Menikmati Anugerah Allah SWT (5 -- Selesai)


Alhamdulillah masih diberi kesempatan olehNya untuk meneruskan postinganku.

Kamis, 22 Juli..........

Hari ini cucu-cucuku agak kecewa coz mereka tidak diizinkan untuk bermain dipantai. Tapi mendung diwajah mereka segera sirna setelah diberi tahu bahwa petualangan akan diteruskan hari ini dan ini adalah hari terakhir kami bisa berpetualang. Besok kami harus sudah check-out dari hotel dan...........terbang lagi ke Jakarta.

Kedua anakku, permata hatiku, sebelum berangkat dari Jakarta telah searching tentang satu kegiatan yang sangat menantang, yaitu yang disebut paragliding. Suatu aktivitas terbang di udara seperti seekor elang raksasa. Tempatnya diperbukitan Nusa Dua. Lumayan perjalanannya bisa disebut ber-safari-ria karena mulai dari jalan raya yang mulus pemandangan kiri kanan jalan adalah souvenir shops, trus jalan berbatu keriki, trus turun naik di jalan yang hanya muat satu mobil. lama amat sih nih gak nyampe-nyampe, kedua cucuku udah mulai uring-uringan. Perut terkocok karena guncangan mobil di jalan terjal berbatu. Akhirnya..........................sampai juga di perbukitan. Dan? Alangkah banyaknya wisatawan disana. Wah, lagi-lagi wisatawan domestiknya cuma kami, tentunya termasuk para trainers donk..........

Aku lihat betapa indahnya paragliding yang sedang terbang di udara. Benar-benar seperti burung-burung elang besar yang beterbangan.

Emang pada berani? tanyaku
Yeee.....piece of cake-lah. Kan ada tandem-nya. jawab anakku dengan entengnya. Tandem ternyata adalah istilah untuk pendamping bagi mereka yang baru pertama kali beraktivitas dengan paragliding.

Cucuku pun tak mau kalah. Dia pun ikut terjun dengan paragliding ini. Tentunya tetap ditemani oleh Tandem.

Anakku bungsu nekatnya. Dia bawa camera katanya mau membidik dirinya diudara. Ya ampuunn........... Tapi aku bangga bahwa kesempatan ini memang yang di-tunggu-tunggu. Hasil jepretannya bagus dan memuaskan.



Peluncuran di mulai satu-persatu. Banyak diantara mereka yang sudah pakar beterbangan sendiri bak burung elang. Pemandangan di udara begitu indahnya.
Coba liat photo dimana anakku sedang terbang dan membidik dirinya sendiri. Hhhmmm...heibat ya. (Pastinya heibat karena yang memuji mamanya, hehehehe....). Dua anakku dan cucuku terbang melayang di udara dengan nyamannya. Kami melihat dari bawah. Ah, betapa indahnya...............

Aktivitas ini cukup memakan waktu karena harus menunggu angin yang bersahabat dulu. Ketika angin sangat kencang, maka penerbangan dengan paragliding tidak dilaksanakan. Tapi kami cukup sabar menunggu. Suasana dibukit itu indah dengan pemandangan ke laut lepas. Tinggi bukit tempat kami berdiri kira-kira berada di ketinggian 30 meter ke batas permukaan pantai dibawahnya.

Liburan yang mendebarkan sekaligus menyenangkan. Sampai jumpa lagi Nusa Dua.............


Berpose sejenak dengan para Tandem/Trainer.


Jum'at, 22 Juli jam 12.00..............goodbye Bali....








Comments

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu