Posts

Dear Pahlawanku - Buat Mama Yang Ada Disana.

Image
Mamaku tercinta, Bagiku kau adalah Pahlawanku. Ketika aku menengok salah seorang karibku yang meninggal beberapa hari yang lalu, aku menyempatkan diri untuk duduk bersimpuh didekat jenazahnya yang telah terbungkus rapih.  Yang kulihat hanya wajahnya yang seakan tersenyum dan sedang tidur nyenyak. Ketika membaca ayat-ayat suci tanpa bisa kutahan air mata ini terurai dengan derasnya. Suaraku tersendat karena tangis, betapapun dengan kuat untuk tidak menangis. Aku tidak bisa. Ketika pemakaman, alangkah banyak taburan bunga diatas makamnya.  Suatu yang pasti tidak terjadi pada saat pemakamanmu, mama. Situasi dalam kemelut perang. Aku masih terlalu kecil untuk bisa menyusulmu. Suatu hal yang mustahil pada saat seperti itu aku bisa menyambang pemakamanmu.Apalagi menaburkan bunga yang berlimpah diatas makammu. Air mataku tak bisa kutahan mulai dari saat pemakaman karibku itu hingga usai. Aku membayangkan situasi saat kau dimakamkan. Pasti dalam keadaan serba darutat.  Serba ter-gesa-ge

Pengalaman Pertama: Sekali Mendayung Dua-Tiga Pulau Terlampaui.

Image
Ketika aku baca artikel tentang lomba menulis Pengalaman Pertama ini, aku sempat bingung juga nih karena aku mengalami beberapa pengalaman pertama yang masing-masing meninggalkan kesan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Karena itu judul postingan yang aku ikutkan di lomba menulisnya mbak Una ya: Pengalaman Pertama: Sekali Mendayung Dua-Tiga Pulau Terlampaui. Pengalaman Pertama yang berkesan (1)  adalah: ketika aku masih bekerja di Unicef, berdarmawisata ke peternakan milik Pak Soeharto tahun 1990-an beliau masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2 dan memerintah untuk kurun waktu 32 tahun).  Letak peternakan di daerah yang luas bernama Tapos, Jawa Barat. Perjalanan menuju kesana memang penuh dengan pemandangan yang asri dan menyejukkan mata melihat hijaunya sawah-sawah yang terhampar.  Kami mendapat sambutan yang hangat dari Pak Soeharto. Setelah beristirahat sejenak, beliau sendiri yang memandu kami untuk berkeliling melihat peternakan milik beliau. Suasana benar

Kabar Baik Dari Indi Taufik.

Image
 Dear Blogger, Beberapa waktu yang lalu aku pernah ikutan kontes yang diadakan oleh pakdhe Abdul Cholik di newblogcamp. Aku lupa kontes atau lomba apa tapi sebagai partisipasi aku dapat hadiah sebuah buku novel karya Indi Taufik. Wah, jalinan ceritanya bagus dan aku terharu waktu membacanya. Sangking kagumnya sama penulisnya aku beranikan diri mengirimkan email yang tertera di cover belakang bukunya. Alhasil setelah itu aku dan Indi sering ber-email-ria. Rasanya hidup ini koq menyenangkan kenal seseorang yang ramah dan rendah hati seperti Indi Taufik ini. Beberapa hari yang lalu aku terima emailnya lagi dan lagi. Salah satunya berbunyi seperti berikut: "Halo Bunda! Wah, kirain bunda mengjilang kemana, hihihi. Aku juga sama Bunda, bingung sekali dengan yahoo yang baru, terutama dengan cara 'menyimpan alamat email'nya :( Jadi begini bunda, bukunya itu berisi kumpulan kisah dari orang-orang berbagai usia dan profesi. Cara penulisannya bebas, boleh puisi, cerita (cer

'ENDORSEMENT 4 ABI SABILA"

Image
Yang tersirat dibalik yang tersurat dalam setiap karya tulisnya memiliki kekuatan beragama. Penulisan yang disajikan dengan sederhana  tanpa beranjak dari alur ke-Islaman dengan apik menggambarkan kecintaannya kepada Allah, isteri, keluarga dan kepada sesama. Bacaan paling pas  untuk menggiring mereka yang meragukan keberadaanNya. Subhaanallah. (Yati Rachmat, Blogger http://goodcrab-personal.blogspot.com) "Artikel ini di-ikut-sertakan pada Kontes Endorsement 4 Abi Sabila ".

BERKAT NGEBLOG HIDUP INI JADI TAMBAH ASYIK

Kalau saja tidak dimulai langkah awalku sebagai Reseller dari Formulabisnis, mungkin aku tidak akan mengenal   yang bernama blog atau apa itu blogging.  Joko Susilo sebagai pakar Internet Marketing menyarankan kepada Resellers agar memiliki blog untuk tujuan promosi. Sejalan dengan keterlibatanku dengan Formulabisnis maka blog pertama yang kubuat bernama BISNIS ONLINE . Mulailah petualanganku di dunia per-blogging-an. Aku masih ingat Maret tahun 2009. Aku mulai lincah mempromosikan URL-ku melalui media online baik itu yang gratis ataupun yang berbayar. Ya, tidak salah lagi - Berkat Ngeblog Hidup Ini Jadi Tambah Asyik. Kemudian sebagai pemula yang mereka sebut newbie berani-beraninya aku mengikuti kontes yang diadakan oleh Joko Susilo , kalau tidak salah bulan September yaitu Kontes SEO dengan tema Stop Dreaming Start Action ; padahal aku sama sekali tidak tahu apa itu SEO (Search Engine Optimation).  Karena persyaratan Kontes mengharuskan tiap postingan harus memiliki satu blog.  Itu

Akan Kubiarkan Semua Berlalu..

Image
Semalam aku hampir tidak bisa memejamkan mata. Sweeeerrr! Disebelahku telah tertidur dengan nyenyak anakku dan cucuku. Kuliat jam di handphoneku: 01.30. Namun mata ini masih juga tidak mau terpejam. Aku sangat bingung, bahkan teramat bingung memikirkan apa yang menyebabkan aku seperti ini. Padahal aku sudah bertekad "Akan Kubiarkan Semua Berlalu" seperti kehendaknya, bukan kehendakku tapi ini pasti adalah kehendakNya. Allah Maha Agung, ketika aku sedang galau digiringNya aku ber-lang-lang buana melalui internet. Bertemulah aku dengan blog "Uneg-Uneg Si Belo" ini. Disana kutemukan untaian kata yang membuat aku sedikit tenang. Yang membuat aku harus  pasrah. Pagi ini langsung tanpa izin dari pemilik yang melahirkan kata-kata indah itu, aku telah memuatnya di Wall Facebook-ku. Coba baca betapa indahnya: "Rasa Ini Datang Dari-Mu dan Baiknya pun Hamba Pasrahkan Semua Kepada-Mu Yaa Allah..." Catatan buat Nay dari blog "Uneg-Uneg si Belo&quo

MAINAN MURAH MERIAH.

Image
Main dampu/demprak yang gaya gerak . Sebenarnya ingin sekali aku menceritakan kisah betapa bahagianya masa kecil. Masa dimana aku bisa  memuaskan diri dengan bermain tanpa lelah. Memiliki mainan yang aku inginkan. Tapi aku tak punya cerita itu. Aku dibesarkan tanpa memiliki mainan yang bisa kubanggakan kepada teman sebayaku. Aku hanya bisa bermain demprak atau ada juga yang menyebutnya dampu, sebuah permainan  tanpa modal. Tapi aku cukup bahagia, apalagi melihat nenekku yang ikut tertawa, manakala aku terjerembab ketika mengambil kepingan genteng dengan membelakang.  Haruskah kemudian aku menyamakan kehidupanku masa lalu dengan masa kini? Keinginanku untuk memiliki mainan sebuah boneka yang tak pernah terpenuhi haruskah aku wariskan kepada anak-anakku? Keinginan memiliki mainan yang tak pernah kureguk ketika aku kecil,haruskah kuwariskan kepada anak-anakku, bahkan cucu-cucuku? Tentu tidak. Aku akan mewariskan keceriaan untuk mereka dengan caraku. Apalagi bagiku maina