Opor Ayam Bumbu Putih Favorit Keluargaku

Sumber gbr. idntimes.com


OPOR AYAM
Masakan atau lauk pauk teman makan nasi di rumahku paling laris. Semua menyukainya terutama cucuku. Aku sendiri sebenarnya sudah harus melupakan yang namanya opor ayam ini, karena menurut dokter aku harus mengurangi makanan bersantan.



Opor ayam ini adalah menu yang tak pernah absen dari hidangan Lebaran keluarga kami setiap tahun. Rasanya "hampa" tanpa opor ayam, hehehe... Opor ayam ini setiap aku akan mengolahnya -- pertanyaan yang sama selalu aku ajukan kepada "ancuman" (anak-cucu-menantu) bumbu apa yang lebih disukainya: opor ayam bumbu kuning, atau opor ayam bumbu putih. Sebetulnya tanpa bertanya pun aku sudah tahu jawabannya pasti mereka akan memilih opor ayam bumbu putih -- karena memang resep Opor ayam bumbu putih favorit keluargaku itu yang nomor wahid di lidah kami sekeluarga.

Mudah sekali mengolah opor ayam ini karena bumbu-bumbunya pasti sudah ada di rumah, kecuali santan kelapa  dan bahan utamanya: ayam. Apa saja sih bumbu yang dibutuhkan untuk menyajikan menu opor ayam ini. Menu opor ayam sudah merupakan menu andalan hampir di setiap wilayah di Indonesia. Apalagi dalam menghadapi hari raya Idulfitri hampir di setiap rumah ada menu opor ayam. Kebiasaan antar tetangga yang acapkali saling mengirimkan hidangan yang dimasaknya pada saat-saat Malam Takbir. Disinilah letaknya keakraban bertetangga, kami seolah saling bertukar menu hidangan lebaran. Tak heran hampir di dari tiap rumah pasti ada kiriman opor ayam.

Seperti di atas telah aku sebutkan tak sulit menyediakan bumbu-bumbu untuk mengolah jenis masakan yang satu ini. Bahkan menurutku bumbunya hampir sama dengan bumbu untuk mengolah sayur lodeh ala bundayati.


Berikut bahan Opor Ayam:
  • Bahan utama: 1 ekor ayam potong menjadi 12, cuci bersih, tiriskan. Balurkan perasan sebutir jeruk nipis hingga merata di remas-remas, cuci dan tiriskan.
  • 3/4 liter santan kental
  • Sisihkan 2 gelas santan encer
  • Minyak goreng secukupnya untuk menumis bumbu 
  • Bawang goreng

Bumbu-bumbu:


  1. 8 butir bawang merah
  2. 5 siung bawang putih
  3. 1 sendok makan ketumbar -- disangrai
  4. 5 butir kemiri -- digoreng
  5. 2 cm jahe (seruas jempol)
  6. 2 cm laos/lengkuas -- digeprek
  7. 3 lembar daun salam; 2 batang sereh (digeprek); 3 lembar daun jeruk
  8. garam secukupnya
  9. bumbu masak (sesuai selera)


Cara membuat:

  • haluskan bahan-bahan 1 s/d 5 di atas
  • panaskan minyak goreng -- tumis bumbu yang telah dihaluskan, masukkan no. 7 -- tumis hingga harum
  • masukkan ayam bahan utama ayam, diaduk hingga merata agar bumbu meresap
  • masukkan 2 gelas santan encer, aduk rata, tunggu hingga agak meresap
  • masukkan santan kental, aduk merata, biarkan mendidih hingga daging ayam empuk
 Hidangkan di pinggan dan taburi dengan bawang goreng.
 
Sumber gbr. resepkoki.id
Hhhmmm selamat menyantap Opor Ayam Bumbu Putih Favorit Keluargaku 
Bagi yang suka akan kentang, opor ayam ini juga bisa dikombinasikan dengan kentang yang dipotong  memanjang.
Selamat mencoba opor ayam, lagi-lagi ini resep ala bundayati.
I am an Indonesian Citizen, borne in 1939 mother of 5 children, having 4 healthy grandsons. I am a blogger too -- joined a Female Community in 2009. The Community known as Kumpulan Emak Blogger. My URL is https://bundayati.com. I had been working with Unicef for 23 years, left Unicef in 1991 and during my employment with Unicef had been sent abroad on duty to three Asian Countries: Thailand, Philipines and Viet-Nam.(so very long time ago in 1983). A compilation of my selected articles from my blog had been self-publishing in Feb '15 entitled Me and My Life and 19 (nineteen) anthologies in 2019. More of less that's so far my introduction to all readers.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Image
Selama ini kan teman-teman facebook and juga para blogger pasti deh bingung kenapa sih aku ini mendapat predikat panggilan sebagai bunda. Secara umum dalam bahasa Indonesia yang baku bunda kan artinya ibu. Lho? Koq? Aku dipanggil ibu oleh semua yang kenal aku, termasuk tetangga-tetangga dilingkungkungan RT tempat tinggalku ataupun tetangga-tetangga ditempat tinggal anakku. Memang aku akhirnya 90% jadi salah satu penghuni di lingkungan RT ditempat tinggal anakku yaitu Green Bintaro Residence. Para ojeckers (yang udah kenal tentunya) pun memanggilku dengan sebutan bunda. Sebenarnya ada cerita yang khusus kenapa akhirnya semua yang kenal denganku mengenalku dengan sebutan bunda , sampai-sampai Pak RT dilingkungan pun terkadang memanggilku dengan sebutan tsb. Hampir rata-rata keponakanku yang perempuan yang sudah memiliki anak latah memanggilku dengan sebutan bunda juga. Mereka tidak memanggilku dengan sebutan "Uning" seperti biasanya. Nah repotnya kalau kami sedang mengadaka
Read More

Khasiat Serai Merah

Image
I wonder, kenapa sejak pagi hari aku beraktivitas ke pasar, memasak beragam penganan teman untuk makan ketupat atau lontong di Hari Raya yang sudah di ambang pintu -- aku tidak merasakan penat dan lelah, bahkan aku begitu semangat, rasanya badanku sehaaat banget. Ternyata mengkonsumsi minuman sereh merah membuat staminaku okpu a.k.a. oke punya. Alhamdulillah, khasiat serai merah ini sudah bisa kurasakan manfaatnya untuk kesehatan tubuhku.
Read More

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu

Image
Eratnya ikatan kekeluargaan itu memang amatlah penting dalam menjaga hubungan antar keluarga agar tetap solid atau kokoh dan  berkesinambungan. Bahkan tidak saja hubungan antar keluarga yang harus dijaga, tetapi juga hubungan antar tetangga dan antar sesama umatNya, baik dari mereka yang hidup dalam naungan kepercayaan atau agama yang sepaham atau yang tidak sepaham. Sepaham di sini diartikan menganut agama yang sama. Karena di mata Sang Pencipta kita adalah sama, tidak ada perbedaan si kaya dan si miskin, pun tidak juga dalam menganut agama Muslim atau Non-Muslim. Di muka bumi ciptaanNya ini kita semua sebenarnya bersaudara. Hanya mungkin persepsi setiap orang terkadang berbeda dalam menafsirkannya. Adikku (pr. berjilbab ungu) dan adik lelaki baju batik dan kel.
Read More