Posts

TEKA-TEKI

Rumah itu dulunya teramat tua tanpa jendela indah dan terali kokoh tapi aku masih bisa berteduh disana dengan perasaan lega tanpa takut akan datangnya hujan ataupun dilanda sebuah teki-teki akankah atap ini terbawa angin bila beliung menghantam aku tetap tenang walaupun hatiku galau tiada teman.......... tiada kawan tiada bahu tempat aku bersandar bila sedih menyapaku tiada bahu tempat aku menyusup manakala aku tersedu kala menangis semuanya tetap menerawang diawan yang tinggi semuanya, semuanya tetap menjadi sebuah teka-teki sampai kapankan aku harus menyimpannya pekat dihati Hari itu hujan masih mengguyur rumahku denting titik-titik air hujan terus berjatuhan dengan irama yang teratur tik....tik....tik....tik.....bagiku seperti alunan musik yang sangat syahdu menggugah hati untuk tidak terus dan terus berharap datangnya sang pangeran yang akan menerangi jalanku datangnya pahlawan yang akan memberiku semangat yang menggebu datangnya sosok yang mampu timbulkan alur teramat hangat ditu

Anugerah Yang Luar Biasa

Terinspirasi oleh blognya MasBro Acacicu yang berjudul Rumah Masa De pan , aku juga jadi ingin mencoba membuat sebuah tulisan sebagai hasil dari kepergianku hari Sabtu dan Minggu, 30 & 31 Juli 2011. Berziarah ke makam sama saja artinya dengan menengok orang yang kita sayangi. Sama pula artinya dengan kita menengok ayah/ibu/sanak keluarga yang masih hidup. Bedanya bila kita menengok makam hanya batu nisan yang kita jumpai. Kita hanya mampu bersimpuh dan bertumpu pada batu dibagian kepala kemudian berdo'a. Membacakan tahlil ataupun ayat-ayat suci Al Qur'an lainnya. Mendoakan mereka agar mendapat tempat yang lapang disisiNya, mohon kepadaNya agar mereka mendapat ampunan untuk dosa-dosa yang pernah mereka buat. Mohon kepadaNya agar dilapangkan kuburnya. Mereka tidak bisa lagi menikmati hasil jerih payah kita. Tidak juga kemewahan hidup kita yang bisa membuat mereka bangga. Mereka hanya butuh do'a yang ikhlas. Do'a dan do'a. Hanya itu. Ziarah ke makam ayahku mem

Hidangan Pembuka Selama Bulan Ramadhan.

Image
Wah, PakDhe ini acara ADUK dengan judul hidangan pembuka yang bikin kita terpeleset nih dalam pengertiannya. Tapi karena aku pengen ikutan dan waktu hanya tinggal beberapa jam lagi. Yah gak usahlah aku terlalu memikirkan apa sih maksudnya PakDhe ini, hehehehe.... Yang penting aku ikutan. Dalam pengertian aku sendiri maka arti dari kata hidangan pembuka adalah suguhan sebelum kita menikmati yang diistilahkan dengan makan besar. Dalam dunia modern barangkali bisa diistilahkan dengan appetizer gitu, sebelum main menu dihidangkan. Kembali kepada hidangan pembuka sesuai dengan judul yang aku pilih yaitu Hidangan Pembuka Selama Bulan Ramadhan. Apa ya? Wah, repot juga aku harus berusaha putar otak dulu nih. Apa yang kita hidangkan tentunya haruslah sesuai dengan selera penghuni dalam satu keluarga tertentu. Di keluarga kami, maka hidangan pembuka itu biasa kolak yang akan silih berganti jenisnya setiap hari. Tak lepas dari hidangan pembuka maka buah yang menjadi ratu dalam bulan Ramad