan penilaian pembaca, apakah tulisan kita bagus, berbobot dan lain sebagainya. Kalau anda ingin menulis, menulis saja, bisa di blog atau di note fesbuk. Tidak perlu ada kekhawatiran bahwa setelah turun cetak nanti (andaikan bukunya dicetak, hehe..) tidak akan ada yang berminat, karena sudah membacanya dari blog atau notes tadi. Beliau menyebut Penulis Tere Liye yang menulis naskahnya secara online sebelum dibukukan. Karya-karya Tere Liye tetap populer dan menjadi best seller.
Pak Syahrudin Fikri, Redaktur Senior, Republika, tengah memberikan arahan tentang Penulisan.



Dalam tanya-jawab, ini dia Jawara I dengan pertanyaan yang paling berbobot: Mak Haya Aliya Zaki.

Acara berikutnya adalah pemaparan dari Bagian Dapur Republika, Pak M. Iqbal Sentosa. Beliau menjelaskan, dalam waktu dekat, (mungkin sekarang sudah diterbitkan), Republika akan mem-publish lima atau enam buku karya Buya Hamka, Kemudian Al-Qur'an terbitan Republika pun akan meramaikan khasanah buku dari Republika. Untuk menjaring penulis-penulis berbakat dengan penyajian novel yang berkualitas, akan diadakan juga sebuah ajang Lomba Novel. Tahun lalu ajang ini berhasil menjaring ratusan peserta. Untuk penerbitan kumpulan cerpen Republik Penerbit belum membuka peluang bagi cerpenist. Kebanyakan buku yang diterbitkan oleh Republika adalah yang bernapaskan Islami.

Berbagai buku terbitan Republika di gelar dalam bazaar buku yang diadakan di pelataran Gedung Kantor Republika.. Ada pula acara pemotongan tumpeng untuk memperingati berdirinya Republika pada tanggal 11 Juni 2002.



Comments

  1. Bunda paling juara semangatnya.. Paling muda dari yang lain. Salut bund

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduuuh, siapa lagi yang memuji Bunda kalau bukan Nunu. Terima kasih pujiannya dan kunjungan Nunu.

      Delete
  2. Ditunggu buku solonya Bunda, kan udah dapat pelatihan menulis :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Do'akan ya sari widiarti, lagi disusun nih, koq gak selesai-selesai, hehe..

      Delete
  3. Bundaaa..aku ngiri deh..
    selalu semangaaat...rajiin bangeud ikut pelatihan menulis..

    tularkan lah padaku semangatnya buun ;)

    *pa kabar bundaku? semoga sehat selalu ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduuuh, Nchie nu geulis pisan, Bunda akhir-akhir ini jarang bingit online, jadi baru sekarang nih ngebalesnya. Hallah, Nchie, paling bisa, apanya yang diiriin seh? Umurnya? hehe..Ada memang semangat yang tersembunyi, rarasaan teh nya kalo ikutan pelatihan or workshop itu koq nostalgia banget sepinya Bunda tuh lagi ngantor, hahaha... Semangatnya menggebu jadinya. Nchie, kapan ke Jakarta? Makasih kunjungan Nchie ke blog Bunda ini.

      Delete
  4. Bundaaaa...next time ajakin Orin juga ya Buuun :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iiich, Orin aya-aya wae yeuh, yang ada ntar Orin yang jadi Nara Sumbernya tuh. Makasih kunjungan Orin ke blog Bunda ya.

      Delete
  5. Salut dengan Bunda Yati yang terus ingin belajar dan aktif berkomunitas.
    Semoga ilmunya barokah ya, Bunda <3

    ReplyDelete
    Replies
    1. MakPuuuuh, Bunda serasa kehilangan nih, gak ada yang narik-narik ikutan Workshop. Besok mau ikutan belajar 'ngeblog' sama Mbak Indari, jadi inget dulu dipinjemin Laptop dan diajarin sama Mak Indah Julianti Sibarani, tea. Manisnya suasana Workshop bersama Majalan Noor itu. Makasih ya MakPuh udah nyambangin blog Bunda. Salam kangen dan salam buat keluarga.

      Delete
  6. Semangat BUnda, Kereeennnn
    Jempol, peluk-peluk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. My big-big-big hugs buat Hanila Pendar Bintang. Kapan ke Jakarta? Jangan lupa ya pintu rumah Bunda selalu terbuka untuk Hani. Makasih, Hani udah mampir ke blog Bunda. Mmmcccuaah...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu