Menyemai Cinta melalui Perhatian.


Mereka yang mengenalku, kebanyakan mengatakan bahwa aku ini selalu kelihatan bahagia.  Aku selalu kelihatan fresh, tidak pernah terlihat sirat di wajahku yang murung. Aku pastikan, bahwa bukan hanya kelihatannya saja aku bahagia, tapi memang aku bahagia. Bahagia, karena caraku dalam menyemai cinta melalui perhatian setelah anak-anakku berumah-tangga cukup berhasil. Bahagia, karena rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan kepadaku. Dan bahagia, karena di usia senjaku, 74, aku masih bisa menghasilkan karya, berupa postingan yang sederhana ini.


Aku selalu memberi arahan kepada anak-anakku untuk saling berkunjung. Ini adalah suatu keharusan, walaupun diadakan satu bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Selain itu, aku minta kepada mereka untuk tetap saling berkomunikasi, tentang apa saja via telepon genggam, kalau sampai tak ada waktu untuk saling berkunjung. Begitu juga dengan cucu-cucuku -- para cucu, aku biasakan untuk belajar saling berkomunikasi, sekalipun just to say hello antar sepupu. Tak ada seorang pun cucuku yang tidak bisa menggunakan handphone, hehe.... Diantara mereka sudah lebih canggih dibandingkan bundanya dalam ber-BBM atau ber WAP-ria.

Mengingat kepadatan lalu lintas di wilayah mana pun, kami sudah sangat saling maklum, apabila dalam waktu lama tidak bisa saling bersilaturakhim. Tempat tinggal anak-anakku tidak dalam satu wilayah, sehingga memang untuk saling berkunjung amatlah sulit bisa direalisasikan. Jalan yang paling pas dan paling afdhol adalah berkomunikasi lewat handphone..Membiasakan diri untuk saling memperhatikan, saling peduli dan memupuk "rasa ingin tahu" keadaan ibu, kakak dan adik serta keluarga. Sangat sederhana sekali yang aku terapkan dalam menyemai cinta ini untuk memelihara kekompakan dalam keluarga. .

Sesekali kami mengadakan rekreasi bareng untuk membuat penyemaian cinta ini semakin meyakinkan. Yang aku takutkan, ketika anak-anak ini sudah dewasa dan berumah-tangga, akan berkurang rasa sayang dan cinta terhadap sesama saudara. Tapi ternyata,kekhawatiranku tidak beralasan, karena ketika berkumpul, kelihatan sekali keakraban mereka. Syukur alhamdulillah. Ini juga yang membuat aku bertambah bahagia. Kerukunan antar mereka.

Tentang bahagia bathin yang aku rasakan, yang membuat aku kelihatan "awet tua" (mau bilang awet muda, koq malyuu, qiqiqiii...) juga disebabkan oleh .sistim menyemai cinta melalui perhatian tadi. Perhatian anak-anakku tentang kesehatan dan kesejahteraanku sangatlah luar biasa. Yang mereka inginkan, aku hanya duduk manis saja. Akulah yang tidak bisa berbuat seperti itu, aku tidak bisa duduk manis, membiarkan isi tengkorak kepalaku menjadi beku. Aku inginkan terus bisa memerintah otakku untuk bekerja. Karena, bukankah otak juga harus digerakkan oleh kemauan? Jadilah aku bisa beraktifitas online secara leluasa. Alhasil aku mendapatkan perhatian mereka dan mereka mengerti serta membiarkan aku dengan kesibukanku berselancar di dunia maya. Perhatian mereka sangat berarti bagiku. Cinta kami, walaupun tinggal saling berjauhan, tetap solid, tetap kukuh dan tetap terpelihara dengan baik, berkat menyemai cinta melalui perhatian.

Tulisan ini diikut-sertakan untuk GA dalam rangka launching blog My Give Away

Comments

  1. dengan berkunjung menambah rezeki melalui silaturahmi ya bun. Saya berkunkung ke blognya bunda :)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah, semakin banyak keluarga semakin banyak juga rezekinya Bunda.

    Semoga Bunda selalu berbahagia dengan keluarga besarnya.

    Walaupun itu jauh terpisah jarak dan waktu, namun komunikasi harus tetep terjalin dengan baik.

    Tetap semangat Bunda, salam cinta dari keluarga di Jember.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh shohibul GA-nya mana ya, kok belum nongol.

      Oh iya lagi sibuk liburan kayaknya di Depok.

      Heheheeee

      *kabur sebelum digebukin Bunda Niken.

      Delete
  3. Mohon maaf bunda, baru sempat buka kompi. Ternyata link yang bunda daftarkan bukan menuju ke sini, tapi ke http://goodcrab-personal.blogspot.com/2013/05/prompt14-snow-white.html. Jadi tadi cari-cari dulu deh. Tapi tetap saya terima partisipasinya. Terima kasih ya bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho, koq aneh ya, apa hubungannya sama Prompt14 tuh? Tapi sekarang udah aku re-check dan mudah2an udah bener.

      Delete
  4. semangat bunda...untuk terus menyemai cinta, temasuk dikalangan blogger :)

    ReplyDelete
  5. Selamat pagi Mak Icoel (tuh, bener gak ya? Makasih kunjungan Mak Sumarti S yang gesit ini ke blog bunda. Insya Allah.

    ReplyDelete
  6. sama kayak saya, Bunda. anak dan cucu dari kakek nenek saya pada merantau, dan berkumpul jadi satu pas momen2 tertentu kayak lebaran. jadi keluarga besar kumpul, rame :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayu Cintraningtias, dan masa berkumpul yang sekali-sekali itu biasanya lebih gimanaaa....gitu. Mksh kunjungan Ayu ke blog bunda ya.

      Delete
  7. Salam Kangen Bunda Yati...
    setelah lama tidak mampir disini, saya usahakan untuk sering berkunjung disini untuk menyemai cinta buat Bunda Yati
    Semoga bunda Masih baik dan sehat selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Mas Insan, sejak bunda mintain "endorsement" tempo hari keknya langsung menghilang lho, bunda kira bunda udah di contreng alias di coret nih dari pertemenanan, hiks, hiks. Eh, ternyata ada yang masih kirim salam kangen. Makasih kunjungan Mas Insan ke blog bunda.

      Delete
  8. Lamoo tak mampir kesini..setuju banget Bun; saling berkunjung ke keluarga sangat penting. Walaopun skrg udah ada HP, videocall dan macem2 tapi teuteup kunjungan secara fisik diperlukan ya Bun...

    ReplyDelete
  9. mau juga donk diajak rekreasi ama Bunda Yati :) salam takzim dari Semarang ya Bunda

    ReplyDelete
  10. datang berkunjung...
    maaf sebelumnya, link yang di daftarkan salah ya?
    posting ini jadi satu bukti, kalau untuk bersilaturahmi bisa dengan cara apapun juga, teknologi juga makin canggih, bisa di manfaatkan buat menyambung hubungan keluarga kita... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu