Liburan ke Jogja ( IV -- selesai )

Jalan-Jalan ke Solo

Psasar barang antik, Solo (foto dok. pribadi).
Kalau  tidak berburu barang antik, bukan anakku namanya. Pada hari ke-dua kami di Jogja, grup keluarga terpecah menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, menantuku lebih memilih tinggal di hotel, membaca buku yang tebalnya 400 halaman, beeuuh! Kelompok kedua, permata hatiku yang ke-tiga dan kedua cucuku, memilih ke Candi Prambanan, menelusuri lagi sepanjang Malioboro 'tuk mencari oleh-oleh T-Shirt bertuliskan Malioboro dan Jogja. Kelompok ketiga, aku, pertamata hatiku yang ke-empat, keponakanku dan Mbak Yuli, dengan suara bulat memilih untuk ke Solo. Apalagi anakku ini adalah penyuka barang antik. Dari hasil googling, anakku tahu bahwa di Solo ini  ada pasar barang antik yang namanya Pasar Triwindu. Berkeliling di seputar pasar yang berlantai dua ini, hunting barang-barang yang dicari, tak juga ditemukan. Ada sih, di sebuah kios, sebuah baki jaman ketika nenekku masih ada, ya ampuun harganya Rp. 2 juta. Alhasil, kami hanya melakukan window shopping aja deh plus ber-narsis ria.


Coba lihat display 4 buah baki antik di belakangku? Itu yang anakku cari, tapi yang bentuknya oval. Ada sih, tapi harganya aarrrggghh Rp. 2 juta.

Cepot n Udel juga barang antik ya, hehe... Me n si bontot permata hati.
Sebelum ninggalin Solo, gak lupa ber-narsis-ria dulu.

Pantai Parangtritis.

Katanya, Pantai Parangtritis ini adalah pantai yang paling terkenal di Jogjakarta. Dan juga indah ketika kita sempat melihat sunset. Rencana kami memang ingin melihat tenggelamnya matahari di senja hari atau sunset. Namun, apa daya, karena keasyikan ber-sight-seeing di setiap sudut kota Jogja yang memesona, kemudian makan di resto Sekar Kedaton, maka urunglah kami mendapat kesempatan ini. Tapi kapan lagi? Sedangkan esok harinya kami sudah harus check-out dari hotel d'Omah

Malam itu juga kami lanjut ke pantai Parangtritis. Tak ada keindahan yang bisa kami nikmati, karena gelap gulita, cuma debur ombak yang memecah kesunyian malam. Masih ada andong yang bersiaga, tapi pengunjung sudah sepi. Dasar si bunda yang narsis -- di gelap malam masih juga ngajak berfoto.

"Ah, yang penting kita kan udah menginjakkan tapak-tapak kaki kita di pantai Parangtritis ini, jadi ayo donk di abadikan, semua cheer up ya!

Dan... ceklek si Mbak Yuli mengabadikan keberadaan kami di pantai yang terkenal itu.  Latar gelap gulita dan foto diri kecil banget, gpp, yang penting cuma aku yang tahu siapa-siapa yang ada di foto itu, hahaha...

Hehehe...latar belakang gelap gulita. Yang penting kami berfoto di pantai Parangtritis yang terkenal itu. Yeee....
Si bunda, gelap gulita masih juga minta di foto. Hadeuh, bunda-bunda.

Hari terakhir di hotel d'Omah.

Narsis dulu donk, pastinya.

Awalnya tidur di kamar ini agak serem juga, karena furniturenya antik-antik, tapi setelah itu jadi betah tuh.
Mampir lagi nih sebelum ke bandara di resto Sekar Kedhaton.

Mudah-mudahan apa yang kutorehkan di postingan ini, nantinya akan jadi kenangj-kenangan yang mempunyai nilai khusus bagi anak/cucu-ku.

Insya Allah, kalau aku sehat dan diberi kesempatan olehNya, ingin mencoba lagi ke pantai Parangtritis di siang hari. Trus masih pengen juga hunting ke tempat makan seafood yang nyaman , dimana kita bisa membeli langsung ikan-ikan segar dan memilih menu sesuai selera. Pasti ada tempat ini di Jogja.

Comments

  1. Mampir di pasar Triwindu ya Bun, wah..... mantep tuh. banyak barang0barang antiknya. Apalagi bagi yang uska barang-barang yang antik sebagai koleksi. Jadi inget main ke Solo saya.

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kami hunting baki antik, tapi ya ampuun, hrgnya gak tahaaan... Mksh kunjungannya Mas Ejawantah Wisata ke blog bunda.

      Delete
  2. Replies
    1. Hehe...iya bunda juga naksir, tapi kapan makenya ya? Mksh kunjungan Hana ke blog bunda.

      Delete
  3. duh...bunda.. enerjik banget kayaknya..ha2, semoga sehat selalu ya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nova Violita, makasih do'anya. Mksh juga kunjungannya.

      Delete
  4. Waw..asik banget ya jalan2nya Bunda...jadi pengen juga brossnya ...

    ReplyDelete
  5. bun, kalo ke jogja lagi coba ke pantai2 di gunung kidul Bun, bagus2... :) Ahhh.. kapan saya bisa ke jogja lagiiii...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu