Posts

Ibuku Hebat Ibuku Sayang Yang Cinta Indonesia

Image
Merdeka! Sekali Merdeka tetap Merdeka! Menurut cerita nenekku Belanda pernah menjadi penguasa negeri kita ini. Dari sinilah ceritaku akan berawal. Ketika aya h dan ibuku dipisahkan oleh keadaa n. Tinggallah aku hanya deng an ibu, nenek, kakek dan seorang kakak perempuanku. Sedangkan tiga kakakku yang lain ikut bersama ayahku. Kakek yang menafkahi hidup kami dari penghasilannya sebagai "kuli gerobak". Tapi begitu sayangnya beliau padaku. (aku adalah cucu kesayangan beliau). Beliau tak pernah lupa membelikan aku kue yang paling aku suka yaitu "kue pancong" dari penghasilannya yang tiada seberapa itu. Walau dalam keadaan serba kekurangan dan serba susah, kebersamaan telah membua t hidup kami terasa damai. Aku dan kakakku bersama ibu, nenek dan kakek. Sedangkan ketiga kakakku bersama ayahku. Tragedi itu mulai menjalari kehidupan kami ketika terbetik kabar melalui siaran Radio Republi k Indonesia bahwa ayahku yang kebetulan memang seorang wartawan hidup dalam sebuah

TEKA-TEKI

Rumah itu dulunya teramat tua tanpa jendela indah dan terali kokoh tapi aku masih bisa berteduh disana dengan perasaan lega tanpa takut akan datangnya hujan ataupun dilanda sebuah teki-teki akankah atap ini terbawa angin bila beliung menghantam aku tetap tenang walaupun hatiku galau tiada teman.......... tiada kawan tiada bahu tempat aku bersandar bila sedih menyapaku tiada bahu tempat aku menyusup manakala aku tersedu kala menangis semuanya tetap menerawang diawan yang tinggi semuanya, semuanya tetap menjadi sebuah teka-teki sampai kapankan aku harus menyimpannya pekat dihati Hari itu hujan masih mengguyur rumahku denting titik-titik air hujan terus berjatuhan dengan irama yang teratur tik....tik....tik....tik.....bagiku seperti alunan musik yang sangat syahdu menggugah hati untuk tidak terus dan terus berharap datangnya sang pangeran yang akan menerangi jalanku datangnya pahlawan yang akan memberiku semangat yang menggebu datangnya sosok yang mampu timbulkan alur teramat hangat ditu

Anugerah Yang Luar Biasa

Terinspirasi oleh blognya MasBro Acacicu yang berjudul Rumah Masa De pan , aku juga jadi ingin mencoba membuat sebuah tulisan sebagai hasil dari kepergianku hari Sabtu dan Minggu, 30 & 31 Juli 2011. Berziarah ke makam sama saja artinya dengan menengok orang yang kita sayangi. Sama pula artinya dengan kita menengok ayah/ibu/sanak keluarga yang masih hidup. Bedanya bila kita menengok makam hanya batu nisan yang kita jumpai. Kita hanya mampu bersimpuh dan bertumpu pada batu dibagian kepala kemudian berdo'a. Membacakan tahlil ataupun ayat-ayat suci Al Qur'an lainnya. Mendoakan mereka agar mendapat tempat yang lapang disisiNya, mohon kepadaNya agar mereka mendapat ampunan untuk dosa-dosa yang pernah mereka buat. Mohon kepadaNya agar dilapangkan kuburnya. Mereka tidak bisa lagi menikmati hasil jerih payah kita. Tidak juga kemewahan hidup kita yang bisa membuat mereka bangga. Mereka hanya butuh do'a yang ikhlas. Do'a dan do'a. Hanya itu. Ziarah ke makam ayahku mem