Hari Itu Sepuluh Juli............






Hari lahir
ku atau hari jadiku adalah 10 Juli. Setiap tanggal ini aku selalu saja masih teringat ibuku yang melahirkan aku. Aku tidak cukup lama mengenalnya tapi aku amat bahagia pernah memiliki seorang ibu yang telah menyabung nyawa untukku. Beruntung aku masih menyimpan foto ketika aku bersama ayah dan ibuku tercinta. (Dalam pangkuan pastinya si baby bunda) Kenapa pula aku menyebutnya sebagai hari lahir dan bukan sebagai ulang tahun? Aku terinspirasi oleh teman fesbuk-ku Bro dan Prit dari group Tamasyakata yang menyebutnya begitu. Iya juga ya, kenapa gak ada yang menyebut selamat hari lahir. Mereka atau siapapun lebih sering mengucapkan "selamat ulang tahun", padahal kalo dipikir secara jujur nih, ucapan yang lebih sering terlontar adalah "happy birthday". Coba aja cari di kamus Inggris--Indonesia, apa aja deh -- terjemahan birthday pasti "hari lahir", hehehehehe.... Tapi udah deh gak usah kita bahas. Yang penting aku udah dapet ide nih dari Masbro Acaciru untuk bikin postingan ini. Makasih Bro, makasih Prit.

Malam sebelum tanggal 10 Juli itu aku benar-benar gak bisa tidur memikirkan
apa yang akan terjadi esok hari. Ketika aku kecil biasanya nenekku udah sibuk tuh merendam beras untuk dijadikan bubur. Supaya cepat masak, kata beliau. Beras itu pasti akan dibuat bubur dua warna oleh nenekku -- merah putih. Itulah istilah yang selalu diucapkan nenekku: bubur merah-putih, padahal bukan warna merah tapi warna coklat gula jawa. Gula jawa dalam bentuk bongkah-bongkah kecil yang aku kenal selain gula pasir, yang halus seperti pasir, hehehehe.... Tapi zaman telah berubah dan aku bukan anak kecil lagi. Kini aku adalah seorang ibu,ibu mertua dan nenek yang telah menapaki tahun-tahun dengan penuh rasa syukur ke Hadirat Illahi. Betapa tidak? Aku telah diberi bonus usia yang bukan main banyaknya. Dan hingga kini masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar dalam keadaan segar bugar. Alhamdulillah Ya Allah atas karuniaMu yang begitu besar. Rasa syukur dan percaya akan apa yang diberikan olehNya kepadaku esok hari telah membawaku ke alam mimpi yang indah.

Jam 00.00 tanggal 10 Juli pipiku diterpa ciuman-ciuman penuh kasih sayang. Anakku yang perempuan yang ketika dia masih kecil selalu aku sebut "putih salju" (karena kulitnya yang putih) adalah orang pertama yang mengucapkan selamat "ulang tahun", bukan "selamat hari lahir". Gpp, coz ucapan itu udah mem-booming entah sejak kapan. It's ok, no problem -- it doesn't make any difference, hari lahir or ulang tahun. Iya khaaan? Diluar sana, di dunia maya aku menerima ucapan yang tak terhingga banyaknya. Pertemanan di dunia maya yang juga bikin aku semangat. Tertuang terima kasihku disini untuk mereka.

Pada hari H semua anak-cucuku berkumpul. Kelompok kecil, tanpa tiup lilin diatas kue tart, tapi hidangan nasi kuning beserta teman-temannya, hehehehe.. cukup menyulap suasana hari itu penuh dengan keceriaan. Jeprat-jepret bergiliran, saling rebutan minta dekat dengan bundanya. Ah, bahagianya si bunda di ultah (oopss...maksudnya hari lahir) yang ke 72 (baca: tujuhpuluh dua). Ada acara buka kado juga lho, qiqiqiqiiiiiiiiii. Jadi kayak waktu kecil dengar teriakan "buka kadonya, buka kadonya.............". Ada sebuah kado yang seumur hidupku baru pada hari lahirku, Minggu, 10 Juli 2011 aku memilikinya. Tentu saja dari anak-anak dan menantuku. Satu paket parfum (original lho, bukan parfum isi ulang, hehehehehe....) dengan 6 aroma, salah satunya SAMSARA dambaanku yang gak pernah kubayangkan sebelumnya bisa kumiliki. Woow...stok parfum untuk lebih dari lima tahun kallleee... Ya Allah betapa bahagia aku. Berkahilah mereka yang menyayangi aku sedemikian besarnya. Murahkanlah rizki mereka. Amin, Ya Robbal'alamin.


Last but not least: aku mengenakan baju dengan warna kesayangan, yaitu merah hati plus jilbabnya donk gak ketinggalan, kado juga lho yang udah lebih dahulu aku buka, hehehehe..........

(karena handphone-ku raib jadi foto dengan baju merah gak bisa di share, hiks, hiks...).
Mudah2an anak-anakku cepat bisa mentransfer foto-foto
dari Camera mereka. Insya Allah.






Comments

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu