Profil Kartini-ku: SALON KELILING


Nikmatnya facial dirumah sendiri. (Gb.id.88db.com


Menurut pengetahuan dangkalku, R.A. Kartini adalah tokoh wanita yang berani mendobrak tradisi pada zamannya dimana kaum wanita ningrat dipingit dan tidak diperbolehkan menuntut pelajaran di sekolah.  Kartini dengan kecemerlangan idenya telah belajar, belajar dan belajar dari balik tembok yang menghalangi ruang lingkup kebebasannya  melalui korespondensi (surat-menyurat) dengan seorang kawan karibnya di Negeri Belanda. Jadilah R.A. Kartini memiliki otak yang cemerlang. Keberaniannya menjadikan dia seorang pejuang teladan bagi emansipasi wanita. Wanita pun harus pintar, harus maju, harus bisa mandiri 
Sosok yang menjadi topik postinganku ini juga mempunnyai misi yang sama yaitu memperjuangkan kesinambungan untuk melanjutkan kehidupan bagi keluarganya. Memang sosok ini tidak memberikan kontribusi dalam arti kata social contlributions, namun tetap mempunyai kontribusi dalam masyarakat tertentu, walaupun dengan imbalan jasa. Lebih jelas lagi pekerjaan yang dilakukannya sangat flexible -- bisa dilakukan dirumah pelanggan sehingga mempermudah dan memperingan beban pelanggan. Pendidikan non-formal yang ditekuninya sejak ia berumur belasan tahun telah menjadikan dia seorang yang mempunyai tekad yang kuat untuk bisa mandiri dan menafkahi seluruh keluarga  -- ayah, ibu, anak lelaki dan seorang adik laki-laki -- dengan ilmu gratisan yang ia serap puluhan tahun. Sosok ini datang dari keluarga tidak mampu dan sosok inilah yang menjadi tulang punggung keluarga. (Ia single parent dengan 1 orang anak).

Ketabahan seorang ibu telah diturunkan oleh ibu kandung sosok ini. Ketabahan yang telah membuat diri sosok ini begitu tegar dan kuat menghadapi segala macam kesulitan hidup. Dan ketabahan pula yang telah membuatnya yakin bahwa keputusan yang telah diambilnya ini adalah keputusan yang paling jitu.
Sosok yang kuceritakan ini kini telah berusia 43 tahun, anak lelakinya berumur 27 tahun. Bayangkan dalam usia muda ia telah berjuang untuk mempertahankan hidup keluarga.  Semua ia lakukan dan ia tanggung tanpa keluhan sedikitpun. Padahal kalau dia mau, bisa saja ia menadahkan tangan kepada saudara-saudaranya yang hidup berkecukupan. Namun hal itu tidak ia lakukan. Ia berprinsip tangan dibawah tetaplah menjadi pedoman hidupnya untuk sedapat mungkin dihindari dan prinsip yang akan terus dipegangnya. 
Nikmatnya ada Salon Keliling, sehabis krimbat, langsung mandi, yeeee.....(sumber gb.: saling.20m.com)

Pengalaman kerja yang ia miliki hanya sebagai pekerja di sebuah salon kecantikan. Tugas utama membersihkan ruangan salon dari  rambut-rambut bekas guntingan, merapihkan kertas-kertas tipis yang dipakai untuk menggulung rambut. Belasan tahun ia jalani profesi ini tanpa mengeluh. Keprihatinan mengajarkan kepadanya untuk "awas dan waspada" terhadap setiap kesempatan yang datang. Dalam tugas kesehariannya ia "mengintip" ilmu dan mempraktekkannya. Ia mencuri ilmu diam-diam. Dan ia akan senang ketika diminta untuk melakukan "facial" atau "creambath" seorang pelanggan, ia melakukan dengan benar dan trampil. Begitu juga memotong rambut, menggulung rambut, lulur dan pijat-urut. Semua kepandaian tersebut ia serap sedemikian apiknya. Hingga suatu saat, 8 tahun yang lalu, ia memutuskan untuk keluar dan mewujudkan impiannya: ia memimpikan menjadi Tukang Salon Keliling. Dan itu ia lakukan. dengan tekun dan serius.

Berbekal puluhan tahun ilmu yang diserapnya secara gratis,  ia mulai menjalani profesinya secara mandiri untuk menutup kebutuhan membayar kontrak rumah, membiayai kuliah seorang anak. Alhamdulillah beberapa tahun yang lalu anaknya telah berhasil meraih Sarjana D3 (Management dan Accounting).

Jadwal kerjanya : Pagi setelah subuh ia memenuhi panggilan ke rumah pelanggan yang dikenalnya. Disini ia lakukan mulai dari creambath, gunting rambut, lulur dan pijat. Kalau ia sedang beruntung di sebuah rumah ia bisa mendapat 2 atau 3 pelanggang. Dengan sendirinya pendapatan yang bisa dibawanya pulang mencukupi untuk kehidupan 2 atau 3 hari dirumah, setelah dipotong dengan biaya transport. Terkadang malam jam 21.,00 baru ia pulang -- untuk memulai kembali roda kehidupannya esok hari. Ia melakukannya dengan ikhlas dan suka hati sehingga Kartini yang satu ini benar-benar pahlawan buat keluarganya. 

Sebutan mbak “Salon Keliling”.pun tertempel pada dirinya. 
.
Perjuangan hidupnya untuk menjadi Kartini yang mandiri benar-benar di trap-kan. Ia mempunyai sebuah buku pelanggan yang berisi jadwal. Walaupun ia berpredikat Salon Keliling, bukan berarti kita bisa setiap saat memanggilnya. Jadwal sehari-harinya sangat padat. Kalau ingin merasakan urutan tangannya, terpaksa harus membuat appointment dulu paling tidak  satu hari sebelum hari H. Hebat kan? Kartini yang satu ini pun mempermudah kepentingan pelanggan. Ia bisa melayani pelanggannya yang sedang sakit sekalipun. Ia tidak memasang tarip khusus, semua ia serahkan kepada keikhlasan pelanggan. Yang penting baginya “pelanggan bisa ia layani sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin”. Last but not least pelanggannya puas dengan servicenya dan pasti panggilan pun akan berulang kembali. Begitu seterusnya.

Sebaliknya pelanggan pun merasa bahwa Kartini  yang berprofesi sebagai “Salon Keliling”ini amat sangat membantu mereka. Bayangkan – pelanggan tidak perlu repot-repot meninggalkan rumah menuju  Salon untuk ber-make-up, hairdo, pijat ataupun lulur, bahkan pijat-urut seluruh badan. Cukup dengan tekan nomor hp sosok ini, maka apabila anda beruntung, maka segera dapat dilayani, terkadang anda sampai tertidur karena nikmatnya merasakan pijatan tangannya. Leganya hati membuat janji dengan Salon Keliling -- bisa bebas berpakaian apa saja karena berada dirumah sendiri, hehehehehe....

Sosok  yang dari awal aku ceritakan ini tidak lain adalah keponakanku sendiri. Sebuah nama ketika masih bayi aku hadiahkan kepadanya: Dian Prihatini (mengingat kehidupan kedua orangtuanya yang teramat sulit, semoga ia akan menjadi sebuah Dian dimasa depan). Ternyata nama itu membawa berkah baginya. Hidupnya walaupun tidak mewah, mampu menunjang kehidupan keluarga dan membayar kontrakan rumah yang ditempatinya tanpa menadahkan tangan kepada siapapun. Hasil jerih payahnya benar-benar manis.


Postingan ini diikut-sertakan dalam Kontes Blogger Kartinian "Kontribusi Nyata Wanita Indonesia"



Comments

  1. wah..., salut banget sama Mbak Dian Prihatini; semoga sukses ya mbak....

    ReplyDelete
  2. Ditengah persaingan yang ketat, menciptakan ide seperti itu adalah ide yang cerdas..

    Bun ikutan kontes diblogku juga ya.. :)

    ReplyDelete
  3. coba kl di deket rumah sy ada. kyknya nikmat bgt ya.. ^^

    ReplyDelete
  4. Mahabbah, makasih kunjungannya. Iya, Dian-ku yang prihatin dan tangguh. Makasih do'anya untuk Dian-ku.

    ReplyDelete
  5. yuniarinukti, makasih kunjungannya. Iya ide yang terpendam puluhan mbak yuniarinukti. Makasih pujiannya untuk Dian.

    ReplyDelete
  6. yuniarinukti, keknya bunda lom nyampe ke linknya yuniarinukti, hehehehe.....yang mana ya? Ntar bunda cari deh linknya.

    ReplyDelete
  7. Berbekal keterampilan walau sedikit tapi asal dilakukan dengan sungguh dan semangat tekun, setiap wanita punya kesempatan menjadi sesuatu bagi keluarganya. Membantu secara ekonomi, memang tak berdampak langsung secara sosial. Namun sumbangsih nya dalam kesejahteraan keluarga akan membuat tiap individu yg tergabung dalam keluarga tersebut dpt berkiprah lebih baik...Akhirnya kan menyumbang terhadap kemajuan bangsa kan, Bu.
    Salam kenal dari Serpong :)

    ReplyDelete
  8. Salon kelilingnya Mba Dian Prihatini sungguh merupakan inovasi baru ditengah geliat persaingan bisnis salon sekarang ya Bunda :)
    Sungguh inspiratif, walau self eployment tetap menerapkan manajemen terencana, Salut :)

    Teria kasih ya Bunda sudah berpartisipasi di http://anny.blogdetik.com

    ReplyDelete
  9. bunda... I'm coming nih... :)

    salut deh dengan cara bunda menguraikan cerita ini, menyentuh, menggugah dan di penghujung memberi surprise, that the profile is your own niece.

    Salut dengan mba Dian yang gigih dan pinter dalam 'mencuri' ilmu. Pasti anak dan keluarga sangat bangga dan berterima kasih akan perjuangan dan kiprahnya. Wishing her and family all the best!

    Makasih sharing nya bunda, dan sukses untuk giveawaynya, semoga menang yaaa...! :)

    ReplyDelete
  10. I might get around to this mуself sometime, if I саn get funԁing.


    Feеl frеe tо vіsіt my web pаge: ethz.ch

    ReplyDelete
  11. Аmazing issues here. I аm vеry haρpy to ѕee уour pоst.
    Thanks so muсh аnԁ I аm taking a lοοκ aheаd to contact
    you. Will you kіndlу drop mе a mail?


    Аlsο visit my webpаge fast loans for bad credit

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu