Terapi Rel Kereta Api?

Hari ini aku coba untuk bikin postingan. Jadi terbakar rasanya setelah baca bahwa menulis itu harus dari hati dan kalo mau nulis ya nulis aja. Jangan peduli sama titik-koma segala. Yang penting nulis. Aku gak bakalan lupa deh saran pertama yang bikin aku s'mangat dalam menulis yaitu Vavai Masim Soegiono yang ngasih saran, kalo mau nulis ya nulis aja. Trus hari ini aku baca tuh di Warung Blogger artikelnya Bang Aswi -- sami mawon sarannya -- kalo nulis ya nulis aja. Aku mau mulai sekarang nih nulis yang ada dihati. Mudah2an ide meluncur kayak air mancur, hehehehehe........

Kemaren kebetulan waktu klak-klik aku menemukan link blognya ShudaiAjlani(dot)Com yang membahas tentang "botol kecap", tapi ada yang menarik disitu aku liat ada gambar deretan beberapa orang yang lagi tiduran di rel KA. Shudai ini pasti seorang anak muda yang brillian karena umurnya baru 18th, fun blogger, young amateur designer and photographer, itu yang tertulis di blognya.

Shudai gak membahas tentang orang-orang di rel KA itu, tapi pagi ini ketika aku baca koran Warta Kota hari Jum'at, 22 Juli 2011, hal. 1 tentang hal yang aku sebutkan diatas. Judulnya "Mau Sehat Kok Dihalang-halangi"., aku jadi ingat gambar yang hampir sama di blognya Shudai. Ternyata di Harian ini dimuat tentang terapi kesehatan di rel kereta api. Ini terjadi dekat Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat. Karena gambar yang dimuat di Warta Kota tidak bisa aku ambil (photo gak jelas, hehehehe....), maka aku ambillah photo yang hampir sama dari blognya Shudai ini.

Yang aku heran koq ya orang-orang itu gak takut kalotiba-tiba ada kereta api lewat. Mereka sih bilang katanya udah tahu jadwal KA yang akan datang, jadi ya mereka santai-santai aja terapi sambil tiduran, selonjor dengan enaknya kepala dan kedua kaki berbantal-kan rel KA. Ada-ada aja. Yang aku heran mereka percaya banget sama yang namanya kesembuhan berkat tiduran di rel KA tsb. Ini semua katanya udah berjalan setahun dan ternyata menurut warga setempat (Duri Kosambi) hal itu mereka lakukan bukan sebagaI suatu aktivitas iseng dikala senggang tetapi memang mereka lakukan karena sudah banyak testimonial dari mereka yang ber-terapi-ria di rel KA dan ternyata sembuh dari penyakitnya. Gak main-main beragam penyakit seperti asam urat, pening kepala, sakit pinggang, rematik, darah tinggi, gangguan syaraf, dll.

Peringatan dari pihak Kelurahan pun mereka abaikan. Mudah2an pihak yang berwenang bisa berusaha semaksimal mungkin untuk secara tegas melarang mereka melakukan aktivitas seperti ini, demi keselamatan dan keamanan.

Anehnya lagi katanya mereka kelihatan sangat rileks dan tergambar wajah damai
ketika menjalani terapi di rel KA ini. Mereka sangat menikmati aliran arus listrik dari rel tersebut. Mereka benar-benar berani mati tuh, gimana kalo tiba-tiba ada KA yang datang diluar jadwal yang sudah mereka ketahui.

Mudah-mudahan mereka cepat sadar bahwa Allah hanya memberikan satu nyawa buat setiap individu. Sekali mereka mengalami apa yang disebut "apes" maka mereka tidak bisa menghindar dari renggutan nyawa oleh Yang Maha Kuasa.



Comments

  1. Bener banget...gila yachh melihat kelakuan mereka. Padahal bisa aja tiba2 kereta apinya lewat....sayangnya orang2 kita masih gampang percaya "katanya...katanya".

    Tapi yg herannya ini sudah mereka lakukan sejak 1 tahun yang lalu, tapi kenapa beritanya baru marak belakangan ini yach?

    ReplyDelete
  2. Menurt berita di tipi² Bun,,terapi ini bisa menyembuhkan penyakit,,mungkin ini bukti masyarakat lagi sudah mampu untuk berobat secara benar...

    ReplyDelete
  3. seremmm untg di Pontianak g ada kereta api...

    ReplyDelete
  4. iya lho bun, inilah potret negeri yang sesungguhnya, biaya ke rumah sakit yg mahal membuat saudara2 kita cepat percaya jika ada informasi cara menyembuhkan penyakit yg murah wlo pun buat kita sangat tidak masuk di akal.

    turut prihatin!

    buuuuuuuuunnnnnn .......... gregetan g ada pilihan name/url tuuuu hiks

    ReplyDelete
  5. huahahaha ini orang-orang yg ada di blog gue kenapa pada kesini deh, sumpah ya ini orang2 susah banget di bilangin.. Gue udah berusaha bisikin ke mereka satu-satu tapi mereka tetep gak mau dengerin, gue kesel jadinya.. huaaaa..

    ReplyDelete
  6. @Nia, pastinya karena masyarakatnya tuh yang bandel. Udah dibilangin jangan melakukan hal yang berbahaya itu lha koq tetep aja gak manut sama Pemuka Masyarakat setempat. Ssssuuussshhhaaahhh...

    ReplyDelete
  7. @Syofyan, bunda malah lom pernah liat tuh di tipi2. Cuma baca koran doank (abis tipi di coup ma cucu tercinta, hiks,hiks) trus liat gb di blognya Shudai.........jadilah postingan ini. Yeeee......

    ReplyDelete
  8. @Honeylizious sayang, masa sih di Pontianak gak ada KA? Ooo...pasti yang ada perahu-perahu ya? Lebih asyik x.

    ReplyDelete
  9. @niQue, iya niQue, bener-bener memprihatinkan ya sampe-sampe nyawa taruhannya demi menjalani pengobatan gratis-tis-tis. Btw jangan gregetan gitu toh, nanti giginya pada gemeleltuk ambrul kabheeeh, hehehehe.... Maksudnya URL bunda? Karenanya newbie teramat newbie bunda lom tau tuh bedanya Website ma URL. (http://goodcrab-personal.blogspot.com itu apa namanya ya?) qiqiqiqiiiii........... Md2an g gregetan lagi deh. Nice 2 c u here with ur comment.

    ReplyDelete
  10. @Shudaiajlani(dot)com: huahuahuaaa.....akhirnya Shudai kepancing juga datang kesinilagi. Makasih ya? Eeeiiittt, jangan kesel2 gitu donk "anak muda", apa mau cepet tua kayak bunda, ha, haaaah? Biarin aje deh orang-orang itu pada dateng ke blog bunda, ntar juga bunda suruh balik lagi ke blog Shudaiajlani(dot)com. Sweeeeeerrrr........ Tularin donk pinternya ke bunda dikit aja. Tq.

    ReplyDelete
  11. bener-bener memprihatinkan ya sampe-sampe nyawa taruhannya demi menjalani pengobatan gratis-tis-tis. Btw jangan gregetan gitu toh, nanti giginya pada gemeleltuk ambrul kabheeeh

    ReplyDelete
  12. terimakasih info yang di share
    info nya sangat menarik

    ReplyDelete
  13. Ambil positif nya aja Mau sehat kok dilarang, hahaha
    biar menambah ke unikkan Jakarta ,,,
    ada youtubenya gak yaa?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu