MENU SAHUR PRAKTIS

 MENU SAHUR PRAKTIS




Sumber: Suara.com



Puasa telah berlalu lebih dari duapuluhhari dan aku harus mulai memikirkan lagi menu sahur praktis untuk hari yang tersisa menjelang Hari Raya  Idul Fitri  1445-H. Langsung yang tebersit dalam pikiran adalah menu utamanya  rendang andalanku. Apa salahnya mengulang menu yang sama karena menu rendang ini sangat disukai oleh seluruh keluargaku. Memang memasaknya perlu kesabaran dan ketekunan.  Tanpa itu maka hasilnya tidak akan menjadi rendang ala bundayati tapi jadilah rendang hitam karena hangus, hehehe. Sengaja aku membuatnya hingga kering lezat agar tahan lama bisa menjadi menu utama teman makan sahur.

Kenapa aku sebut MENU UTAMA? Karena selain itu harus ada masakan segar berkuah untuk menemani rendang kering ala bundayati tersebut. Rendang daging yang kering agar tidak membosankan harus ditemani oleh masakan berkuah. Tapi ini kan versi aku sebagai ibu rumah tangga. Kalau anak-anakku apalagi cucuku mereka memilih beli makanan siap saji atau pesan via GoFood. Jadi untuk menyiasati selera mereka makan sahur agar juga sambil berhemat, aku harus  juga membuat setiap hari selama bulan puasa masakan berkuah yang bervariasi. Terkadang aku masak mie rebus plus telur; atau tumis toge dan tahu putih. Yang lebih praktis lagi adalah aku sediakan dikulkas sayuran yang masih segar untuk lalaban.

Bagiku keberadaan rendang kering dalam kulkas sangat membantu dalam menyiapkan santap sahur atau ketika tiba saat berbuka puasa. Rendang kering yang beku tinggal dikeluarkan dari kulkas atau freezer agar lembut, sedangkan untuk menyiapkan masakan segar berkuah bisa beberapa menit sebelum saat sahur atau waktu berbuka puasa. 

Bisa juga upon request  dari cucuku atau andai seleraku sedang menginginkan menu lain selain rendang kering, maka aku akan membuat telur balado atau semur telor yang memasaknya hanya memerlukan waktu beberapa menit. Ah! Masa sih? Iya, karena sayur2an toge, sawi putih atau sayuran apapun selalu aku siangi dan bersihkan dulu lalu dimasukkan ke dalam plastik kedap udara. Dan andai memang selera sedang ingin makan dengan balado telur, ya siapkan 3 or 4 butir telur rebus.

Rendang yang biasa aku buat ini benar-benar kering hingga warnanya hitam, tapi jangan salah ya, hitamnya bukan karena hangus lho tapi karena memang aku selalu menyediakan tiap acara spesial apalagi untuk bulan puasa ini rendang daging yang kering, termasuk kentang kecilnyapun ikut jadi kering, bahkan bila digigit akan terasa maknyus bumbunya yang meresap ke dalam kentang yang menciut. Ini  yang membuat anak-anakku dan keluarga besarku menyukainya. Senang dan bahagia melihat mereka menyantap rendang keringku. Mereka emberi rendangku julukan RENDANG BUNDA, hehehe....tapi ini bundayati lho bukan Si Bundo yang  sering tampil  di iklan televisi ya.

Baidewei, membuatnya memang agak repot dan harus sabar tidak bisa dan tidak mungkin akan jadi dalam satu hari.  No! Rendang aku harus dibuat tiga atau 4 hari baru bisa disebut rendang. Sebelum itu namanya Rendang Basah atau Kalio.  Rendang ala bunda yati ini bisa disimpan dalam wadah kaleng susu yang ditutup rapat dan bisa tahan lama hingga 1 bulan bahkan lebih lama lagi, yang penting harus ditutup rapat dan mengambilnya menggunakan sendok (!!).

Menu Sahur Praktis ini setiap hari selang seling ditambah varindasi selah aku sebutkan diatas dengan sayur bening tahu toge, tumis labu siam, sayur bayam atau mungkin mie telur. Banyak variasi masakan sayuran segar bening atau tumis sayuran lain yang bisa menggugah selera makan ketika di piring ada rendang hitam ala bundayati,

 

Comments

Popular posts from this blog

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu