Lansia Koq Ngeblog, Sih!


Tersinggung-kah aku?
Why should I? Itu... kejadian tahun 2009 ketika aku mulai melakukan kegiatan nge-blog. Demi tujuan murni untuk memelihara blog yang dengan kening berkerut telah aku ciptakan, walaupun templatenya sudah tersedia, terpaksa aku pura-pura tidak mendengar ocehan mereka.) Tidak jarang ada selentingan menampar telingaku ketika  melihat aku keluar rumah seusai magrib. Hampir setiap hari. Kicauan  sampai ke telingaku selalu saja hampir sama: "Lansia Koq Ngeblog Sih!". Lho! Emang ada larangan? Aku jadi sewot, tapi cuma dalam hati. Tidak elok kalau langsung menyerapah mereka yang kekurangan bahan untuk dijadikan gosip.


Gosip tidak akan menyurutkan niatku meninggalkan rumah.  Tujuanku? Pastilah Warnet -- w-a-r-n-e-t. Iya, Warnet, karena tahun itu di rumahku belum berlangganan jaringan internet. Sedangkan kegiatan menjaga blog agar tidak lumutan susah dihentikan. Biasalah, kalau baru tahu asyiknya aktivitas online, sepertinya semakin lama mantengin monitor, koq ya semakin addicted untuk duduk berlama-lama di Warnet.
Bisik-bisik tetangga (Sumber gbr. ashwatulhaq)

Nenek Funky.
Hehe...ini yang aku suka. Mungkin mereka bosan juga tuh melontarkan tanya seperti di atas untukku. Lha, aku tidak pernah menggubrisnya. Masabodoh! Yang penting blog yang kumiliki harus dikunjungi sesering mungkin. Ada uang aku ke Warnet, gak ada uang? Ya, 'ngedekem'  di kamar baca-baca tip dan trik dari buku-buku yang aku beli sambil berbaring santai. Alhamdulillah, aku selalu menghargai waktu. Karena waktu yang di-sia-siakan tak akan pernah mampu kita grap kembali. Alih-alih mereka membrondongku dengan pertanyaan seputar kenapa aku sering sekali meninggalkan rumah, aku hanya menjawabnya dengan senyum. Mereka pun akhirnya jadi sungkan.

Boleh ya, aku pinjam istilah anak-anak muda: "Badan, badan gue, kemauan, kemauan gue, kenapa lo yang musti repot? Gue punya blog. Lo tau gak apa itu blog?"  Ternyata mereka tahu lho!Yang mereka tidak tahu adalah sesuatu yang sedang aku kejar. Sesuatu yang tidak mudah untuk mendapatkannya tanpa keseriusan merawat blog. Bagaimana mungkin petugas JNE berulang-kali membawa  paket untukku, kalau bukan hasil dari merawat blog dengan penuh perhatian, walau terkadang aku suka lengah, tapi cepat tergugah kembali. Pernah mereka aku ajak ke Warnet agar mereka tahu apa sebenarnya yang aku kerjakan dengan harapan mereka tidak lagi berkomentar: "Lansia Koq Ngeblog, Sih!"

Aku tidak pernah kesal atau marah dengan keingintahuan mereka. Ada waktunya mereka akan bosan. Benar juga akhirnya setelah mereka melihat apa yang aku lakukan di Warnet, jadilah mereka penggemarku, hehe... Eeeyaa...malahan aku mendapat julukan dari mereka: Nenek Funky.

Jauh dari rasa dilecehkan, aku jadi bangga karenanya. Bayangkan aku yang sudah berumur 70 tahun (2009) diberi predikat Nenek Funky. Ini gara-gara aku selalu menyisihkan waktu untuk blog-ku. Aku harus mengisinya dengan postingan. Kalau gak mau ngisi ya, jangan punya blog.  Kebanyakan para Ibu yang semula mencemooh kegiatanku akhirnya memuji kegigihanku. Aku katakan kepada mereka  kegiatan yang sedang aku lakukan adalah kegiatan yang positip. Sebuah kegiatan untuk menjaga kestabilan saraf otakku agar tetap tidak cepat dihinggapi penyakit pikun. Mereka ber-decak kagum. Sebutan Nenek Funky menjadi julukan yang enak menyentuh telingaku akhirnya. Setiap saat kami berkumpul baik dalam arisan, atau pun sedang melakukan kegiatan jalan pagi mereka memanggilku dengan sebutan itu.Yeeeayy...Nenek Funky...it's me guys! Who cares dengan sebutan itu. Iya, gak sih?
Apa? Nenek Funky? Aku? Ah, yang bener! Yang ini baru tuh Nenek Funky, asli! (Source gbr. Indonesiaindonesia.com/image hosting/image145.html

Kegiatan Positip Menyebabkan Aku Mendapat Predikat Penulis.
Penulis? Iya, kan katanya kalau seseorang rajiiin... banget menulis, sudah boleh disebut Penulis.  As you are not well aware, rekan yang bukan blogger -- punya blog, ya, harus diurus dengan cara diisi postingan. Kegiatan nge-blog yang aku lakukan sebetulnya banyak menimbulkan pro dan kontra dari keluargaku. Mereka tidak mendukungku.

Setiap kali aku sedang asyik membuat postingan, anakku menyuruhku istirahat, tidur. Padahal waktu masih pukul 20.00. Terkadang jarum jam baru menunjukkan pukul 19.00 perintah untuk tidur secara tidak langsung bisa aku tangkap -- tirai ruangan ditutup, kipas angin dimatikan, sebagian lampu rumah dimatikan. Wah, ini merupakan alarm  -- aku harus ikut juga ke kamar -- tidur. huhuhuuu...postinganku tertunda, ide pun akan berlarian meninggalkan benakku.
Pusing ngisi Blog kalau stuck upload foto (Sumber gb.merdeka.com)

Ini juga cerita di balik blog -- gak punya blog, apa bisa aku sampai di acara keren ini?
Untuk memelihara blog (bukan cuman anak lho yang harus dipelihara dan disayang). Blog juga.Tak segan-segan aku merepotkan rekan blogger  -- tempat bertanya --  bagaimana caranya membuat ini dan melakukan itu. Gambar agar bisa ditampilkan dalam postingan blog kemudian harus nge-link ke URL lain. Chatting melalui inbox seringkali aku lakukan dan rekan blogger yang baik hati selalu memberikan solusi. Bukan karena aku malas lho, tapi hal ini bisa juga sebagai jalan untuk akrab satu sama lain, hehe...Terkadang aku mencari sendiri dengan melakukan googling untuk memecahkan kesulitanku.

Blog akan terlihat gersang tanpa foto-foto yang menghias untuk mempermanis tampilan. Nah, anak-anakku tidak bisa dijadikan tempat bertanya. Kenapa? Karena mereka tidak ada yang memiliki blog, walaupun sudah aku bujuk untuk membuka akun gratis di blogger.com, tetap saja mereka belum berminat. Alhasil, aku harus berusaha ke foto studio untuk memindahkan foto-foto hasil jepretan dengan telepon genggamku yang jadul ke flashdisk. Dengan demikian aku bisa meng-uploadnya ke postingan.

Blogger yang sudah mahir, melakukan hal tersebut di atas sangatlah mudah, bagiku menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.  Melihatku yang selalu wara-wiri naik ojek ke studio foto, menjadikan mereka semakin tidak men-support aktivitasku.  Demi blog-ku, aku enjoy saja sih melakukannya, bahkan semakin semangat. Tak terpikirkan olehku energi yang terkuras untuk naik ojek. Tak terasa olehku angin kencang yang menerpa pipi dan jilbabku. Yang penting, foto-foto harus di-upload ke postingan. Jalan satu-satunya, karena aku belum menguasai teknik bla-bla-bla...ya memindahkannya dari hape ke flashdisk dengan bantuan Operator di Foto Studio.  Card-reader-ku? Pecah kedudukan sang cucu, wuahahahaa...

Bertahun hal seperti itu aku jalani dengan penuh kesabaran. Awas!  Suatu saat nanti kamu pasti bangga akan Mama-mu ini. Begitu kira-kira warning yang terukir di dalam hatiku. Mentang-mentang aku Lansia, ya, kalian tidak mengizinkan aku melakukan sesuatu yang membuat segumpal daging di dadaku tersentuh perasaan senang. Aku tahu kalian menyayangiku dan ingin memanjakan aku dengan memintaku untuk duduk manis.

Tahukah kalian, anak-anakku, andai aku tidak mengaktifkan otakku yang sudah hampir punah dimakan usia, apakah kamu, kamu, dan kamu, mau ngurusin aku? Apa kamu mau menyisihkan waktumu dengan sepenuh ikhlas merawat dan memerhatikan segala kebutuhanku? #sambilberdoa "Ya, Allah, jangan biarkan hal ini terjadi. Jangan kau biarkan aku menjadi tumpuan beban buat mereka. Dan jangan kau biarkan aku menyebabkan mereka berdosa kepadaku -- karena di hati mereka, diakui atau tidak, disadari atau tidak, pasti akan timbul rasa kesal, marah, dan entah apa lagi.Ya, Allah, kabulkanlah. Jabahlah do'aku, ambillah aku dalam keadaan khusnul khotimah, tanpa cucu anak dan menantuku terbebani oleh penyakitku. Aku menyayangi mereka. Sangat. Bukalah pintu hati mereka untuk mengizinkan aku memiliki kegiatan me-refresh benakku. Aamiin, Ya, Robbal'aalamiin.

Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Do'aku dijabahnya.

Waktu terus bergulir. Cerita dibalik kegiatan blog ini pun berlanjut dengan sebuah kejutan yang manis. Bergelut dengan blog menyebabkan aku memiliki banyak teman. Blog menjadi jembatan rekan-rekan baru yang berusia jauh di bawah usiaku mengenalku (walaupun bukan orang terkenal, tak apa...). Berkat ngeblog banyak yang mengajak aku untuk mengikuti kontes menulis antologi. Satu per satu ajakan dari mereka yang mampir ke inbox di Fesbuk atau langsung ke telepon genggamku, tidak pernah aku lewatkan. Aku ikuti kata hati mencobanya, siapa tahu aku memiliki talenta menjadi Penulis.  Tanpa aktivitas nge-blog, mana mungkin aku bisa memiliki kesempatan seperti itu.  Pastinya aku akan tetap seperti katak di bawah tempurung. Ironis sekali.Tak seorang pun yang bisa mengubah diriku selain aku sendiri. Betul sekali memang harus ada dorongan dari diri sendiri untuk menciptakan peluang yang akan membawa kita kepada kesempatan yang lebih baik.
 Melalui blog, peluang ini datang menghampiri  (Allah memberikan rezeki untukku melalui Light of Women), dalam  sebuah ajang Lomba Menulis #BeraniLebih, 16 Juni 2015 (Aku dan Mak Maya, Founder LofW)

Alhamdulillah, ternyata pada lomba antologi pertama, aku dinyatakan sebagai Penulis Cerpen Terbaik dari sejumlah peserta lebih dari 600 orang (kata penyelenggara).  Opo ora hebat? Kemudian peluangku mulai terbuka -- memenangkan berbagai GiveAway, baik berupa uang atau pun buku-buku dan materi dalam beragam bentuk. Senangnya! Betapa  pun menyakitkan sorotan orang-orang di sekitarku, kegiatan ngeblog akan aku teruskan. Harus. Sudah semestinya aku menjalankan aktivitas ini dengan serius karena aku semakin sadar adanya peluang di sana.

Cerita di balik kesibukanku ngeblog yang tidak didukung oleh orang-orang tercinta di sekitarku, ternyata berakhir pada awal tahun 2013. Waktu yang cukup panjang untuk meyakinkan mereka. Sebuah ajang yang spektakuler diadakan dalam rangka ulang tahun pertama grup Kumpulan Emak2 Blogger, awal tahun 2013. Atas ajakanku, anak, cucu dan menantuku berkenan untuk hadir. Di sanalah, di ajang itulah keluargaku menyaksikan aku menaiki panggung untuk menerima predikat sebagai Srikandi Lifetime Achievement 2013. Sudah pasti berkaitan dengan aktivitasku: Ngeblog.

Ada yang memperhatikan mereka rupanya. Anak-anakku menitikkan airmata, bukan airmata kesedihan. Mereka merasa terharu karena bangga. Tidak kuduga aku berhasil menuai sebuah apresiasi dari grup Kumpulan Emak2 Blogger. Semua karena aktivitasku di dunia blogging.  Tidak mustahil juga karena faktor usiaku. Aku bersyukur karena usiaku yang Sepuh, predikat tersebut bisa aku raih, sehingga mematahkan komentar dalam judul postingan ini “Lansia Koq Ngeblog, Sih!” 

Usiaku, keseriusanku yang pantang mundur, walaupun pada awalnya tidak mendapat dukungan dari keluarga tercinta, telah aku buktikan. Aku tidak main-main dalam meraih peluang, apa pun.  Bayangkan, bisakah aku meraih predikat yang membahagiakan diriku tanpa BLOG dengan segala pernak pernik yang harus selalu aku pelajari dalam melaksanakan aktivitas ngeblog? Jawabannya tentu saja: "Tidak, tidak mungkin peluang itu akan menghampiriku tanpa usaha!"

Menyaksikan Sang Mama naik panggung, sejak itu anak-anakku selalu memberikan dukungan untuk aktivitasku, baik online (dengan hadiah sebuah Laptop ACER) dan finansial, untuk ongkos taksi. (sebenarnya aku lebih sering naik ojek. Lebih afdhol. Menghindari kemacetan. Asyiiik... Beberapa kesempatan telah terbuka: keluar rumah untuk refreshing, melakukan networking yang sangat dianjurkan oleh Founders Fun Blogging, menimba ilmu  gratis, walau berbayar sekali pun, biayanya teramat sangat murah dibandingkan dengan valuable knowsledge and skill yang kita dapatkan.

Setelah itu peluang demi peluang aku seperti hadiah bagiku. Grup Fun Blogging  memberikan kesempatan kepadaku untuk membuat job review, Lomba Menulis 20-hari non-stop. Fun Blogging memberikan peluang kepadaku menjadi Narasumber di sebuah acara yang diadakan oleh BlogDetik. Fun Blogging memberikan arahan kepadaku bagaimana menulis dengan baik serta  membuat blog konten yang menarik. Dan Fun Blogging selalu mampu memacu semangatku untuk mengisi blog, smampu mungkin, secara konsisten. Selain banyak peluang karena kegiatan ngeblog, aku juga tidah bosan untuk menambah ilmu yang akan membuat kepiawaianku ngeblog bertambah. Tidak mudah memang, tapi aku harus bersemangat untuk belajar agar bisa lebih baik mengelola blog.


Aku bangga pada diriku. Kegiatan  mengisi blog ini, Insya Allah,  akan aku teruskan hingga jemari ini tidak lagi mampu menekan toets keyboard laptopku. Semoga Allah mendengar tekadku dan menjabah do'aku agar aku mampu lebih jauh mengikatkan diriku dengan blog, tanpa melupakan saat-saat di mana aku harus mengingatNya. Aamiin, YRA.
 

Komentar

  1. Menulislah maka kau akan abadi, kata Pram.
    Salut untuk semangatnya, Bun. :D

    BalasHapus
  2. Subhanallah bundaaa.... spechless baca tulisan bunda... smg menang lagi ya bun :)

    BalasHapus
  3. Subhanallah bun, mantap (y) sehat sehat slalu ya bunda, biar bisa nulis dan menginspisi terus:)

    aku jg gmw kalah! aku akan trus nulis dan mengembangkan blogku. Trimakasih untk tulisannya bun :)

    BalasHapus
  4. Heran ya Bun. Dan kasihan mereka yang susah banget memahami hobbi orang lain. Padahal hobbi ngeblog bermanfaatbagi kesehatan jiwa kita. Sabar sajalah Bun. Bilang aja EGP pada orang2 usil itu :)

    BalasHapus
  5. Bundaaaaa..... Aku ngefansss bgt ama bunda :) ribuan jempollll buat bundaaaa

    BalasHapus
  6. halo bu, dari tulisan ibu yang aku baca sampe habis, aku malah sama sekali ga percaya kalo ibu sudah lansia. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa begitu, Ika Amna? Bunda memang sudah lansia. Makash kunjungan I.ka ke blog bunda

      Hapus
    2. tulisannya penuh semangat mudaaaa :D

      Hapus
  7. aaaaa....bundaaa salut sama kegigihan bunda untuk konsisten dan mengelola blognya...
    kiss kiss ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gustyanita Pratiwi, makasih unttuk "salut"nya, mudah-mudahan bunda bisa konsisten dan memilik ide untuk konten yang yahuuud. Makasih ya kunjungan Gustyanita ke blog bunda.

      Hapus
  8. Subhanallah Bunda.. Semangatnya harus di tiru bangeett.. Yang muda aja masih males2an bener ngisi blog. Kalah sama bunda..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini Mira yang mana nih, hehe..Mira MakPon, ya. Bunda gak terlalu rajin koq ngisi blog karena susah banget dapet ide, wlp kata Pakde Cholik ide itu bersliweran. Makasih ya kunjungan Mira ke blog bunda.

      Hapus
  9. bunda.. aku terharu banget baca ini.. Ya ampun bunda naik ojek demi transfer foto.. demi ngeblog. hebat banget :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pungkyyy...tapi bunda enjoy tuh, biarpun capek kalo enjoy kan gak kerasa tuh capeknya. Bukan cuma itu lho, ke acara blogger juga ngojek, biar datang tepat waktu, kan kalo ojek bisa slasap-slisip, hehe... Makasih kunjungan Pungky ke blog bunda.

      Hapus
  10. Super sekali nenek yang satu ini! Proud of you, Bun!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih pujian "super"nya. Ah, Leyla mah ada-ada aja, masa sih udah letoy gini dibilang super. Anyway, makasih sekali pujiannya. I am proud of you, too.

      Hapus
  11. Kereeennn bun.
    Semoga menang yaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih untuk "Kereeen"nya. Semoga do'a Ratu Sya menjadi nyata. Aamiin. Makasih ya kunjungan Ratu SYA ke blog bunda.

      Hapus
  12. Aaaaah, kereeen nenek funky ini.. Let them talk,,di usia yg sama mereka udah banyak yg lupa kata-kata karena gak pernah menulis..
    Terus menulis Bunda.. Emang blogging itu bikin addict..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih semangatnya buat bunda dan makasih juga kunjungan Annisa ke blog bunda. Hhe...bisa aja nih, Annisa.

      Hapus
  13. bunda yati memang funky kok. tuh, PR blog ini aja 2. postingan ini bikin saya smangat lagi. meski dukungan kurang; prestasi jgan sampe bolong ya bun.

    dr tulisan ini juga anak2 muda bs memahami, seorg yg sudah sepuh pun perlu eksis. jgn dihalang2i dg diminta duduk manis tadi. tfs bunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nambah nih satu lgi yang bilang funky, hehe... PR itu udah lama banget gak naek-naek karena bunda kurang rajin update blog kali. Makasih kunjungandamarojat ke blog bunda.

      Hapus
  14. Iri sama Bunda. Semangatnya luar biasa menyala-nyala.

    Tabik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tabik kembali buat Anaz. Btw jangan iri donk, semangat itu kan didorong oleh situasi dan kondisi, hehe... Kapan nginep, pengen belajar Google+ nih! Makasih ya kunjungan Anaz ke blog bunda.

      Hapus
  15. salut ma bunda yati..semangatnya kereeennnn*lalu ngintip semangat sendiri yg mulai kendor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inda Chakim, makasih pujiannya dan makasih juga kunjungan Inda ke blog bunda. Ayo dipecut sendiri aja biar kenceng larinya, hehe...

      Hapus
  16. Seru banget baca cerita Bunda. Ngeblog itu malah seharusnya dianjurkan untuk lansia Bun. Papaku juga ngeblog tapi di kertas. Tulisannya banyak. Aku udh bilang buat dimasukin blog aja, dia malas belajar komputer lagi katanya sekarang sudah kecanggihan. Padahal tiap hari masih nulis. Bunda selalu menginspirasi nih. Kapan bisa kopdaran sama Bunda ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...gak capek ya kepanjangan, soalnya nulis jujur, katanya kalo nulis itu jujur, maka jemari itu langsung berlari sinkron dengan kerjanya otak, hehe... Makasih ya kunjungan Ruth ke blog bunda. Btw, minta aja dan simpan tuh kertas-kertas Papanya Ruth, trus bikinin blog sendiri, kan bisa tuh. Daripada ilang lho.

      Hapus
  17. Selalu suka dengan tulisan bunda..
    bunda memang selalu menginspirasi

    BalasHapus
  18. Senang bacanya. Seru banget pengalamannya :)

    BalasHapus
  19. Senang bacanya. Seru banget pengalamannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimkasih kunjungan Vivera ke blog bunda Hehe...kepanjangan, ya. Katanya paling gak tulisan 1000 kata, nah lo keasyikan jadi lebih dari itu, hehe...mudah2an yang baca pada sampai selesai. Makasih kunjungan Vivera ke blog bunda.

      Hapus
  20. Aku diam-diam selalu mengagumi, Bunda Yati. Semangat Bunda itu terkadang bikinku minder. Thanks sharingnya, Bunda. Semoga Bunda selalu sehat dan semangat. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih do'a Wiwiek untuk kesehatan bunda. Masih banyak kekurangan bunda yang bunda tutupi dengan menggali ilmu perbloggingan dengan segaa pernak perniknya, jadi jangan minder, ya. Terimakasih juga untuk kunjungan Wiwiek ke blog bunda.

      Hapus
  21. Merinding saya bacanya, menyentuh dan inspiratif, salut dengan kegigihan Bunda dalam memelihara blognya. Jadi teringat perjuangan saya dulu, mengetik draft novel yang sudah saya tulis di rumah di rental langganan. Semoga Bunda selalu diberikan kesehatan agar tetap bisa menebarkan inspirasi bagi pembaca, aamiin. Salam kenal dan hormat dari saya, Ihwan Keluarga Biru di Malang :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihiii...koq merinding toh. Bunda yang mestinya merinding nih liat blognya koq bagus banget sih, ya. Lengkap dengan segala atribut Google+ yang bunda sampai sekarang belum sempet belajar gimana caranya kalo harus follow s.o. di Google+, hiks,hiks.. Makasih ya kunjungannya ke blog bunda.

      Hapus
  22. Ahh bunda saya juga ikut terharu dan bangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Winny. Makasih juga kunjungan Winny ke blog bunda, ya.

      Hapus
  23. Terharu , bangga sekaligus malu pada diri sendiri baca kisahnya Bunda :) Semoga sehat selalu :)

    BalasHapus
  24. Vanda, lho, kenapa harus begitu, Vanda hebat sudah menerbitkan buku lho, kalau bunda masih merentas perjalanan nih. Makasih ya kunjungan Vanda ke blog bunda.

    BalasHapus
  25. ga ada larangan lansia ngeblog kok, bunda yati semangatnya luar biasa

    BalasHapus
  26. bacalah walau satu kalimat, tulislah walau satu ayat
    kalimat ini yang masih 'ampuh' menjaga semangat untuk saya tetap membaca dan menulis, walau tak sesering dulu, Bun.
    Dua jempol untuk Bunda Yati yang tetap semangat membagi kebaikan melalui tulisan.

    BalasHapus
  27. Salam kenal bun..semangat bunda luar biasa. Inspiratif. Jadi motivasi banget buat yang masih muda2. Jadi terharu bun :'''')

    BalasHapus
  28. Subhaanallah Bunda. Kerreeen!! Salut dengan perjuangan Bunda. Alhamdulillah akhirnya berbuah manis ya Bunda. Saya jadi malu sendiri, masih muda ga sehebat semangat Bunda dalam ngeblog. Semoga Allah terus melimpahkan keberkahan dan kesehatan agar Bunda bisa terus berbagi lewat blog ya, aamiin.

    BalasHapus
  29. Tetap semangat Bunda.... Saya justru kagum sama Bunda. Di usia Bunda yg tidak muda lagi, Bunda masih tetap semangat ngeblog. Semoga saya pun bisa seperti Bunda kelak, masih bisa aktif di kala sudah tidak muda lagi.

    BalasHapus
  30. ini bisa jadi bahan motivasi ne buat kita, bisa kita ambil hikmahnya ne, hehe

    BalasHapus
  31. wooh *0* lanjut usia masih ngeblog ? keren banget dah :3

    BalasHapus
  32. Salut deh Bunda...bener-bener niat, sampai ke warnet segala. keep blogging ya Bunda

    BalasHapus
  33. apalah saya ini, semangatnya dan kegigihannya kalah dibanding bunda..benar2 menginspirasi bunda nih.....

    BalasHapus
  34. haii bunda,,,
    udah sering denger cerita tentang bunda,,
    baru pertama kali berkunjung,,,

    keren,,, terharu sama cerita bunda,,,
    tooppppp

    terus belajar dan menginspirasi kami ya bunda :)

    BalasHapus
  35. Subhanallah bunda hebat banget ya? jadi salut aku sama bunda. Perjuangannya yang tak pernah kenal lelah dan menyerah, walau banyak omongan yang tidak mengenakan dari orang sekitar dan dari keluarga tercinta, ga membuat bunda menyerah. saya sangat ter-inspirasi sekali membaca artikel bunda ini, ternyata masih banyak kekurangan yang ada di diri saya untuk menggapai sesuatu. Makasih bunda inspirasi bunda membuat saya mengerti dan harus banyak belajar dan fokus untuk mengapai apa yang di inginkan.

    BalasHapus
  36. Baru tau nih Bunda dulu pertamanya ngeblog kudu ngadepin banyak tantangan. Salut dengan semangat Bunda yg luar biasa. Terus semangat ngeblog ya Bun....

    BalasHapus
  37. Tambah semangat ngeblog nech bun.....hebat inspiratif....aku yang baru pemula makin excaited nech bun.....sehat n happy terus ya bunda....biar tetap bisa menyemangati yang junior junior nech....# kunjungan pertama nech bunda....terimakasih sudah mau berbagi ya...

    BalasHapus
  38. Salut deh, saya aja ngeblog dari 2008 tapi ga pernah konsisten :)
    blog kalau udah bosen ditinggal bikin baru termasuk yg sekarang... #malu

    BalasHapus
  39. kereeen cerita perjuangan ngeblognya, inspiratif banget

    ga nyangka banget walaupun umurnya 70 tahun lebih tapi semangat banget ngeblognya

    sukses ya buat nenek funky

    BalasHapus
  40. Semangat yang patut diteladani... Saya jadi lebih care dengan blog nih

    BalasHapus
  41. Aku juga bangga,, hehehe

    Sebenernya menurut saya, semangat menulis dan membaca itu penting utk semua orang, biar maju terus,, aplg jika dg itu kita bsa bermanfaat bgi org lain,, pahala ilmu yg bermanfaat kan ngalir terus, lumayan buat tabungan amal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu