Posts

LIFESTYLE UNTUK NICHE BLOG-KU

Image
Bukan, bukan itu. Maksudku belum menjadi keputusanku. At least untuk saat ini. Kenapa? Ya, karena aku sendiri belum betul-betul paham tentang arti lifestyle seutuhnya.  Sejauh pengertianku arti lifestyle adalah gaya hidup. Sedangkan gaya hidup itu kan sangat beragam. Tetaplah ketidak-pahaman itu bergantung dalam benakku hingga saat ini. Lalu akankah aku menggantinya kelak atau mungkin kapan saja.  Apakah aku tidak akan mencari solusi atau memperkecil keraguan ini untuk memberi niche blogku dengan lifestyle ? Ops! Tentu saja, cepat atau lambat aku harus memilih kategori ini. Apalagi ketika beberapa tahun yang lalu keraguan ini seringkali menyeruak dari dalam hati. Jadilah aku memberanikan diri mengirimkan permintaan saran dari rekan-rekan blogger yang jauh lebih senior dalam ilmu blogging. Mereka pun menyarankan yang sama: LIFESTYLE seperti juga MakMin BPN, ketika aku bingung  harus memilih kategori yang mana  agar bisa mengikuti Ramadan Challenge tahun ini, pun diberi arahan untuk mem

Bernostalgia Agar Memory Yang Penuh Bisa Tertuang

Image
Bernostalgia Agar Memory Yang Penuh Bisa Tertuang Alhamdulillah! Tulisanku kali ini aku beri judul seperti di atas agar aku bisa mulai dengan mengurai nostalgia baik yang manis, teramat manis, bahkan mungkin saja yang buruk dan yang paling buruk. Karena semua itu telah aku jalani melalui liku-liku jalan panjang kehidupanku.  Terima kasih kepada Mak Anna a.k.a. Rosanna Simanjuntak yang telah menginspirasiku. Ternyata selama ini aku terlalu terpaku pada ide-ide baru yang jarang sekali mampir dalam benakku Yang ada aku selalu saja kehilangan ide, padahal ide menurut teman-temanku pating sliwer -- akan tertuang manakala kita sendiri mampu mengolahnya. Nah! Kini akan aku coba. Bernostalgia Agar Memory yang Penuh Bisa Tertuang . Kembali ke tahun 1991, tahun dimana aku memutuskan dengan penuh kepastian untuk keluar dari sebuah perusahaan berskala international, non-commercial company, yang bergerak di bidang bantuan untuk anak-anak di Indonesia, June 1991 setelah bekerja sejak May 1968.

PEREMPUAN#MakinCakapDigital Berkarya dan Digdaya

Image
  PEREMPUAN #MakinCakapDigital Berkarya dan Digdaya PROLOG Setelah  menapaki  hampir  tahun ketiga  -- dimulai dari awal Pandemi bulan Maret 2020 hingga kini aku sama sekali tidak pernah punya kesempatan untuk mengikuti satu pun ajang offline -- baik kumpul-kumpul sesama blogger dari beberapa Komunitas, maupun Seminar/Workshop, Pelatihan, atau bahkan undangan/ajakan  berkolaborasi dengan Clients dalam hal CP (Content Placement) di blogku yang berdomain dot com  pun tak pernah ada. Yang terakhir ini sudah pasti yang bisa mendatangkan cuan.  Yups!  Aku merindukan saat-saat seperti itu -- temu kangen sesama blogger dan hausnya akan tambahan ilmu  untuk otakku yang sudah terlalu lama tidak mendapat siraman ilmu secara offline, hingga suatu ketika kebetulan sekali aku sempat melihat pengumuman yang berikut: Sumber: WAG KEB Nah! Seperti kata pepatah: Pucuk Dicinta Ulam Tiba.  Aku pun segera mendaftarkan diri pastinya untuk sesi onsite, karena  acara ini juga direlay via Zoom. Euforia-ku mem

Akan Tiba Waktunya Mereka Mengerti Betapa Besar Cinta Kita

Image
Akan Tiba Waktunya Mereka Mengerti Betapa Besar Cinta Kita      Proloog:   Terinspirasi oleh tayangan-tayangan di televisi (baca: Sinetron), hehehe...tentang maraknya hubungan yang kurang baik dan tidak harmonis antara ibu dan anak atau sebaliknya, terbetik dalam hatiku untuk membuat satu artikel. Dan jadilah tulisanku dengan judul seperti di atas. Kita kaum ibu haruslah memupuk kesabaran yang semakin tebal seiring bertambahnya usia kita dan sejalan dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi dimana kaum yang menyebut dirinya kaum milenial itu seolah "merasa lebih" dalam segala hal, woow....CMIIW. Tapi time will tell, won't it? Selama hayat masih dikandung badan, maka pertambahan usia seseorang tak dapat dihentikan, kecuali Allah memanggil kita untuk menghadapNya. Membaca judul postinganku kali ini, menjadikanku mengingat seseorang yang istimewa di dunia blogger yang aku geluti sejak tahun 2009. Sosok blogger serba bisa.   Tidak pelit memberi wejangan dan me

Kelelahan Itu Bisa Diatasi dengan Semangat

Image
  Kelelahan Itu Bisa Diatasi Dengan Semangat Benarkah? Tentu saja ini adalah versiku. Jadi menurutku yang selama ini seringkali kelelahan itu aku hempaskah dengan semangat. Caranya? Yuk, coba ikuti tulisanku di bawah ini. Siapa tahu ada yang setuju dengan judul tulisanku ini. Bisa jadi kemungkinan banyak juga yang tidak setuju. Nah, dengan demikian maka aku akan semakin berpegang pada judul di atas -- dengan  atau tanpa banyak yang memihak padaku. Kan sudah aku utarakan di atas -- ini adalah versiku, hehe...   I. Pernahkah Anda Merasa Jenuh dan Kelelahan?   Source: Pixabay Bukan satu kes alahan untuk merasa jenuh. Setiap orang atau individu bisa dan berhak untuk merasa jenuh.  Itu hal yang wajar. Tak ada yang mampu menghambat rasa itu singgah di hati kita, bukan? Nah, lalu bagaimana kita akan menyiasati rasa yang mengganjal sebongkah daging yang ada dalam dada kita ini. Akankah kita biarkan saja agar rasa itu bisa menghilang dengan sendirinya tanpa usaha kita. Ini tentu saja hal