Posts

Risol-koe, Oh, Risol-koe.

Image
Siapa yang akan menyangka aku akan mencicipi risol beraneka rasa ini? Ya, giveaway sudah berlalu dan aku pun tidak pernah tahu siapa pemenangnya. Ternyata pemilik blog  Cerita Si Hejo , Mbak Anindita,  yang mengadakan First Giveaway di bulan Pebruari sudah mengirm SMS tertanggal 3 Maret 2014, memberitahukan, bahwa aku adalah salah satu Pemenang First  GA Risoles Risolkoe.

Terbanglah Bersama KEB.

Image
Sengaja judul Terbanglah Bersama KEB   aku pilih. Kenapa?  Karena aku pribadi, sejak menjadi member   grup yang bernama Kumpulan Emak2 Blogger, dengan singkatan populernya KEB, yang menancapkan sebuah motto keren "Kami Ada untuk Berbagi," tidak lagi duduk manis sebagai seorang tua renta, pensiunan, namun semangatku terbakar juga untuk turut ambil bagian dalam kegiatan offline .  Serasa hidup ini jadi berwarna.

Sense of Belonging.

Image
Source: ericajames.co.uk Alhamdulillah, pagi ini aku dapat menangkap sebuah ide. Kata Pembimbing-ku tak langsung, Pakde Cholik , dalam melahirkan sebuah postingan, kita harus bisa menangkap ide yang pating sliwer . Nah, .ini dia ide-ku pagi ini -- tentang Sense of Belonging . Maaf, bukan  aku sok-sok-an pake bahasa Inggris, tapi justru kata dalam bahasa Inggris itulah yang akan dibahas. Jujur saja, bahasa Inggris-ku masih blepotan . Tapi karena ini memang inti permasalahan yang akan aku angkat sebagai postingan, ya, haruslah pake bahasa Inggris pula judulnya, hehe... Oops , aku harus mengucapkan terimakasih kepada Mbak Diadjeng Laraswati H , yang telah, dengan tak sengaja, menjatuhkan sebuah ide, langsung saja ide itu aku pungut dan aku jadikan judul postinganku. Aku serasa menjadi seorang guru yang beruntung karena mendapat pertanyaan dari seseorang yang smart and brilliant : "Maksudnya sense of belonging itu, gimana ya, Mak?"

Meet & Greet KEB dan Tim Indonesiana.

Image
Baru-baru ini, Sabtu, 26 April 2014, aku hadir di acara undangan -- Meet and Greet KEB dan Tim Indonesiana, Tempo Inti Media, di Gedung Kebayoran Center No. 11A-15A, pukul 14.00 - 17.00 -- merupakan sebuah refreshment yang semakin membuat aku terbantu untuk tidak mengalami apa yang dinamakan pikun dini, hehe.. Sudah lama aku tidak sempat menghadiri acara-acara KEB yang diadakan secara offline.   Mak Sri Giarti: Pinjem ya fotonya. Foto yang dijepret si Kaka cuman sepotong, Gpp ya. Tq Awas ya Goodybag-nya ketinggalan, hehe...

Home Sweet Home

Image
Di pintu rumahku tergantung sebuah hiasan bertuliskan: " Home Sweet Home ". Waktu itu, ketika aku pulang melangkahkan kaki di rumahku sendiri, hati ini seperti mendapat pecutan yang teramat membekas. Perih. Berkelebat dalam pikiran, lebih baik aku tinggalkan saja rumah ini. Langkahku memasuki rumah ini pun tidak akan mampu menghilangkah kesedihan yang selalu saja bertengger di hati ini. Di setiap sudut rumah ini aku akan melihatnya. Aku akan mengingatnya. Dan aku akan membayangkan, betapa mimik wajah jahilnya menggodaku. Bahkan di setiap akhir sujud dalam sholat, ketika mengirimkan do'a untuknya, masih saja kelopak mata tua ini dipenuhi oleh cairan bening, yang akan terus menggelinding melalui pipiku yang telah kisut. Ah, kenapa ini harus terjadi? Aku tahu, tidak ada seorang ibu, di belahan dunia mana pun yang akan siap menerima kehilangan seorang anak, buah hatinya, pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

GIVEAWAY, Berkat Mendongeng Lahirlah Sebuah Antologi.

Image
Sejak kecil aku sudah tidak lagi merasakan belai kasih seorang ibu. Belaian lembut yang aku rasakan hanya dari seorang Nenek yang sangat mengasihi aku dan kakakku. Kami tinggal bertiga, jauh dari ayah serta kakak-kakak yang lain. Terus terang, kehadiran ibu yang digantikan oleh seorang nenek sejak aku berusia balita, tentu saja mencuatkan rasa rindu akan nyanyian pengantar tidur untuk menina-bobokkan aku agar mata cepat terkatup dan terlelap.  Namun, aku sama sekali tidak pernah menyesali sikap nenek yang tidak pernah mau menina-bobokkan aku dengan nyanyian lembutnya. Aku merasa puas dengan mendengarkan nenek membacakan ayat-ayat pendek dari Al Qur'an baris demi baris, hingga aku mampu menghafalnya dalam waktu yang pendek. Subhaanallah, nenekku ternyata tidak kehilangan akal. Beliau tidak bisa bernyanyi, tapi beliau sangat arif dengan sabar membacakan ayat-ayat pendek itu untuk aku ikuti, hingga aku terlelap. Nenekku keren ya?

Yang Tersirat Di Balik Yang Tersurat.

Image
fleuriethuis.nl Ini Sekedar Prolog . Sudah lama sekali aku tidak pernah ikutan Giveaway. Bukan apa-apa, semata karena memang lagi gak mood klak-klik info , baik tentang lomba menulis ataupun giveaway. Tapi Pakde Cholik ini berhasil mencuatkan kembali semangat narsisku untuk ikutan giveaway, hehe.. Giveaway ini menugaskan peserta untuk memilih salah satu postingan blog perempuan, kemudian mengulasnya dan menggambarkan adanya semangat Kartini di dada pemilik blog dari sudut pandangku. Wah! Susah banget ya, tapi dengan semangat yang menggebu ingin ikutan. Dan sah-sah saja kalau aku akan melihatnya lebih kepada yang tersirat di balik yang tersurat. .

Pucuk Dicinta Ulam Tiba.

Image
Tas rajutan d/bahan kresek. Assalamu'alaikum dan selamat siang. Pertanyaan pertama yang ingin aku ajukan adalah: "Sudahkan anda melakukan tugas menjadi Warga Negara RI yang baik, yaitu melakukan tugas nyoblos gambar/nama yang sesuai di hati.  Pertsanyaan kedua, apakah anda sudah pernah mendengar untaian kata Pucuk Dicinta Ulam Tiba yang aku jadikan sebagai judul postinganku hari ini? Haaah? Apa? Belum pernah? Sungguh terlalu! Hehe..itu kan pribahasa dari jaman baheula, ketika aku masih sekolah SD a.k.a. Sekolah Dasar. Maksudnya pastilah udah tahu, kan? Yaitu ketika kita menginginkan sesuatu, tiba-tiba tanpa disangka, tanpa dinyana sesuatu itu muncul di hadapan kita. Nah, ada apa gerangan denganku? Hihiii...kepo banget sih nih yang pada baca. Sederhana koq. Yuk, terus dibaca..

Helai Daun Itu Telah Gugur.

Image
14 Nov., 03.00 ketika menyiapkan CV untuk niQue. Inilah kali terakhir anakku bisa melihat dengan jelas. Dalam hidup selalu ada suka dan ada duka. Dan ketika salah satunya kita alami, hal yang terbaik adalah manakala kita mensyukurinya. Helai Daun  Itu Telah Gugur , judul yang aku berikan untuk postinganku kali ini, sangat, sangat erat kaitannya dengan kepergian salah seorang permata hatiku pada tanggal 8 Maret jam 12.48 (namun catatan dokter 12.50). Dia bernama Ari Akbar, usia 45 tahun, berbintang Pisces, lahir 27 Pebruari 1969. Penggemar berat Grup Rolling Stones, dengan Mick Jagger-nya yang amat ia gandrungi. Duka menimpaku kehilangan anakku Ari Akbar, yang biasa dipanggil Bang Adel dilingkungan rumah kami, dan panggilan akrab keluarga serta teman-teman seangkatannya adalah Aba.

Sayangi Dirimu

Image
Tanggal 30 November 2013, alhamdulillah anakku lelaki diizinkan pulang, dalam arti masih harus  menggunakan kursi roda, walaupun kedua kakinya tidak diserang stroke, tapi semata untuk menjaga kestabilan syaraf otaknya. Beberapa advis dokter syarafpun harus dipatuhi, demi tidak terjadinya pendarahan pada syaraf otak, yang, menurut dokter masih ada calon syaraf yang bakal pecah. Dan ini diupayakan dengan obat-obatan/vitamin dan dengan mematuhi nasehat dokter.  Sayangi dirimu , begitu kata dokter. Begitulah, setelah kontrol ke dokter syaraf pada tanggal 6 Desember, melakukan scanning ulang, anakku diperbolehkan untuk mulai meninggalkan kursi roda.

Khasiat Buah Naga.

Image
Foto dokumen pribadi. Khasiat Buah Naga ini begitu saja muncul untuk dijadikan topik postingan kali ini. Kenapa? Karena selama aku lek-lek-an di rumah sakit menjaga anakku yang dirawat, buah inilah yang membuatku memiliki stamina yang okpu a.k.a. oke punya, hehehe.. Bisa dibayangkan kelelahan yang luar biasa karena harus tidur tidak teratur, bahkan harus terjaga selama 24 jam. Menjaga anak yang dirawat siang dan malam. Terkadang badan ini terasa sumeng , tapi perasaan itu tak perrnah aku hiraukan ketika melihat tubuh anakku diinfus, dipasangi kateter dan alat pernapasan. Rasanya tidak ada perasaan lain selain ingin tetap segar menjaganya. Padahal di rumah sakit itu pelayanan nursing sangat memuaskan. Keluarga pasien tidak direpotkan, cukup menekan bel, maka seketika suster akan muncul dan membantu. Kehadiraan keluarga hanya menjaga, just in case , ada hal yang perlu dikonsultasikan.

Bagai Hujan di Teriknya Panas.

Image
Jum'at, 15 Nopember 2013 kami (aku dan anak lelakiku) masih asyik bermain game ZUMA hingga pukul 02.00. (16 Nopember 2013).  Kami juga asyik dengan ber-narsis ria dengan kamera laptop. Kami begitu gembira, anakku membuat rekaman lagu-lagu Rolling Stone yang menjadi favorit-nya: "You Can't Always Get What You Want," walau dengan suaranya yang terdengar sangat sumbang. Pokoknya, bagi anakku, dia nyanyi. Titik. Sejak lama, anakku memang memiliki temperamen yang  tinggi, tidak bisa mengontrol diri, emosinya mudah meledak karena hal-hal sepele. Aku merencanakan, keesokan harinya Sabtu, 16 Nopember, untuk berkunjung ke salah satu tempat pengobatan alternatif. Biasanya anakku bangun ketika waktu subuh tiba, tapi hari itu pintu kamarnya tetap tertutup. Aku biarkan, karena akupun berpikir, dia pasti lelah. Namun hingga pukul 07.30 tidak juga kunjung dibuka pintu kamarnya, aku mencoba untuk membukanya. Ternyata tidak dikunci. Apa yang aku dapati disana? Anakku terbaring, d

Apalah Arti Sebuah Kata.

Image
Source: depositphotos.com Terkadang manusia meremehkan arti sebuah kata dan mereka selalu berdalih A palah Arti Sebuah Kata. Padahal, dari kata atau kata-kata ini bisa menimbulkan beragam kejadian, baik itu kejadian yang buruk, menyebalkan, menyenangkan, dan bahkan yang memberi kebahagiaan yang hakiki. Dulu, ketika  bekerja di sebuah perusahaan internasional, aku selalu mengingat nasehat seorang teman, yang hingga saat ini masih kuingat kata-katanya yang berbunyi:  "Watch your tongue when talking to somebody. Word can kill you. Word can bring you to a happiness."  Tentu kalimat ini sangat luas artinya, bisa jadi sebuah nasehat, mungkin juga sebuah anjuran, atau mungkin sebuah peringatan. Beliau acapkali berkata tentang beragam karakter yang dimiliki oleh setiap insan Allah, tidak terkecuali aku, tentunya. Dia berpesan wanti-wanti bila berkata-kata dengan seseorang, apalagi seorang wanita. Kata-kata itu selalu bergayut dalam ingatanku sebagai sebuah peringatan. S

Surat Terbuka Untukmu, MFF

Image
Dear  Admin. dan jajarannya di Monday Flash Fiction, Surat terbuka untukmu,MFF ini sengaja aku buat pada saat aku bisa meninggalkan anakku di RS bersama salah seorang keponakanku. Aku harus pulang mengambil sesuatu untuk anakku. Kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan tentunya untuk menarikan jemariku di atas toets keyboard kesayanganku, sekalipun jadul, it's okelah, yang penting kesempatan emas ini akan aku gunakan. Ada pepatah yang mengatakan "Sambil Menyelan Minum |Air," kan? Insya Allah, hari ini surat surat terbuka untuk para pengelola, pengajar, pengarah gaya (hahaha...) akan aku kirimkan untukmu. Aku sebenarnya malu menjadi membermu, wahai MFF, karena aku tidak pernah menggunakan secara rutin waktuku untuk setia mengunjungimu. Padahal aku menjadi seorang yang percaya diri untuk menulis flash fiction juga karena perkenalanku denganmu. Aku sadar, kalau saja aku secara teratur mengunjungimu, kemudian meng-klik topik yang bertebaran tentang apa dan bagai

25 JANUARI

Image
“Tanggal 25 Januari jam 09.00 aku minta kau sisihkan waktu untukku. Kita harus menghadiri acara penting. Aku tidak mau mereka tahu ada keretakan diantara kita.” Suara suamiku tegas menyentuh telingaku. “Harus? Bagaimana kalau aku tidak bisa.  Bukan tidak mau. Seorang karibku, Sinta, akan datang dari Jepara. Dia tidak kenal Jakarta dan tidak punya siapa-siapa, kecuali aku. Urusan Sinta lebih penting, ketimbang urusan acara gelar doktor,  kerabatmu, Mas! Ini adalah masa depan Sinta. Panggilan kerja hari ini, 25 Januari , dari sebuah perusahaan besar yang sudah lama jadi incarannya.  Aku harus menemaninya. Ma’af, Mas, aku tidak bisa ikut.” tandasku.  Namun kebimbangan singgah dalam pikiranku. Sorot mata itu, kenapa begitu lembut, tidak seperti ketegasan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Aku tidak mampu menduga ada apa di balik sorot lembut mata hitamnya.   Setahun sudah, hubungan kami memang kurang harmonis. Diam-diam aku jatuh hati pada  pemuda yang lebih mu

Agar Pikun Dini Tidak Cepat Menyapa.

Image
Judul postingan Agar Pikun Dini Tidak Cepat Menyapa ini terinspirasi dari tulisan pakde Cholik tertanggal 9 Juli 2013 tentang   “ Manfa’at Ngeblog untuk Mencegah Pikun Dini ."   Aku memilih topik ini semata karena sesuai dengan kondisiku di usia 75, mudah memberikan tanggapan. Awalnya memang aku ngeblog untuk iseng, mencari income tambahan.   Kemudian aku dapatkan beberapa titik, memang ngeblog bermanfaat untuk mencegah pikun dini. Tanggapanku tentang judul postingan pakde Cholik, berikut ini: Sejak aku tidak berpenghasilan, semua kebutuhanku ditunjang oleh anak-anakku, terutama oleh anakku yang bungsu. Lho koq? Iya, karena si bungsu inilah yang paling berada diantara ketiga anakku yang lain.   Koq aku jadi benalu, ya?   Duduk manis tanpa penghasilan. Aku mulai berpikir untuk terjun ke dunia online, karena banyak info yang aku dapat, bahwa   income juga bisa kita raih dari aktifitas online. Selang beberapa waktu, ternyata usahaku di bisnis online tidak berhasil denga

Percayalah, Irit Itu Bukan Pelit.

Image
Sebetulnya bukan karena aku kehabisan ide. GA yang diadakan oleh Kaka Akin sangat menggoda aku untuk ikutan. Memang banyak segi-segi positif dalam hidup ini yang bisa dijadikan ajang untuk mulai berlaku "irit". Jangan salah baca lho, bukan pelit. Salah satu subjek yang akan aku bahas adalah postingan yang pernah aku muat dalam blog ini. Karena pemilik blog Try2BCool mengizinkan postingan yang sudah dimuat untuk diikut-sertakan dalam GA, dengan catatan, setelah diolah kembali. Beberapa blogger yang pernah mampir ke rumah mayaku, pasti sudah membaca judul postinganku yang ini: Percayalah, Irit itu Bukan Pelit. Mau contoh-contohnya? Yuk, simak pengalaman bunda dibawah ini: Nah, kesempatanku untuk mengikut-sertakan postingan ini sebagai salah satu cara yang paling afdhol untuk bersikap irit tapi bukan pelit. Aku punya alasan yang kuat untuk memberikan kesan dan pesan melalui tube pasta gigi ini. Kenapa? Karena keseharian kita tanpa menu makanan, it's oke-lah, tapi