Postingan

Pemenang Naskah Terbaik: Aku?

Gambar
Subhaanallah, hampir aku  gak  percaya apa yang kubaca dilayar monitor. Apa benar itu namaku? Apa aku gak salah lihat nih?   Biodata Pemenang Cerpen Terbaik  : tertera namaku. Alhamdulillah, ya Allah. Kau Maha Menentukan.  Selama ini aku benar-benar gak pernah berusaha searching lagi siapa pemenang Lomba Menulis tersebut, sejak diberitakan bahwa pengumuman ditunda karena salah satu Dewan Juri (Mas/Pak) Ady Azzumar menderita sakit pada penglihatannya. Aku selalu berdo'a agar Allah menyegerakan kesembuhan beliau. Amin. YRA. Pagi ini aku sampe kucek-kucek mata sangking gak percaya pada penglihatanku. Apa benar ini namaku? Berulang aku baca Pemenang Naskah Terbaik bla-bla-bla. ...........tetap aja tulisan itu gak  berubah. Ya, benar namaku memang yang tercetak disana. Selama ini aku pesimis tidak akan masuk nominasi peserta, apalagi membayangkan jadi pemenangnya. Tapi memang harus aku sadari seyakin-yakinnya, bahwa aku tidak boleh berprasangka bu...

Dampak Dari Membaca.

Kali ini aku mau bikin postingan dengan judul diatas: Dampak Dari Membaca. Kenapa? Karena dari membaca memang kita bisa dapat banyak sekali pengetahuan tambahan dalam berbagai hal, kosakata, ide, bagaimana cara menulis dengan baik dlsb. dlsb. Walaupun aku sendiri belum bisa menulis dengan baik Dampak Dari Membaca sengaja aku jadikan judul setelah aku membaca buku hadiah yang diberikan oleh Tim Juri Dear Pahlawanku: Lozz, Puteri , Iyha baru-baru ini. Benar-benar setelah membaca itu rasanya semangatku untuk menulis seperti terbakar matahari (bukan matahari membakar rindu-nya Agnes Monica, hehehehe....). Judul bukunya adalah "Menulis Kreatif" karya Didik Komaidi. Asyik kala membacanya memang dan menimbulkan jawab dalam hati tanpa sebuah pertanyaan, yaitu "aku pasti bisa nih kalau aku praktekkan teorinya". Teori dibaca praktekpun dijalankan. Tidak cukup sekali dalam membaca buku ini. Karena dengan membaca satu kali belum tercerna semua ilmu yang diterakan dalam b...

Netlog, Terus Atau Stop?

Gambar
Aku lupa tahun berapa aku mulai jadi member Netlog ini. Berawal dari undangan seorang teman tak dikenal via email yang mengajak aku join Netlog ini. Karena sifatku yang suka penasaran dan selalu ingin tahu, disamping juga untuk menghargai yang mengundang aku, jadilah aku join. Prinsipku: seseorang yang mengundang itu pastilah ada bayangan tentang aku dalam pikirannya. Jadi apa salahnya aku terima undangan ini. Alhasil aku jadi member Netlog. Ternyata walaupun berbahasa Indonesia  Netlog ini cukup rumit. Jadi ada beberapa point yang aku bisa ikuti ya aku ikuti. Tapi selebihnya? Amboooi......nyerah deh. Aku sudah baca sejarah Netlog melalui browsing di paman Google. Tapi sekarang aku jadi bingung nih, apa mau diterusin atau aku stop aja ya keanggotaan di Netlog ini. Sebabnya? Aku jarang sekali online di Netlog. Setelah sekian lama, baru hari ini aku online di Netlog ini. Itupun karena via email ada beberapa teman yang aku kenal online, tapi diantaranya ada yang udah pernah kopdar...

