Kasih Ibu Sedalam Lautan
Ibuku, Almarhumah, tercinta. Pada awalnya aku tidak tahu untuk apa perjuangan Ibu. Beliau meninggalkanku bersama Nenek dan Kakek. Padahal keadaan waktu itu masih dalam kelabunya asap bedil dan mesiu. Namun kebesaran cinta kasihnya kepada tiga permata hati yang dibawa Ayahku ke negeri seberang sangat membuat hatinya gundah. Aku sadar di sanalah terletak Kasih Ibu Sedalam Lautan itu. Ibu mana yang bisa dipisahkan dari anak-anak yang dilahirkan dengan nyawa sebagai taruhannya. Samudera mana pun akan diarunginya untuk mendapatkan kembali ketiga buah hatinya. Namun Allah berkata lain. Ibuku dipanggil menghadapNya sebelum perjuangan memperoleh ketiga kakakku tuntas. Aku sendiri hanya merasakan kasih sayang Ibu sampai usiaku 8 tahun. Bukan berarti ingatanku tentang kepekatan cinta dan sayang Ibu kepadaku sirna begitu saja. Aku masih mengingatnya dengan baik. Tersimpan di sudut relung hatiku yang paling dalam. Tak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisinya di da...