Hari Raya Idul Fitri Saatnya Kumpul Keluarga
Sumber Gb.bbm.com |
Suasana hari yang fitri masih terasa hembusannya di bulan Syawal ini. Jadi tidak ada salahnya aku masih menyinggung soal Idul Fitri H-1436.
Jauh sebelum hari yang fitri ini tiba, selalu hati tua ini berharap bisa berkumpul dengan anak/cucu/menantu/keponakan selengkap-lengkapnya. Tapi harapan tinggallah sebuah harapan, karena jarak yang menjadi kendala untuk bisa berkumpul tepat waktu amatlah sulit direalisasikan. Disaat yang satu sudah berkumpul, yang satu tidak bisa muncul karena harus memikirkan keluarga dari pihak suami, yang masih memiliki saudara-saudara yang lebih tua, tentu saja harus mendapat juga prioritas utama untuk dikunjungi. Terlepaslah harapan di hari pertama Idul Fitri untuk berkumpul dan bersilaturakhim.
Tapi di hari kedua Idul Fitri, apa yang sejak tiga tahun yang lalu menjadi sebuah asa, saat itu terpenuhi. Alangkah gembiranya hati ini ketika anak-anak dari sepupuku (almarhum) yang amat dekat denganku, datang bersama dengan anak-anaknya mengunjungiku. Ternyata aku tidak saja menjadi Tante yang bahagia, tetapi juga telah menjadi seorang Nenek yang bahagia. Betapa tidak, cucu dari para keponakanku ini sudah demikian banyak. Tak mampu aku mengingat nama-nama mereka satu persatu, hehe... Mungkin setelah berkali-kali pertemuan baru aku bisa mengingat nama-nama cucu dari para keponakan itu. Waktu bergulir begitu cepatnya, sehingga tanpa terasa cucuku sudah ada yang jauh lebih tinggi dariku, hehe...
Lima orang anak dari sepupuku datang mengunjungiku di Hari Raya Idul Fitri kedua itu. Garis-garis wajah sepupuku (almarhum) tergambar pada paras cucu yang cantik dan ganteng. Terkenang betapa hangatnya hubungaku dengan sepupuku suami isteri (almarhum/almarhumah) ketika mereka masih ada. Saat para keponakan dan cucu keponakan datang, tak cukup jumlah kursi untuk tempat mereka duduk. Sengaja aku telah menggelar karpet dan tikar di ruang tamu dan di teras. Sayang sekali suasana keriuhan dan kegembiraan, indahnya kebersamaan, sama sekali tidak terekam kamera. #gakpunyakamerayangcanggihhehe...
Hanya foto bersama berikut ini yang membuat hati si renta ini berbunga-bunga. Alhamdulillah, semoga Allah masih memberiku kesempatan untuk memandang wajah mereka lagi di Hari Raya Fitri yang akan datang. . Aamiin, ya Robb.
Karena jarangnya bertemu, tentu saja aku sebagai seorang nenek dari cucu-cucu keponakan, tidak hafal nama-nama mereka. Aku akan menyampaikan usul melalui postingan ini agar setiap keponakan tercinta dari sepasang sepupuku tersayang, maupun keponakan kandungku (anak-anak dari kakakku almarhum) mengirimkan foto keluarga kecilnya untukku berikut keterangan nama-nama menantuku dan cucuku. Berarti aku akan menerima lima foto keluarga kecil dari sepupuku plus dua foto keluarga kecil dari anak-anak kakakku, hehe...#ngarep. Dengan demikian, andaikan tahun depan aku masih diberi kesempatan untuk menikmati kebersamaan, tidak ada lagi tanya yang sama, seperti yang selama ini aku ajukan, baik kepada keponakanku, maupun kepada cucuku: "Namanya siapa?"
Pertanyaan ini, Insya Allah, sudah akan menjadi sebuah tanya yang "basi". Lho koq basi? Iya-lah, karena sang Bunda yang renta ini sudah mampu menghafal satu persatu nama-nama cucuku. Yeeeaahhh...bahagianya.
Selamat Hari Raya Idul Fitri H-1436 -- Maaf Lahir dan Batin.
seru ya bun bisa kumpul keluarga besar begitu
BalasHapusIya, Lidya, seru dan membahagiakan. Makasih kunjungan Lidya ke blog Bunda.
BalasHapusbahagia banget bisa berkumpul bersama keluarga besar begitu ya bunda
BalasHapusWuih.. Seru Bun.. Mudah-mudahan Bunda Yati Allah berikan umur panjang berkah supaya bisa merasakan bahagianya kumpul keluarga besar tahun depan. Aamiin... Doakan yang sama untuk saya juga ya Bun. Hehe..
BalasHapus