Posts

Hidup Adalah Sebuah Berkah.

Image
Aku dipangkuan mama. Yang berdiri dibelakang mama adalah papaku. Sejak lahir Allah telah menggariskan bahwa aku akan suka aktivitas menulis dan ketika aku dewasa dan tua setelah aku mencobanya baru aku tahu bahwa aku bisa menghasilkan karya tulis. Amin. YRA. . Tahun  ini, pada bulan Juli tanggal 10 aku akan menapaki usia 73. Insya Allah atas izinNya aku akan berada pada posisi kesehatan prima dan diberi kesempatan untuk tetap bisa menghirup udara segar menjelang hari jadiku nanti. Aku terbilang ibu yang paling bahagia diantara saudara-saudaraku. Kenapa? Karena aku masih sempat untuk berkarir hingga usiaku 60 tahun. Setelah itu aku masih bisa melanjutkan aktivitasku menjadi pegawai beberapa perusahaan internasional sebagai temporary staff hingga beberapa tahun kemudian. Aku bangga akan diriku sendiri. Tak ada satu pun saudara-saudara-ku yang memiliki kesempatan seperti yang aku dapatkan. (sebetulnya mereka lebih beruntung karena tidak perlu memperjuangkan hidup seperti ak

SOTOJI, OH, SOTOJI.

Image
Sotoji yang bikin hati dag-dig-dug coz Deadline yang mepet 20/3 (Berat bersih 70g, nilai gizi oke pula!) Ini dia isinya sebelum diolah.....sabar ya.... Sotoji setelah diolah niiiih.... Lihat judul postinganku pasti ada yang sedikit bingung. Lho koq kayak orang stress gitu sih? Sotoji, Oh, Sotoji! Iya kan? Pasti! Ngaku aja deh, gak ada sanksi koq, hehehehehe...... Begini lho ceritanya: Udah kira-kira semingguan aku selalu bingung  banyak banget postingan SOTOJI tapi aku sendiri gak tahu apa sih tuh SOTOJI? Setelah beberapa jam jadi ditektif prodeo , tahulah aku ternyata SOTOJI itu sebuah produk, singkatan dari Soto Jamur Instan.Ya ampuuun....aku baru tahu. Kemana aja aku ya? hiks, hiks... Langsung aku browsing. Alhasil ketemulah informasi yang lengkap tentang adanya Lomba Blog Sotoji yang diadakan atas kerjasama Komunitas deBlogger Depok dengan pihak Sotoji. dan terbuka bagi blogger di Indonesia dengan platform blog apa pun. Keraguan pun muncul! Wah, haregene  baru

Asa Itu Masih Bergayut Disana.

Image
Bunga Sakura (Gb.Google) Keinginan itu sudah lama terpateri dihatinya. Sejak Ati sekolah kelas tiga SMP.  Usianya kini 32. Tapi keinginan dan asa  itu masih bergelayut disana, di dalam hatinya. Seorang sahabat Ati  mendapat bea siswa berangkat ke negeri idaman Ati untuk mempelajari  kesusastraan Jepang seselesainya menamatkan Sekolah Menengah Atas. “Alangkah beruntungnya Saskia”, begitu pikir Ati pada saat itu. Kini Saskia sudah menapaki lima tahun kedua di Jepang. Gelar S3 sudah diraihnya untuk Sastra Jepang dan entah ilmu apa lagi yang kini sedang digeluti oleh Saskia, sehingga ia memperpanjang keberadaannya di Jepang. Bahkan Saskia seolah tidak memikirkan masa depannya untuk berumah tanggal. Saskia masih sendiri. Sama seperti dirinya. Musim Panas di Jepang, musimnya Festival. Sejak Ati sekolah, dulu, ia tahu betul bahwa di Jepang itu ada empat musim yang tidak bisa dihindari oleh penduduknya ataupun oleh para pendatang dari Negara lain yang bermukim di

KESEHATAN BUNDA ADALAH SEGALANYA.

Tergelitik oleh adanya “Blog Writing Competition” yang bertema “Ayo Dukung Bunda: Kesehatan Bunda, Kesehatan Kita”, aku berusaha untuk mencari referensi yang berkaitan dengan tema tersebut. Walaupun usiaku sudah memasuki 73 tahun, pengetahuan yang bisa aku share dengan teman-teman tentang hal yang berkaitan dengan tema tsb. sangatlah dangkal. Namun berikut ini ingin juga aku berbagi melalui tulisanku tentang hal yang bertalian dengan “sosok seorang bunda”. Mengingat kata bunda, pasti akan terbayang oleh kita sesosok perempuan yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian kepada anak-cucu-dan keluarga. Membicarakan seorang bunda, tak lepas dari masalah kehamilan, karena sosok perempuan yang mempunyai predikat bunda itulah yang telah membawa-bawa kita dalam kandungannya selama 9 bulan 10 hari. Ada juga yang lebih dari masa periode tersebut dan yang disebut “hamil kebo”.  Dibawah ini saya akan share dengan teman-teman bagaimana dan apa saja yang telah dan harus dilakukan oleh bunda se

Pengalaman Yang Berharga.

Image
Gb.d/Google. Pernikahanku  pada tahun 1967 benar-benar sebuah pernikahan yang teramat sangat sederhana. Namun tidak sesederhana itu keadaan ketika aku mengalami kehamilan pertamaku. Aku tidak punya siapa-siapa untuk bisa diajak berkonsultasi, kecuali Dokter Kandungan tentunya. Tentang segala perubahan tubuhku dan segala sakit yang ditimbulkannya aku rasakan sendiri. Syukur Alhamdulillah, kehamilan pertamaku ini tidaklah menjadi beban yang berat bagiku. Aku tidak pernah mengalami apa yang disebut “ngidam” ketika hamil. Semua berjalan biasa-biasa saja. Suamiku pun heran melihat kondisiku yang kian hari kian membumcit tapi staminaku kelihatan tidak pernah ada kelelahan yang berarti. Kehamilanku yang pertama adalah ketika aku berumur 28 tahun, setahun setelah pernikahanku. Umurku boleh saja tua untuk sebuah pernikahan, tetapi pengalamanku tentang kehamilan benar-benar big zero. Bagaimana tidak? Aku jarang sekali kontrol ke dokter,karena hari-hari sibuk dengan pekerjaan kantor d