Posts

Showing posts with the label ikhlas

Siapa Bilang Memaafkan Itu Sulit?

Image
  Sejak aku muda sampai usia renta seperti sekarang ini masih saja ada yang mengatakan kalau aku sosok paling mudah sekali memaafkan dan  melupakan kesalahan seseorang.    Aku tahu sikapku ini -- yang mudah memaafkan -- akan membuat mereka atau siapa saja yang mengenalku  meremekanku dan akan mengulangi lagi, lagi dan lagi kesalahan mereka. Kenapa? Karena  mereka sangat mengenal karakterku yang mudah memaafkan. Sebenarnya apa salahnya andai perbuatan itu bisa membuat segumpal daging di dalam dada ini merasa lega. Kelegaan yang mampu menimbulkan ketenangan.   Kaitan antara memaafkan dan introspeksi diri sangatlah kuat Hal yang aku sebutkan di atas amat kuat melandasi sikap kita untuk memaafkan. Plus dan minus dalam sebuah hubungan tentunya hanya bisa dilakukan antara dua pihak yang saling mengenal.  Kaitan persahabatan, misalnya, atau kaitan dalam persaudaraan pastinya dalam hal berbuat salah satu sama lain bukan hal yang mudah bisa . dihindari. Orang-orang di jaman dahulu selalu member

Tips untuk Ikhlas

Image
Sumber gb. infoyunik.com Sejak muda hingga usiaku kini sudah renta banyak kenalan atau teman, baik yang baru kenal atau pun yang sudah lama kenal, mengatakan aku ini orangnya baik banget. Heranlah aku, dari segi apa mereka menyebutku dengan predikat baik itu. Hanya satu yang selalu membingungkan aku, kalau menurut mereka aku ini "baik" -- kenapa pula, dalam hidupku seringkali jemariku ini kurang untuk menghitung mereka yang acapkali menyalahgunakan kebaikanku. Namun anehnya, kenapa aku tidak pernah bisa marah? #bukanlebay. Aku malah merasa bersyukur bisa berbuat sesuatu untuknya atau untuk mereka. Kembali lagi kepada rasa IKHLAS yang kita ciptakan sendiri. Bukan orang lain. Dan yang lebih penting lagi harus diketahui ikhlas adalah perhiasan hati bagi makhluk paling mulia ciptaanNya.

Ikhlas versus Hutang

Image
Sumber Gb. moneter.co Hari ini aku sangat dibuat terkejut oleh sikap seseorang yang benar-benar di luar dugaanku. Aku mendatangi rumahnya (setelah membuat janji) dengan maksud baik, tanpa ada seujung rambut pun terselip niat yang menyimpang, selain dari ingin membantunya. Tapi apa yang terjadi? Setelah beberapa saat kami berbincang dan aku dengan perlahan dan sopan sekali secara kekeluargaan mengajukan sebuah usul, tiba-tiba saja nada suaranya melengking. Astagfirullah! Setan mana yang datang menyapanya? Aku terperengah donk, kaget bukan alang kepalang.