MISCELLANEOUS

Apa yang akan aku tuliskan dalam postingan ini sebenarnya lebih kepada sebuah catatan atas apa yang telah aku raih selama menjadi blogger. Katakanlah, sebuah prestasi. Sekecil apa pun sebuah prestasi, tetaplah ia memberikan sebuah kebanggaan dalam hati. Tulisan ini aku maksudkan sebagai catatanku yang mesti aku ingat selama aku menjadi seorang blogger, bahkan ketika aku sudah tidak lagi mampu menarikan jari jemariku diatas key-board komputer, tapi otakku masih fresh. Who knows? Nobody knows what's going to happen at a later date.

Pandangan Umum   Reportase Seputar Sebuah Ajang Bergengsi yang bernama Penganugrahan predikat Srikandi Blogger 2013 telah dilaksanakan di sebuah Gedung F, Lantai 6, Kemendiknas, Jl. Jendral Sudirman (sebelah FX Plaza) pada hari Minggu, 28 April 2013, jam 09.00 -- 15.00. Penggagas acara ini adalah sebuah Grup Kumpulan Emak2 Blogger, yang lebih dikenal dengan Grup KEB dengan motto yang tidak asing lagi bagi para emak yaitu: "Kami Ada untuk Berbagi." Ketika tiba di sebuah ruangan yang tertata rapih dengan meja penerima tamu, booth-booth para Sponsor dengan para emak yang cantik dibelakang meja, kursi-kursi yang sebagian besar telah ditempati oleh para tamu, aku berdecak kagum: "Woow" cuma itu yang bisa kuucapkan.  Pandang kulepaskan kearah  panggung yang penuh dengan berbagai hadiah bagi para finalis dan para pemenang. Ternyata aku telah ketinggalan beberapa acara. Tak mengapa, selama aku bisa hadir dan menyaksikan perhelatan ini beserta anak-cucu-menantuku.

Source gb. :http://www.sariayu.com/ Hari ini  Sabtu, 4 Mei 2013 Workshop  yang bertema "Be a Smart Blogger" diadakan di sebuah hotel di Jalan Kemang Raya No. 7, Arion Swiss-Belhotel. Acara ini adalah sebuah kerja-sama yang spektakuler antara Majalah Noor dan Sari Ayu Martha Tilaar. Pemimpin Redaksi Majalah Noor, Ibu Yetty R. Hadi memperkenalkan diri. Maksud dari acara ini adalah bertujuan untuk menambah semangat para wanita untuk mencuatkan semangat membuat blog. Karena di era digital ini kaum perempuan sudah seharusnya mengikuti, paling tidak mengikuti perkembangan teknologi digital yang sudah beberapa tahun terakhir mem-booming. Utamanya adalah tentang pemeliharaan kecantikan wanita , pun untuk remaja pria dan wanita.

Setelah merasa puas scrolling postingan-postingan di blognya mbak Evi, akhirnya aku menjatuhkan pilihan kepada postingan yang berjudul "Narsisis, Ijinkan Saya Bicara." Why ? Karena disamping isi postingannya sangat ringan dan tidak memberikan otakku beban yang berat, juga isi postingannya itu lho "Aku banget!" hehe.. Aku juga seperti mbak Evi Indrawanto -- suka ber-narsis-ria.  Tapi sama sekali aku tak pernah mau lebih jauh meng-hubung-hubungkan arti narsis itu dengan artian yang sebenarnya. Apa itu? Ya, seperti yang disebutkan oleh mbak Evi bahwa kata tersebut menggambarkan orang yang mencintai dirinya secara berlebihan dan si penderita di sebut narsisis. Oo..tidaaak! Aku tidak pernah berpikir kearah itu. Memang kita harus mencintai diri kita sendiri, tapi tidak mencintai diri sendiri secara berlebihan. Ah, seureum atuh! Tidak, aku tidak pernah berpikiran kearah arti yang sebenarnya. Titik. Narsis, ya narsis, seneng difoto alias sebutan yang lebih hebob adal

Gb.d/Google. Sebelum aku membuat postingan tentang acara perhelatan SB2012, sebaiknya aku posting juga bagaimana hebobnya kami mempersiapkan diri untuk hadir pada hari H.  Biasanya saat-saat yang paling menegangkan adalah ketika kita mempersiapkan sesuatu untuk menghadapi suatu acara, apa pun itu.  Nah, begitu juga menjelang acara penganugrahan Srikandi Blogger 2013 yang akan digelar pada tanggal 28 April, sebuah rencana yang matang harus dipersiapkan  --  tentang bagaimana aku akan tampil, tentang pakaian apa yang akan aku kenakan.  Lho koq kenapa mikirin yang begitu? Ya, iyalah karena pada hari H itu akan diadakan satu acara yang menarik, yaitu pemilihan pakaian terbaik yang dikenakan oleh pengunjung perhelatan, sedangkan " dress code "nya adalah nuansa kebaya untuk wanita dan pakaian daerah untuk pria. Kemudian ada ralat secara lisan untuk wanita boleh pakaian daerah dan pria boleh mengenakan baju batik.