Kreasi yang Menguntungkan.

Siapa pun, menjelang Hari Raya yang Fitri 1434-H, pastilah semua disibukkan dengan persiapan makanan dan lain sebagainya. Dan jangan lupa harus sudah siap dengan Kreasi yang Menguntungkan. Karena bukan hal yang tidak mungkin setelah Lebaran banyak lauk pauk yang berlebih. 



Di keluargaku, akulah yang menjadi andalan untuk memasak lauk pauk. Tak luput dari tugasku yang rutin setiap Lebaran membuat kue yang dua macam, yaitu nastar dan kaastengels. Soal belanja aku gak usah pusing-pusing mengatur keuangan, karena anakku yang akan menanggung semuanya. Aku tinggal melakukan tugas memasak lauk pauk dan kue-kue. Ups, tentu saja aku tidak bisa sendiri mengerjakannyal;. Perlu bantuan. Butuh tenaga-tenaga asisten, hehehe....Aku kan yang jadi chef, qiqiqiii.... tinggal kasih komando dan mengawasi jalannya prosesi masak, hehe...koq jadi kayak prosesi pernikahan.

Dua hari sebelum malam Takbiran, aku sudah mulai bertempur dengan adonan kue untuk nastar ataupun kaastengels. Adonan ada ditanganku, sedangkan selanjutnya ditangan para asisten. 

Ini hasil adonan kue andalanku.







Traaaa....siap deh buat ditarok di meja tamu. Puasnya bikin kue sendiri.

Gimana dengan lauk pauk: teman-teman ketupat? So pasti, opor ayam (kuning dan putih), semur daging, rendang ala bunda yr, sambel goreng ati dan acar ketimun, bawang merah kecil-kecil yang bisa menambah selera makan karena segarnya acar..

Setelah hari pertama dan kedua sanak famili yang lebih muda berdatangan untuk mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, disusul dengan para tetangga. Makanan yang tersaji sudah tentu tidak habis dalam satu atau dua hari.  Hari pertama dan kedua, okelah, cukup mengan menghangatkan saja dan kita pun belum bosan menyantapnya. Tapi kalau sudah hari ketiga dan seterusnya, akankah selera itu tetap berdecak melihat makanan/lauk-pauk yang itu-itu juga? Pastinya bosen dleh! Kreasi yang menguntungkan pun timbul dalam benak. Jangan sampai makanan yang sudah dimasak menjadi sia-sia dan mubazir.

Kreasi si bunda pun muncul dengan sendirinya. Tidak rela kalau makanan yang sudah dengan lelah berkeringat diolah, langsung di buang begiitu saja. Iya, kan? Jadilah semur aku sulap menjadi dendeng balado. Hmmmm....yummy juga.


Dendeng balado ala bunda yr.
Caranya sangat sederhana:
Siram daging semur dengan air hangat, tiriskan, goreng sebentar, sisihkan.
Rebus dua genggang cabe merah, bawang merah, bawang putih, (8umbuk kasar, jangan di blender).
Tumis bumbu tadi dalam minyak panas, masukkan salam, serah, terakhir daging.
Sajikan hangat.
Nikmati gurihnya dengan kepalan-kepalan nasi putih yang pulen. Hhhmmmm...yummmy.

Trus gimana dengan opor yang masih satu pasti itu
Don't worry, apa pun ditangan bunda tidak akan mubazir.;

Keringkan opor diatas api kecil. (memang harus sabar banget).
Setelah kering, pisahkan semua tulang-tulang yang berserakan di dalam penggorengan.
Teruskan mengaduk-aduk di api kecil hingga agak kering.
Siapkan bumbu2: ketumbar jinten, peka (sedikit saja). -- disangrang, kemudian dihaluskan.
Masukkan bumbu halus kedalam adukan abon yang hampir kering.
Terus diaduk hingga kering, harum, dan siap saji.
Tambahkan garam atau masako, jika suka.



Abon ala bunda ini bisa disimpan selama 2 hari saja tanpa dihangatkan.

Bagi ibu-ibu yang hobby masak, tentu setuju dengan pendapat bunda bahwa lebih baik membuat kreasi baru dari makanan yang berlebih daripada membuangnya. Sajikan dengan tampilan baru, pasti menimbulkan selera baru pula.

Silahkan praktekkan, hehe....


Komentar

  1. Jadi kepengen lihat kuenya bunda. He,,, he,,, he,,,

    Salam wisata

    BalasHapus
  2. wah... Bunda ahli masak nih...., tipanya oke bund... Biar gak mubazir ya...

    BalasHapus
  3. Dirumah jajan lebarannya hasil impor dari toko semua Bunda.

    Salim dari anak manisnya Bunda di Jember. Lahir batin.

    Miss youu...

    BalasHapus
  4. semur dijadiin dendeng baru kepikiran bunda, trims sharingnya..
    semur itu favorit si bungsu.., jadi nggak pernah nyisa sih..

    BalasHapus
  5. iya Bunda, prinsipnya sama kayak yang ditanamkan Nyokapku Bun, jangan mubazir.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu