Anak-anakku Adalah Hartaku




Usiaku 28 tahun ketika menikah, 3 Mei 1967.  Kami berdua sudah tidak memiliki orangtua. Tapi walaupun tidak ada ayah dan ibu yang mengharapkan kehadiran seorang cucu, tentu saja dari pernikahan ini aku  ingin cepat hamil dan memiliki momongan. Tidak perlu berlama-lama menjadi pengantin baru. Honeymoon yang biasanya dilalui oleh pasangan pengantin, tidak pernah kami rasakan. Ketiadaan biaya. membuat kami berkomitmen untuk lebih berhemat . Selain usia yang akan terus mengejar tanpa bisa dihalangi, kami pun harus fokus untuk menjaga keharmonisan, kesehatan, ketenangan dan kasih sayang pun harus lebih melimpah. Demi hadirnya si jabang bayi, hehehe...



 
Hartaku yang tak ternilai.
Bahagia menyapaku. Menstruasiku terlambat pada bulan kedua setelah pernikahan. Allah Maha Mendengar do’a dan keinginan kami. Ada benih cinta dalam kandunganku.  Namun, Allah berkehendak lain. Aku mengalami keguguran pada usia jabang bayi 3 bulan. Kami pasrah dan  berdo’a untuk tetap diberikan kekuatan dan tegar menghadapi cobaan ini. Rupanya Allah belum mengizinkan kami memiliki anak sebagai titipanNya.  Setelah itu aku berusaha menjaga kondisi tubuhku agar tetap sehat, segar dan bugar. Perawatan ekstra tubuhku  aku lakukan semaksimal mungkin.  Menurut orang tua-tua jaman dulu, apabila kita mengalami keguguran, kita harus memanjakan peranakan kita dengan serius secara alami. Tidak semata bergantung pada obat-obatan dari dokter.


Peranakan harus dibersihkan dari darah kotor yang tersisa pasca keguguran. Aku mengkonsumsi  ramuan herbal  Cap Nyonya Meneer” yang dikemas dalam paket  empatpuluh hari  --  sama seperti  untuk wanita yang melahirkan normal.  Sepahit apa pun tetap aku minum. Aku harus menghindari  tindakan kedokteran yang biasa dilakukan, disebut “kuret”. Hiii…membayangkannya saja aku sudah ngeri, apalagi menjalaninya.

 
Salah satu hartaku telah menghadapNya dengan tenang, 8 Maret 2014.
 Berkat rajin minum ramuan jamu Nyonya Meneer, peranakanku bersih, kuat dan sehat untuk menyambut saat hamil berikutnya. Kehamilanku yg kedua merupakan anak pertamaku. Melahirkan secara normal adalah harapanku.  Ketika usia anakku 8 bulan, benih janin dalam kandunganku sudah berusia lima bulan. Lihat, betapa hebat dan sehatnya peranakanku. Begitu suburnya suamiku,  sehingga jarak lahir hanya kurang lebih sebelas  bulan saja.

 Ketika aku hamil anak kedua, luar biasa stamina yang aku miliki. Aku masih bekerja. Setiap pagi harus menaiki jembatan penyeberangan di depan Gedung Sarinah tanpa lelah. Tambur yang kubawa seolah tak ada. Kakiku kuat untuk menopang berat badanku yang 70 kg.  Tak pernah aku melakukan USG.  Aku hanya mengira akan melahirkan anak kembar. Keinginan yang sudah lama tertanam di hati. Selama kehamilan anak kedua ini, aku mempunyai kebiasaan yang buruk --  merokok. Rokokku?  Commodore. Tiada hari tanpa mengisap rokok. Subhaanallah, Allah memelihara kandunganku. Tak ada dampak buruk yang terjadi  pada kehamilanku.   Anakku lahir 21 Maret 1970 sehat, fisik sempurna dengan bobot 3,5 kg,  panjang 52 Cm. Setelah itu? Aku menggunakan IUD untuk menjarangkan kehamilan.

 Duapuluh  Agustus 1974 lahir anak ketigaku disusul dengan anak ke-empat,  duapuluhlima  September 1975. Lagi-lagi jarak lahir hanya 11 bulan.  Merupakan kenangan yang paling berkesan ketika aku hamil dan melahirkan anak-anakku. Bangganya aku. Ada sensasi yang tidak bisa aku utarakan dengan kata-kata. Perjuangan menjaga kandungan agar sehat, melawan kesakitan dalam menyabung nyawa ketika melahirkan, lebur dalam bahagia ketika mendengar lengking tangis bayi menghirup udaraNya. Hidupku lengkap sudah sebagai perempuan.  Anak-anakku Adalah Hartaku. Terima kasih atas Rahmat-Mu, ya Allah.


 



 Words: 500

Komentar

  1. huwa bunda, pengalaman hamil dan melahirkan yang luar biasa, bunda begitu jujur mengungkapkannya. Semoga di luar sana tidak ada lagi ibu-ibu hamil yang merokok ya bun, demi sang buah hati tercinta. Semoga bunda dan keluarga sehat selalu aaamiiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huwaaa..juga, Dame. Iya, pastinya kejujuran itu akan membawa kebaikan buat yang baca. Paling tidak janganlah mempunyai keinginan yang macem-macem, kecuali memang perasaan itu diberikan oleh Allah SWT, ya gak bisa dikendalikan. Alhamdulillah Bunda dan keluarga sehat. Demikian juga yang Bunda harapkan dengan keluarga Dame di Bogor. Makasih Dame sudah berkunjung.

      Hapus
  2. Sama Bunda, saya juga masih menikmati paket jamu habis melahirkan komplet produk Nynya Meener
    Pokoknya kalau seorang ibu itu ngga akan pernah lupa bagaimana ia berusaha memperoleh amanah dan juga menjaganya sampai akhir hayat ya Bun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oya? Wah, give me five, then. Emang minum jamu itu paling okpu buat kesehatan kita. Makasih kunjungan astutiana mudjono ke blog Bunda.

      Hapus
  3. anak menjadi tabungan utk di akhirat yah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya menjadi tabungan di Akhirat andai kita menjadi orang yang taqwa kepada Allah SWT. Dan semua umatNya akan berusaha ke arah itu, pasti.

      Hapus
  4. Waah bunda pengelaman yang luar biasa, masih tetep melekat di ingatan messudah lama berlalu ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...Mak Irits, pastinya kenangan yang berkesan itu tidak akan bisa dilupakan. Makasih kunjungan Mak Irits ke blog bunda.

      Hapus
  5. Bun, lama gak nengok, cantik ya nge-pink gini? :). Pengalaman yang luar biasa Bun, anak-anak akan menjadi sumber kebahagiaan dan harta yang tak ternilai...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...Nurin Ainistikmalia, tapi kan sekarang sudah nili-i lagi. Makasih kunjungan Nurin ke blog Bunda. Memang demikian adanya, anak-anak adalah sumber kebahagiaan, apa pun dan bagaimana pun adanya.

      Hapus
  6. Subhanallah,.. anak memang anugerah terindah dalam hidup ini ya bu,.. mungkin anak ibu seumuran dengan saya,.. hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. agha maruf, betul sekali. hehe...anak ibu yang mana nih? yang paling tua or yang bontot. Yang paling tua (kalau ada) sekarang usianya 46 tahun (wafat 8 Maret 2014) yang Bontot usianya 39 tahun. Hayooo...yang mana? Btw, makasih ya kunjungan agha maruf ke blog Bunda. Suatu saat Bunda juga akan beranjangsana ke rumah online agha.

      Hapus
    2. agha maruf, ketika berkunjung ke rumah online agha, Bunda memberi komentar, tapi koq hilang ya, Bunda buat lagi, hilang lagi. akhirnya nyerah deh. Ada apa gerangan dengan kolom komentarmu? Cuma ada 1 komentar dari Mbak Ade Anita doank. Komentar Bunda 2 x hilang terus. Wislah rapopo. Yang penting udah berkunjung ya.

      Hapus
  7. bunda hebat... bunda anaknya sudah besar2 ya.. saya masih kecil2.. masih harus banyak belajar mendidik anak.. harapan saya tidak muluk2, saya hanya ingin anak saya taat pada Allah dan Rasul, berbakti pada kedua orang tua serta menjadi rahmat bagi sekitarnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang itu harapan semua orangtua. Iya anak-anak Bunda sudah besar-besar yang bontot aja sudah berusia 39 tahun lho. Makasih ya kunjungan Uswah ke blog Bunda.

      Hapus
  8. anak memang anugrah ya bun...duh jadi ingin cepat merasakan mendapatkan anugrah itu,amien hehe

    BalasHapus
  9. Alhamdulillaah..., tentu ini adalah anugerah yang luar biasa ya, Bunda. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh. Saya ikut senang membacanya, Bund.

    BalasHapus
  10. Kebiasaan bunda minum jamu juga menjadi kebiasaan ibuku (almarhumah) dulu, niatnya mau menghentikan kehamilan eh.....malah tambah subur. Kami 13 bersaudara bunda, Alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih hidup. Jarak usia kami 1 - 2 tahun. Saat usianya 40 tahun ibu masih melahirkan adikku yg bungsu (thn 1968) baru setelah itu pakai IUD. Mungkin kalau tidak ber KB bisa lebih dari itu. Hebat bunda masih terlihat segar bugar

    BalasHapus
  11. Pengalaman yang luar biasa Bun, anak-anak akan menjadi sumber kebahagiaan dan harta yang tak ternilai...

    BalasHapus
  12. Pokoknya kalau seorang ibu itu ngga akan pernah lupa bagaimana ia berusaha memperoleh amanah dan juga menjaganya sampai akhir hayat ya Bun.

    BalasHapus
  13. anak itu memang harta yang ak bisa tergantikan...

    BalasHapus
  14. ............. Semoga kelak anak-anaknya jadi priadi yang bergunaa bagi nsua dan bangsa ^^

    BalasHapus
  15. kasih seorang ibu memang tak ternilai dengan apapun :')
    semoga kelak menjadi seorang yang berbakti kepada kedua orang tua

    BalasHapus
  16. Semoga di luar sana tidak ada lagi ibu-ibu hamil yang merokok ya bun, demi sang buah hati tercinta. Semoga bunda dan keluarga sehat selalu aaamiiin :)

    BalasHapus
  17. Harta yang paling berharga adalah keluargaaaa....

    BalasHapus
  18. Semoga anak-anaknya menjadi orang yg bergunaa bagi nusa dan bangsa..

    BalasHapus
  19. anak menjadi tabungan utk di akhirat yah :)

    BalasHapus
  20. Semoga kelak anak-anaknya jadi priadi yang bergunaa bagi nsua dan bangsa ^^

    BalasHapus
  21. kunjungan siang mbak ,,, slm kenal dulu ya.

    BalasHapus
  22. anak juga bisa menentukan masuknya kita ke surga atau neraka

    BalasHapus
  23. nice postingan, keluarga memang no 1 mbak..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu