Launching Gerakan Indonesia Berkibar (I)

Sumber Gb. dari  Google - Panoramio.com

Langkahku menuju Gedung Museum Arsip Nasional.

Sengaja postinganku tentang Launching Gerakan Indonesia Berkibar ini aku beri nomor (I), karena aku akan membuatnya seperti cerita bersambung, hehehehehe..... Yang ke-I adalah tentang langkahku menuju Museum Arsip Nasional.
Apa yang akan aku tuliskan secara bersambung ini bukanlah sebuah liputan resmi tapi hanya merupakan suatu hal yang bermanfaat untuk diingat dan juga untuk meng-update blog-ku. Beberapa hari sebelum tanggal 28 Oktober 2012 aku menerima SMS dari Mak Mira Sahid, salah seorang MakMin dari KEB (Kumpulan Emak2 Blogger). Acara diadakan di Museum Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada , siang jam 14.00 -- 17.00. Jalan Gajah Mada sangat familiar dalam ingatanku karena puluhan tahun aku selalu melewati jalan tersebut ketika masih aktif bekerja di Unicef, Jl. Jenderal Sudirman.. Tapi Museum Arsip Nasional? Dimana ya? Jalan Gajah Mada kan cukup panjang -- mulai dari Harmoni sampai dekat stasiun Beos.

Gak patah semangat, SMS dulu mak Sumiyati Sapriasih -- siapa tahu beliau juga mau hadir, berarti aku bisa nebeng mobilnya, hehehehe...... -- SMS tak terjawab. SMS lagi Ani Berta, sayang Ani Berta akan berangkat dari Cibinong. Hadeeuh, gimana ini? Pergi sendiri? Why not! Semangat mulai menggebu untuk tetap berusaha hadir di acara penting itu..
Mulailah googling mencari solusi perjalanan agar tidak nyasar terlalu jauh dari Museum Arsip Nasional. Dalam peta, ketika googling, aku lihat ada beberapa jalan yang mengingatkan aku ketika kecil (kira-kira umurku 10 tahun) pernah menjadi "gypsy" tinggal beberapa kali pindah rumah dari Gang Maphar, Tanah Sareal, Jl. Keamanan (dulu Gang Kancil). Nah, tanpa ragu lagi aku pun membulatkan tekad untuk datang ke acara Launching Gerakan Indonesia Berkibar.

Ada yang lebih praktis menuju ke tempat ini yaitu dengan naik bis TransJakarta. Kebulatan tekad menjadikan aku berani pergi sendiri -- naik bis TransJakarta -- tanpa seorang pun pendamping yang menemani. Nekat sudah! Ternyata bis TransJakarta dari arah Lebak Bulus ini tidak langsung menuju Kota (melewati Jalan Gajah Mada), tapi hanya sampai Harmoni, kemudian transit di Harmoni menuju Kota. Hari baru menunjukkan pukul 12.40. Otakku memerintahkan untuk berjalan menyusuri jembatan penyebrangan yang puanjaaang ketimbang ikutan transit menuju Kota. Kapan lagi aku bisa menapaki jembatan penyebrangan sambil melihat-lihat wilayah Harmoni yang masih lekat dalam ingatanku dengan kali Ciliwungnya yang menikung dari jalan Gajah Mada menuju Passar Baroe.

Langkah selanjutnya adalah mencari ojek -- karena kalau naik kendaraan umum khawatir aku akan kebablasan berhenti dan Museum Arsip Nasional akan terlewati............

(bersambung)


Comments

  1. andalannya bunda yati ya ojeg heheh waktu ke monas juga gitu ya bun. semangat banget ya bunda salut deh

    ReplyDelete
  2. Salut dengan semangat bunda yang tak pernah padam. Ini nih yang harus dicontoh oleh mak-mak lain yang jauuh lebih muda....

    Makasih semangat dan sharingnya bunda... ditunggu lanjutannya yaaa....

    ReplyDelete
  3. Iya Lidya, time is money, jadi kalo mau cepet ya korban uang lebih buat transport. Punctuality is the first, hehehehehehe............... Makasih ya kunjungan Lidya ke blog bunda.

    ReplyDelete
  4. Al, makasih kunjungannya ya dan makasih juga udah mau nunggu lanjutannya. Lagi dimana Al, Bandung, Aceh or Pamulang? hehehehe.......

    ReplyDelete
  5. Sudah pernah bertemu dengan bunda Yati makin salut saja dengan keberanian dan keaktifannya. Mandiri sekali. Semoga bunda sehat selalu.

    ReplyDelete
  6. Kayaknya petualangannya bakalan seru nih. Sabar, sabar, nunggu kisah selanjutnya :)

    ReplyDelete
  7. Leyla Hana, thank you mother of the year. XoXo for the baby. Makasih kunjungannya.

    ReplyDelete
  8. Niken, makasih buat pujian dan do'anya. Makasih juga buat kunjungan ke blog bunda ini. Kangen nih sama udang/kepiting goreng tepungnya yang renyaaah........

    ReplyDelete
  9. Lusi, hehehehe........paling bisa nih. Petualangan di Bukit Singkur, oops itu sih judul Antologi bunda ya. Oke deh makasih buat kesabarannya. Makasih banget kunjungan Lusi ke blog bunda.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu