Posts

Narsisis - Artistik : Photogenic-kah Aku?

Image
 Kebiasaan bunda kalo lagi  ada kesempatan online pasti jari-jari bunda rajin menyusuri link-link. Siapa tau ada lomba/kontes menulis atau GA. Searching teruuus.... .ampe bunda temuin nih, ternyata Una, tanpa setahu bunda, lagi ngadain GA -- emang musti lapor bunda, pikir Una, hehehehe... Dan temanya menarik banget Narsisis - Artistik. Yeee.....Una kan tau tuh bunda paling seneng ber-narsis-ria, dimana aja, kapan aja (yang penting bukan iklan Coca Cola). Coba aja liat tuh foto-foto bunda di efbi paling buanyaaak foto sendiri. Dilihat dan dipandang koq cantik dan manis juga ya bunda kalo difoto. Timbul sebuah tanya jauh dilubuk hati (cieeee.....) " Photogenic -kah aku?". Bagi bunda istilah narsis baru bunda kenal setelah bunda berkecimpung di fesbuk dan blogger tuh. Artinya gak serius-serius amat sih seperti arti sebenarnya yang digambarkan Una. Narsis, bagi bunda adalah gila berfoto, banci foto atau paling seneng kalau berfoto/difoto. Trus artistik-nya dimana ya? Please ju

Parenting itu Penting.

Image
Gb.Google: kids.baristanet.com Pada hari Sabtu, tanggal 9 Pebruari 2013 di sekolah cucuku yaitu Sekolah Alam Tanah Tingal diadakan sebuah acara Open School  --  Undangan untuk para Ortu dan Umum. Aku datang mewakili anakku yang kebetulan tidak bisa hadir karena harus menghadiri sebuah rapat NGO  (Non Govermental Organization) di salah satu Departemen.  Dengan senang hati aku pun datang sebagai wakil anakku. Anak-anak didik Sekolah Tanah Tingal unjuk keboleh, antara lain: pencak silat, tari-tarian, nyanyi dan atraksi flying fox. Disamping berbagai acara  tersebut juga diadakan Seminar tentang Parenting.  "Parenting itu Penting , " begitu kata salah seorang guru.  "Karena itu bapak/ibu wali murid dan para undangan diharapkan untuk hadir."

Nasihat Wanita Hebat dalam Hidupku.

Image
Temu kangen Unicef 2012 Tahun 1967 -- Ketika sebuah perusahaan dinyatakan pailit, maka siapa pun yang menjadi pegawainya pasti kecewa, sedih dan bingung. Uang pesangon yang diterima dan tidak seberapa jumlahnya itu tidak bisa menghibur mereka (termasuk aku yang masih single ting ting ) untuk bergembira dan merasa puas. Yang penting tentunya adalah sebuah status. Ya, status sebagai pegawai yang akan tetap menerima secara rutin uang bulanan. Status yang menghindarkan mereka dan aku dari sebutan "penganggur." 

PROMPT #3 : T E L A T.

Image
"Gawat!" Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah sia-sia. Aku sudah telat ! "Tidak apa-apa." kataku menenangkan hati. Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat kearahku. “Mentang-mentang anak emas, bisa-bisanya dia datang telat lagi!” Aku dengar dengan jelas Sindi menggerutu sambil melirikku bibir agak mencibir. Aku berusaha santai melenggang seseksi dan sesantai mungkin kearah tempat duduk di deretan paling depan. Seperti biasa aku pasti menyilangkan kaki agar betisku yang indah bebas mengintip dari balik rok-midi belah pinggir yang tersingkap. Caraku yang bikin sirik mahasiswi cantik lainnya. “Duduk tuh yang sopan dikit kek, Ras!” Wiwiek yang duduk disebelahku mengingatkan. “Lo liat tuh mata jelalatan Mr. Henrico!” bisiknya lagi. “Bodo amat! Emang gue pikirin? Suka-suka gue donk mau duduk gimana

PROMPT #2 - Tentang Tas: Uang Pesangon.

Image
Anto sangat menyayangi Sri, adiknya yang cantik, huwayu kemayu . Mereka seperti pasangan yang serasi. Siapa pun yang melihat  mereka jalan bergandengan  pasti  me ngira   Anto dan Sri adalah sepasang pengantin baru. Sejak kedua orang tua mereka meninggal Anto selalu menempatkan Sri diatas segala-galanya. Hari ini mereka pun menghabiskan waktu berjalan di Mall terbesar di Jakarta Selatan. Seperti biasa mereka berpisah untuk memilih keperluan masing-masing. Untuk menghemat waktu. Itu alasannya. Di counter tas dimana tas-tas branded didalam lemari kaca ber-deret dengan rapih mampu menimbulkan decak kagum yang melihatnya. Sri berdiri seperti patung dengan pandangan kagum. “Mbak, boleh lihat tas yang itu?” suara Sri terdengar mantap sambil menunjuk ke lemari pajangan.