911 -- Sembilan plus Satu plus Satu = Sebelas

Karena ada yang menyelamatkan aku dari keadaan darurat (lagi kekeringan ide....), jadi gak ada salahnya aku beri judul postinganku ini dengan 911 (baca: nine+one+one)   Itu lho di Amrik kalo dalam keadaan darurat kan yang ditelpon 911.  aku ambil versi INA aja 9+1+1=11 ( Sebelas) Tadi sore aku bikin status di Warung Blogger yang mengatakan bahwa aku nih lagi kekeringan ide. Pakdhe Cholik memberi komentar atas statusku tsb. katanya kekeringan ide itu karena (1) Kurang peka terhadap keadaan sekeliling and (2) Kurang biasa melakukan penggambaran terhadap apa yang sudah diamati. Wah, bak cemeti menyentuh diri nih. Kritik pakdhe sangat membangun. Makasih pakdhe. Aku mulai klak-klik  -- eh ternyata, jari jemariku membawa aku kerumahnya mbak KettyHusnia. http://getoekgoreng.blogspot.com/ Mbak yang manis teramat manis ini mencantumkan namaku dalam daftar "Undangan", hihihi....tentang "Diriku Dalam 11 Hal", padahal itu udah sejak tanggal 21 November lho. Terima kasih y...

Belajar Untuk Menulis.

Gambar
Wah, ternyata belajar untuk menulis bikin aku jadi addicted nih. Sampe lupa kalo sejak tanggal 19 Nopember aku gak nge-blog. Aku jadi kayak punya tugas kantoran lho! Serius, belajar untuk menulis ini bikin aku rajin baca buku apa aja. Terus aku juga banyak terima tagging dari temen-temen facebook yang mengundang ikutan nulis baik itu Audisi ataupun lomba/kontes menulis. Belajar untuk menulis memang asyik lho. Jadi keranjingan baca, hehehehehe.....walaupun tadinya juga suka baca tapi gak  getol -getol amat kayak sekarang nih. Kenapa aku bilang kayak punya tugas kantoran? Gini: dalam benak sebelum diistirahat olehNya untuk tidur nyenyak udah kebayang besok selesai tugas monitor keberangkatan cucu ke sekolah aku harus ini, aku harus itu, dlsb, dlsb. Wuiiihhh..... hidup ini koq ya jadi tambah semangat walaupun sebenarnya semangatku sudah hilang bersama hilangnya Sang Fatamorgana, hahahahaha.............tapi Allah selalu bersamaku. Memberiku kekuatan. Dengan cara apa? Ya m...

Cinta Sejati Sampai Mati

Gambar
Beranjak dari celotehan kumpul bareng anak-anak perempuanku kemaren, aku dapat bahan yang bisa aku jadikan postingan hari ini. Ceritanya aku ingin berbagi betapa indahnya kebersamaan yang terbina dengan seringnya berkumpul dengan anak-anak yang sudah dho mandiri and mapan hidupnya. Ngobrol ngalor ngidul, ketawa-ketiwi bareng ,layaknya tiga sahabat yang sedang berkumpul.  Akhirnya sampai pada sebuah SMS yang diterima salah satu anakku dari sepupunya tentang Cinta Sejati Sampai Mati tsb. Begini: SMS berisi cerita kehidupan sepasang kakek nenek yang sudah berusia diatas 80-an. Mungkin karena si kakek ini kurang OR alias olah raga jadi badan dan pikirannya sudah lemah dan hampir pikun tapi si kakek tetap ingat pada isteri tercintanya dan selalu memanggil isterinya dengan sebutan: jeng, sayang, honey, lovy, darling, cinta dan sejenisnya yang sangat bikin telinga sang isteri jadi ber-gerak-gerak dan pipinya merah merona. Ya, masih juga ada cinta sejati sampai mati dihati si nenek i...

Tabu Belajar Di Saat Tua.

Gambar
Pagi ini aku membereskan tas-kerja yang sudah amburadul isinya. Jangan salah! Di usia renta ini aku masih memiliki tas kerja lho! Apa isinya? Buku-buku yang aku perlukan untuk menunjang aktivitasku sehari-hari baik, online maupun offline.. Oops, kembali ke aktivitasku pagi ini  --  lembar demi lembar aku sortir mana yang masih aku perlukan dan mana yang sudah harus diantar ke trash , hehehehe...( keren ya pake istilah trash -- persis   kayak perlakuanku  ke postingan yang gak jadi  aku publish , pasti dengan setia aku antar postingan itu ke  "trash" ).  Kembali kepada judul artikel Tabu Belajar Di Saat Tua..  Ini sangat erat hubungannya dengan aktivitas yang aku lakukan hampir setiap hari, beberapa jam duduk di depan komputer -- atau aktivitas lain yang aku suka -- memelihara tanaman Sansevieria, membaca buku atau bermain dengan cucuku yang energik sambil mendengarkan musik.

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu