Postingan

MFF PROMPT#21: Kau Adalah Cinta Matiku.

Gambar
Sumber gb. facebook.com Masih juga bingkai itu dalam pangkuannya. Sesekali diangkat, diusapnya wajah pria tampan dalam foto itu. Telunjuknya menelusuri setiap sisi wajah itu. “Kenapa kau mendahului aku, Radith?” Ucapnya lirih. Perlahan. Titik airmatanya menetes, Menitik diatas kaca. Meleleh kebawah karena kini ia memeluk bingkai itu. Erat ke dadanya. “Kau berjanji akan selalu ada untukku. Kau ingat? Walau aku katakan berulang kali aku bukan jodohmu. Tapi kau tetap saja mengatakan tiga kata yang membuat hatiku membuncah. Penuh bahagia. I love you.” Tiga kata terakhir ia ucapkan dengan penuh kemesraan, seolah ia tujukan untuk Radith.

Ulang Tahun Penuh Berkah.

Gambar
Sumber Gb.free-seo-list.blogspot.com Tanpa pesta dan selamatan, namun begitu memberikan kebahagiaan yang hakiki. Hari ulang tahunku, 10 Juli 2013, alhamdulillah, bertepatan dengan awal bulan suci Ramadhan 1434-H.  Harinya? Rabu. pas dengan hari ketika aku dilahirkan oleh ibunda tercinta. Sebenarnya setiap kita berulang tahun, seyogiyanyalah kita mengingat ibu yang telah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari.  Bukankah begitu?

MFF PROMPT#20: SEBUAH PERMINTAAN.

Gambar
Sumber Gb.indonesiaoptimis.com Setelah jeda yang begitu lama, lelaki itu menghabiskan isi gelasnya dengan sekali tegukan. Jemarinya menjentik memanggil Waiter. Membayar dan memberikan tips. Ia berdiri. Diraihnya jaket yang disangkutkan di sandaran kursi.   Jaket itu melayang di udara   dan berlabuh di pundak kekarnya. Kelihatan gagah dengan gayanya, walau ada semburat gundah di wajahnya. Lelaki itu seolah menghitung langkahnya menuju   arena parkir motor.   Motor butut yang dimilikinya selama ber-tahun-tahun.   Hanya itulah miliknya yang paling berharga. Tak ada wanita yang meliriknya ketika ia bertengger diatas motor butut itu.

MFF PROMPT#19 - Sebuah Do'a yang Dijabah Allah.

Gambar
Jemari munginya dalam genggamanku terasa hangat. Sesekali aku tundukkan kepala untuk melihat wajahnya. Binar senyumnya. Langkah-langkah kecilnya diiringi lompatan kecil membuat hatiku tidak tega menyampaikan maksudku. “Bude, kita mau kemana?” Aku membisu sejenak. Berpikir akan sebuah jawab yang harus kuberikan. “Budeee…jawaab!” Dia mengayunkan lengan kami yang berpagut, keatas, kebawah. Bibirku terkatup. Rapat. Haruskah aku membisu hingga mencapai ujung jembatan itu? Hatiku teriris.. Andaikan aku Ratih, pertanyaan yang sama juga akan aku sampaikan. Penasaran seperti yang dimiliki Ratih pun akan bergayut dalam benak. Haruskah? Lagi. Dia menggoyangkan pagutan lengan kami. “Ayoo, bude koq diem aja sih? Jawab, Budeee! Ratih mau dibawa kemana? Katanya mau naik mobil. Mana mobilnya?” Nada kekecewaan mulai membuyarkan binar matanya.

Dibawah Bendera Revolusi

Gambar
Foto dok.pribadi. Napas Eyang memburu ketika bercerita tentang peristiwa itu. “Bedebah! Kaum PKI menggeledah tiap rumah. Mereka yang memiliki buku itu dikenakan sanksi hukuman.”,   suara Eyang bergetar.   Tangannya mengepal. “Eyang   membungkusnya.  Ketat. Air tak kan mampu menyentuhnya.”   Eyang ter-batuk-batuk. Di usia 74, Eyang seperti 90an. “Apa yang Eyang lakukan?” “Menguburnya.” “Tidak tergeledah?” Eyang menggeleng. “Eyang menggapai sesuatu. Jadilah sehebat dia.” Buku hitam kusam disodorkannya kepadaku. Foto dok.pribadi. Banner Kontes Unggulan 63

Masuk Mringis, Keluar dengan Senyum.

Gambar
Pada hari Kamis, 27 Juni aku sudah berada di rumah anakku di Bekasi, karena pada tanggal 28 Juni 2013, cucuku, Ghazi, berumur 8 tahun, duduk di kelas 3 SD akan dikhitankan. Sebenarnya anakku sendiri belum berniat untuk menghitankan Ghazi, namun karena selama bulan terakhir dan bulan ini Ghazi selalu merengek ingin di-khitan, sehingga kedua orang-tua mengabulkan permintaan Ghazi tersebut, walaupun dengan selamatan yang sangat sederhana sekali. Sekalipun Ghazi sudah siap untuk dikhitan, namun tetap saja waktu dipanggil ke ruang dokter, wajahnya sedikit "mringis". Tapi begitu keluar dari ruang dokter, kira-kira 15 menit, woooo, very big smile menghias wajahnya . Heeeiibaat, cucuku. Disamping cucuku hebat, juga, pastinya dokternya dan para suster juga super hebat nih.

Review Blog: DREAM FOR OUR NATION.

Gambar
Setelah beberapa kali ber-iklan-ria mencari pasangan, tidak jua kunjung datang, putuslah harapanku untuk bisa mendapat kesempatan turut meramaikan Kontes Unggulan Blog Review Saling Berhadapan-nya pakde Cholik. Piye iki? Dalam kegalauan ini, tiba-tiba saja aku teringat akan Mbak Jumialely, seorang teman nun jauh disana. Dengan harap-harap cemas aku kirimlah SMS kepada Mbak Jumialely, nun jauh di sana. Dengan ber-pura-pura bertanya: "Mau gak Lely me-review blog bunda yang amburadul? Atau Lely sudah ada pasangan?". Jawaban Mbak Lely sangat positif:  "Belum ada me-review blog lain, bun. Nanti aku review blog bunda aja." Alhamdulillah, akhirnya aku dapat "pasangan" juga dan pasanganku blog yang hebat nih. jumialely .com

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan Panggilan Bunda?

Khasiat Serai Merah

Eratnya Ikatan Kekeluargaan Itu