Posts

Kartini Cilik-ku Berkebaya Panjang.

Image
Sangking bunda nih emang dasarnya "banci kontes", jadi ya di -perlu-perlu-in ngebongkar foto-foto jadul waktu anakku masih TK, umur 6 tahunan. Kartini cilikku sekarang adalah Kartini yang menopang hidupku. Pengennya sih Kartini-ku cilik terus, abis cute banget sih!. Yo wis, menang gak menang -- sing penting partisipasine.. Iya toh Nchiehanie? Ini dia cekidot babe! Ekpresi serius Kartini kecil-ku: Ibu kita Kartini........Puteri sejati......... Pendekar kaumnya.......... Sekarang coba dilihat nih  foto diatas  -- Ekspresi para Kartini Cilik yang rata-rata "malu-malu" dalam pakaian dari berbagai daerah di Indonesia merayakan Hari Kartini, 21 April 1980. Last but not least: anakku, Kartini cilik yang malu untuk berpose sendiri -- si mama yang emang ternyata dari "sono" nya udah banci foto, hehehehehe..... terpaksa menemaninya berpose. “Foto  ini di ikutsertakan  dalam giveaway Blogger Kartinian Ekspresi Kartini Cilik yang di selenggarak

Indi Sugar Taufik.

Image
Sumber gb.: adalahkita.com (http://t.co/5pydEhz6) Note: Atas izin Indi postingan ini bunda buat. Berawal dari ikutan kontes di blognya pakdhe Abdul Choilik (blogcamp), bunda lupa kapan; yang penting bunda dapat hadiah dari pakdhe sebuah buku (novel) berjudul "Karena Cinta itu Sempurna" karya Indi Taufik. Kekasihnya (kalau bunda gak salah ingat) memanggilnya dengan Sugar. Alangkah mesra dan manisnya.  Indi menulis novelnya dengan sepenuh perasaan dan menyebabkan pembaca juga terbawa arus kesedihan yang sangat menyentuh. Bunda membacanya sampai leher serasa tercekik. Dalam buku itu disebut ada novel sebelumnya berjudul "Waktu Aku sama Mika". Indi Sugar Taufik benar-benar telah menghipnotis bunda dengan untaian kata dalam novelnya."Karena Cinta itu Sempurna".  Bunda pun tidak menunggu lama untuk "hunting" buku Indi yang belum ditangan bunda. Sejak itu hubungan kami menjadi akrab walaupun hanya melalui SMS. Sebagai seorang Penulis, bunda

Allah Maha Pengampun

Image
  K- - etika senja menggapai malam   --- kartini cantik berlengan baju tercabik --- pakaian ketat membungkus badan, membelah dada --- menyusuri kelamnya malam bak ingin menghitung bintang ---bibir bergincu tebal merona merah darah kau jajakan ---demi kesinambungan degup jantung dan kehidupan A --irmata tak lagi mengalir, keluh kesah tak lagi berdesah ----semua berbaur, semua menjadi satu dalam nafas basahmu ----rona matamu bringas menyibak kebencian ---- n’tah kepada siapa kau tujukan ----pada angin malam yang menyapu tubuhmu ----atau pada alam yang  menempamu R -- ias dibalik topengmu, kau adalah  tetap kartini yang berjuang ----berjihad dengan caramu merayu pria iseng berkantong tebal  T- - uk menguburr segala ke-papa-an,‘tuk melepas semua himpitan hidup ---- yang semakin bersahabat denganmu I ---ndahnya kehidupan tak lagi jadi dambaanmu --- yang bergelayut memagut erat punggungmu hanya satu, ibumu N -- afas yang sebabkan kau bisa me