Sulitkah untuk Menuliskan Fakta Tentang Diri Sendiri?

Day-6

source: bustle.com
Overcome your fear of public speaking 


Aku sendiri tidak bisa menjawabnya langsung. Ya, sulitkah untuk menuliskan fakta
 tentang diri sendiri.  Sebaiknya biarlah jemariku ini yang menjawabnya hasil dari tak-tik-tuk yang lancar 'tuk menyatakan aku harus menjawabnya dengan jujur. Jawaban yang jujur terkadang menyebabkan kita harus menarik napas dalam-dalam dulu sebelum mengutarakannya. 

Mungkin bukan cuma aku sendiri yang mempunyai cara seperti itu, orang selain aku pun pasti sama. Namanya juga perempuan selalu pake naluri dulu sebelum mengucapkannya. Aku akan memaparkan fakta tentang diriku sesuai dengan pandangan para blogger aja deh ya. Katanya aku ini begini dan begitu. Lho, apanya yang begini dan begitu. Yuk, ikuti perjalanan jemariku di atas rel keyboard laptopku yang sering ngadat ini. Bukan cuma KA yang punya rel, kan, hehe...

  • Katanya aku ini awet muda a.k.a. young at heart, wkwkwk... Tapi mungkin juga benar sih karena di usiaku yang, in shaa Allah akan memasuki ke-80 bulan Juli tahun 2019 seringkali mendapat sebutan seperti itu. Bukan aku lho yang mau tapi mereka yang mengatakannya. Ada satu cerita nih tentang fakta ini. Ketika tahun lalu aku kehilangan dompet hape yang berisi 2 (dua) handphone dengan salah satunya bernomor simpati. Aku ke Gerai Telkom di wilayah BSD untuk tetap minta nomor yang sama buat kartuku yang baru. Kartu lama aku minta di blokir saja.  Setelah mengambil nomor aku diminta mengisi formulir. Selesai mengisinya aku langsung menuju sofa yang kosong agak jauh dari meja pak Satpam yang mengurus pemeriksaan formulir. Setelah menunggu beberapa saat namaku dipanggil.

"Ibu Sedjahridjati", panggilnya (padahal nama lengkapku kan Sjahrijati dengan ejaan lama, maklum kelahiran jaman tahun jebot. Untung papaku sudah almarhum, kalau almarhum tau namaku di selewengkan ucapannya bisa-bisa dia banting fulpen parker-nya di meja. #apa hubungannya. Begini sebetulnya kan sebutan namaku harus berbunyi seperti huruf Shin jadi mengucapkannya harus Shahriyati, walaupun tulisannya Sjahrijati.

"Ya, Pak? Saya? Cepat sekali . Baru juga duduk." ucapku dengan wajah sumringah dan senyum pastinya. Karena biasanya lama lho nunggunya.

"Maaf, ibu. Ini mungkin ada kesalahan atau salah tulis nih, Bu?"

 "Apanya yang salah tulis?" tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke mejanya.

 "Ini", sambil telunjuknya menunjuk ke arah formulir.

"Ibu gak salah tulis? Mestinya angka 5 kali bukan angka 3" imbuhnya lagi dengan muka serius.

 "Gak, ah, itu betul pak. Emang bener koq tahun 1939.

Dari mana Mas tahu kalo "mestinya angka 5 dan bukan 3 (Mulai deh jailku memanggilnya dengan sebutan Mas, karena secara gak langsung dia kan menyangka aku masih muda-an dikiiiit...). Dia tersipu dan meminta maaf.

"Abis ibu wajahnya gak sesuai umur sih. Gak nyangka kelahiran tahun '39" imbuhnya sambil tersenyum meninggalkan meja dan aku kembali duduk.

Aku menggelengkan kepala dan diotakku ada yang sedang berdansa, sel-sel otakku bergembira ria karena aku kelihatan lebih muda dari usiaku. Aku tahu senyumku belum sirna. Yeeeaaayyy...

  • Katanya aku ini kalo belajar suka ngoyo. Sebenarnya sih bukan ngoyo tapi penasaran kenapa koq aku gak bisa-bisa. Nyadar gak sih usia udah hampir kepala lapan? Tapi itu kan bukan satu alasan yang harus disesali. Terima ajalah. Yang penting selama masih ada kemauan untuk belajar dan mengajar.  Tuntaskan, begitu kata hatiku.

Nah, kalau yang ini memang benar. Aku tuh kalau sudah ingin belajar, pasti akan belajar dengan maksimal, walaupun nanti hasilnya gak maksimal, hehehe...Ya itu tadi, kembali ke masalah usia. Dalam soal belajar dan mengajar aku tak pernah mempermasalahkan usia, baik yang mengajar (aku) atau yang aku ajar (muridku).  Ada yang lebih pintar dari aku tapi masih mau belajar karena katanya dia ingin sekali belajar agar bisa percaya diri seperti aku. Yeeeeaaayyy...lagi nih.

Nah, itu aja deh dulu ya. Lain kali kalo kopdaran kita ngobrolnya lebih lama.

