MISCELLANEOUS

Aku sebenarnya tipe orang yang senang sekali mengenang masa lalu.  Apa saja yang ada kaitannya dengan masa lalu, apalagi masa lalu yang indah, pasti akan aku simpan dengan baik, dalam kenangan, maupun dalam bentuk foto-foto atau tulisan. Tapi untuk yang satu ini Masa Lalu Telah Usai.  Betapa tidak karena masa sekolah pada tahun-tahun aku bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri XI tahun 1953/1956, Jalan Bumi, Majestik, Kebayoran Baru, dan SMA Swasta Taman Madya tidak meninggalkan jejak yang bisa dijadikan penyambung mata rantai sebuah komunikasi.

Sebelum aku menorehkan sesuatu tentang yang berkaitan dengan tema hari ini, izinkan aku berceloteh dulu, ya.

Tema postingan kali ini adalah apa yang telah kita lakukan dalam mengurangi kondisi global warming. Nah, pertama-tama tentu kita, khususnya aku, harus tahu dulu donk arti global warming itu apa sih? Dapatkah kita Berbuat Sesuatu Untuk Mengurangi Global Warming?

Bisaku hanya menulis tapi tak tersapu perasaan ini untuk membuat syair. Ah...Tek Ani Berta ini... tapi sebaiknya aku mencobanya, tak peduli akan ada yang membaca atau tidak serta kututup telingaku untuk mendengar suara-suara yang menertawakannya. Aku ingin membuat syair ala aku. Dan inilah dia syairku. Perdamaian Itu Tidak Tumbuh dengan Sendirinya. Sumber Gbr. kaskus.co.id

Tak Satu Jalan ke Roma adalah pribahasa yang paling aku sukai. Pribahasa ini mengandung suatu arti yang luas. Bukan saja jalan dalam arti yang sebenarnya, tapi jalan dalam menentukan sebuah pilihan dalam hidup. Kalau yang satu gagal, maka jangan putus asa, cari lagi jalan yang lain. Pokoknya jangan pernah putus asa. Oke.

Tak pelak lagi kalau Olahan Praktis dan Higienis, ya So Good. Betapa tidak,  karena aku tak pernah lagi menyebut soal sayuran di depan cucuku.  Ayman,  cucu bungsuku yang berusia 12 tahun duduk di kelas VI SD ini sangat tabu mendengarnya.  Ia pasti akan merengut. Sangat sulit aku membujuknya agar ia suka sayuran. Pilihannya hanya satu macam sayuran saja -- sayur bening bayam, itu pun hanya sedikit saja yang disentuhnya. Tapi aku sebagai Neneknya tidak akan berhenti berusaha agar ia menyukai sayuran. Cucuku sangat suka jenis masakan apa saja yang penting ada ayamnya, apakah itu ayam bakar, semur ayam, ayam goreng peyet atau opor ayam.

Ketika kita sedang memikirkan satu hal yang merisaukan hati dan tak tahu ke mana harus mncari solusi, di sinilah strategi kepura-puraan yang objektif itu kita aktifkan. Kenapa? Karena solusi yang kita perlukan dalam skala kecil hanya dimiliki oleh orang yang kebetulan tidak kita sukai. So, no matter what, let's do the action to pretend that we do like him or her. Sumber Gbr: tribunnews.com