Last but not least: Bagi para rekanku (bloggers-lah sudah pasti) andai ingin menguasai sesuatu, misalnya public speaking, menjadi guru bla-bla-bla, setidaknya harus bisa menguasai diri sendiri dan tunjukkan kebolehanmu. Jangan pernah under-estimate yourself di depan orang banyak, misalnya ketika mengajar atau sedang memberikan pelatihan.  Karena bila ini ditunjukkan, maka diri sendiri yang akan kalah dan nervous pun akan menyerang dengan mudah. Try it!

Buang tanya Sulitkah untuk Menuliskan Fakta Tentang Diri Sendiri dari gumpalan yang paling berharga yang ada di dalam kepalamu,  anugerah dari Allah Swt, niscaya percaya dirimu akan meningkat. Eee....tapi jangan over ya, maksudnya jangan over-confident. Gituu...






Komentar

  1. Bunda memang luar biasa, jujur aku salut bun..
    Jarang-jarang loh di Indonesia, seusia bunda yang masih produktif dan akrab dengan laptop :))
    Kami mesti banyak belajar dari Bunda nih.

    Semoga sehat selalu dan tetap semangat ya bun ^^

    BalasHapus
  2. Terimakasih sarannya bunda. Saya ini yang kadang masih grogi kalau bicara di depan banyak orang, kadang merasa kehabisan kalimat padahal masih ada waktu lumayan.

    Semoga sehat dan bahagia selalu ya bunda :)

    Salam dari Yogyakarta.

    BalasHapus
  3. Sampai udah tengah malam aja Bunda maish suka nanya-nanya di WAG, ya. Semangat banget belajarnya, Bun :)

    BalasHapus
  4. Kadang iya Bund, mikir-mikit wkkwkw terlalu banyak jeleknya diri kita hahahah tapi banyak juga kelebihannya. Allah pasti seimbang ya Bund, menciptakan kita ini .

    BalasHapus
    Balasan

    1. Yaaa...baru bunda mau jawab dah dijawab sendiri, Nyi, hehe

      Hapus
  5. Bunda Yati udah mau 80 ternyata ya. Salut dengan Bunda, semangat belajar dan ngeblognya patut diacungi jempol. Keren! Sehat2 selalu ya Bunda.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Lianny, keren semangatnya doank, skill blogging blm nambah2. Makin bljr ksknyaakin bnyk yg blm tau

      Hapus
  6. Salut sama bunda, semangatnya itu loh untuk belajar terus..patut dicontoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihii...pegennya sih bukan cuma semangat doank tapi juga skill blogging kudu bisa diraih, tapi belum tuh. Suka iri aja kalo liat yang muda-muda pada pinter berkreasi dengan postingannya, hiks..

      Hapus
  7. Masya Allah bun.. awet muda dan yang paling oenting semangat jiwa mudanya luar biasa 😍. Barakallah bun 😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk pujian awet mudanya, hehehe... betul sekali yang paling penting semangat harus dijaga jangan sampai melempen.

      Hapus
  8. Masya Allah enam bulanan lagi 80 tahun, semoga sehat dan semangat terus ya, Bunda.. Dan ternyata nama Bunda sangat bagus.. Kalau nama-nama tahun-tahun dulu memang begitu, tapi saya suka loh nama yang begitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mudah-mudahan Allah masih memberi bunda kesempatan menjelang tanggal itu bahkan melebihi usia bunda dengan kesehatan yang masih seperti sekarang. Iya, itu kan nama-nama orang jaman jadul dengan ejaan lama. Hatur nuhun udah suka.

      Hapus
  9. Masha Allah, salut sama bunda yang terus semangat untuk belajar yaaa. Saya merasa seperti remah rempeyek. Sehat sehat selalu ya Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, jangan remah rempeyek donk, ntar bunda sibuk mungutin nih, secara bunda tuh paling doyan sama rempeyek, gak peduli cuan remah-remahnya doank, hehehe... Aamiin, terima kasih do'anya.

      Hapus
  10. Selalu pengin sungkem kalau baca post bunda. 1939..
    Waooooo soekarno hatta belum memproklamasikan kemerdekaan!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbok iya, huahuahua...becanda. Iya, kala itu bunda berusia 8 tahun. Lisdha masih di langit yang ke berapa ya?

      Hapus
  11. Bunda selama ini selalu menjadi blogger yang inspiratif. Kagum banget sama semangat Bunda yang luar biasa, sehat selalu Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk do'a buat bunda. Alhamdulillah kalau sudah menjadi inspirasi buat yang muda-muda. Aamiin.

      Hapus
  12. Hebat sekali bunda yati. Sungguh ku sangat termotivasi dan terinspirasi dengan semangat Bunda Yati yang luar biasaa..Sehat-sehat selalu ya Bun.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wowowooo...jangan mujinya terlalu tinggi atuh, sajangku Juliastri Sn. Biasa aja lagi. Kalo bunda gak mencuatkan semangat bunda nantinya kasian anak-anak bunda harus merawat bunda yang ringkih, hiks...

      Hapus
  13. Bunda inspirasi banget deh 80 tahun masih bisa ngeblog aktif sehat2 ya bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih andais bunda bisa menginspirasi ibu-ibu yang muda dan ranum. Alhamdulillah, makasih untuk do'anya.

      Hapus
  14. Aiihh.. Memang awet muda kok bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiihihii...liatnya pake sedotan kali...makasih pujiannya.

      Hapus
  15. Saya juga nggak ngira lho Bunda Yati sudah hampir 80. Semangatnya luar biasa sih. Saya pengen kelak kalau diberi umur panjang bisa mencontoh jejak bunda yang tetap aktif bahkan bisa terus ngeblog.

    Salam hormat bunda ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, bunda do'akan ya semoga kelak usia Elizabeth Murni melebihi bunda aktifnya kala seusia bunda.

      Hapus
  16. Subhanallah bunda... I am Very Proud of you...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Really? Thank you so much. I am just an ordinary old lady (biar kerenan dikit daripada menyebutnya dengan WOMAN, l.o.l.) who's trying to stay young at heart for the sake of my family. Baidewei mau donk...itu harga laptop murahnya berapa, hehehe...

      Hapus
  17. Bunda, Intan saluuuut banget sama bunda. Kenal bunda di dunia maya udah beberapa tahun ini & bunda masih tetap semangat belajar. Sehat terus bun. Semoga Intan seperti bunda yg usianya 4 x usia Intan, tapi semangat belajarnya masih membara. So prouuuud! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, usia Intan ini masih lebih tua cucu bunda yang pertama dan kedua lho. Semangat sih menggebu tapi skill blogging blom dapet-dapet nih.

      Hapus
  18. Balasan
    1. Aamiin. Semoga Dewi Rieka juga selalu diberi kesehatan prima oleh Allah swt. Aamiin.

      Hapus
  19. Siap Bund terima kasih atas nasihat dan sarannya. Saya jadi semangat lagi buat belajar apapun itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sama-sama punya semangat, bedanya kalo bunda belajarnya kudu berulang-ulang dan masih suka nanya sana sini.

      Hapus
  20. Bunda ga nyangka lo bunda, diusia segini masih produktif banget nulisnya. Nenek saya juga seusia bunda. Semoga selalu bahagia dan hidup nya penuh berkah Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Produktif sih gak juga, tapi masih punya keinginan untuk tetap menulis walaupun seringkali kehilangan ide yang katanya pating sliwer, hehehe... terima kasih do'a ria mustika buat bunda.

      Hapus
  21. sjahrijati bener juga sih dibaca se-jah-ri-ja-ti. Heheheh
    alhamdulillah lebih awet muda sampai 20 tahun yaa bunda. Kudu dikontrak perusahaan anti-aging. nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin buat do'a Helena untuk bunda. Hayu atuh cariin yang mau ngontrak bunda, huahuahua....

      Hapus
  22. MasyaAllah awet muda ya bun. Sampai disangka kelahoran tahun 50an. Btw mau donk liat foto bunda Yati saat msh usia 30an hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aprillia Ekasari ada-ada aja pake mau liat foto bunda di usia 30an, hehe...udah gak nyimpen di laptop kelles. Nanti dikirim yang usianya kurang dikit dari 79 yaaa...Mau? hehehe...

      Hapus
  23. Itu bukan ngoyo Bun, Bunda memang memiliki semangat belajar yang luar biasa. Salut Bun, di usia jelang 80 tahun Bunda masih terus aktif ngeblog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Niek sayang. Semangat aja juga alhamdulillah, ya, walaupun pelajaran blogging blom ada yang nyangkut nih, maksudnya yang canggih-canggih gitu semisal infogratis or sticker... Masih jauuuuh...

      Hapus
  24. Tadinya saya uda mau nulis sesuatu...lalu teringat kata-kata Bunda, bahwa jangan over PeDe...langsung ciyut lagi...
    Wkkwkw~

    Bunda keren.
    MashaAllah~

    Resepnya selain menulis, apalagi Bundaa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaaacchh, Lendyyy...koq ada acara "ciyut" seeey...gak boleh, ya. Adudu...ini lagi, keren apanya? Usianya? Nah, ini resep selain menulis adalah selalu bersyukur dan ikhlas, apa aja. Trus, truuuss...disayang sama permata-permata hati bunda itu juga kuncinya. So do it for your Mom...

      Hapus
  25. Bundaaa... Semangatmuuu itu hlo,luarrr biasaaaaaaa.... Keren Bund....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaah..biasa aja kali...#sambiltersipumalu-maluin, hahaha... Makasih buat kerrennya, ya, Witri Prasetya Aji.

      Hapus
  26. Meski belum pernah ketemu sama Bunda, tapi saya terinspirasi dengan semangat Bunda yang luar biasa. Semoga Bunda Yati sehat selalu dan senantiasa bisa berbagi ya Bun. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu